
Part 4 – Perjanjian Ni Itoh
Spoiler :
“Ini bukan yang juragan inginkan?” ucap Ratih.
“Kematian!” lanjut Ratih berbisik di dekat telinga Juragan Karman dengan tubuh yang semakin bergetar panik, namun sama sekali tidak dapat berkutik.
Ratih menganggukan kepalanya ke arahku, dengan cepat aku tarik rambut tuanya itu agar lehernya tertarik ke atas.
SREEETTT!!!
Satu kali sayatan pedang tajam itu langsung menggorok leher Juragan Karman, hingga membuat darah memancar.
“Cu – cukup Ratih,” ucapku....
Ada chapter baru minggu ini!
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
112
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Kampung Jabang Mayit 3
Selanjutnya
Kampung Jabang Mayit 3 - Part 5
14
2
Part 5 – Dua Garis Merah ‘Tumbal’Spoiler :Perempuan itu sudah membuka pahanya secara lebar, ketika perempuan cantik mendekat sambil tersneyum, lalu mendekatkan obor sebagai pencahayaan diarahkan keantara celah paha.AAAAAA!!!Teriakan kencang langsung terdengar menyakitkan masuk kedalam telingaku, berulang-ulang semakin kencang.Seketika tampah dibawa oleh seorang lelaki yang tidak dapat aku lihat jelas wajahnya, tampah terbuat dari rotan itu langsung mendarat sebuah janin penuh darah.“JANGANNNN!!!” teriakku kencang, ketika perempuan cantik berambut lurus indah itu menarik pedang panjang, dari bawah ranjang kayu.“JANGAN!” teriakku semakin kencang, tak ingin melihat kejadian selanjutnya.SREETTTT!!!Satu kali sayatan pedang panjang itu mendarat dileher perempuan yang sedang terbaring.“Kuburkan! Bersama janin! Setiap tahun harus ada kepala yang terkubur dikamar ini!”Deru nafasku semakin kencang, ketika setiap cangkul yang bergerak membongkar tanah sebagai lantai itu terus bergerak oleh seseorang dengan matanya kini menyala merah. …
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan