
Getih Wangi
“Waktunya telah tiba” ucapan itu keluar gemetar dari mulut Ni Surti setelah melipat amplop dengan perlahan, menuliskan alamat tujuan surat yang akan ia segera kirim, bersamaan senyum manis keluar dari bibir tuanya adalah keputusan keempat selama hidupnya yang seharusnya sudah terbiasa ia lakoni, setelah suami beserta tiga putrinya mati dengan tragis di rumah yang sekarang ia tempati.
Teruntuk Cucuku : Nur Wangi Widirasi
“Pulanglah, Nenek menunggu kamu disini”
...
Part 1 – Tamu Tak Diundang...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Getih Wangi
Selanjutnya
Getih Wangi - Part 2
7
11
Getih Wangi Part 2 – Misteri Selamat DatangSpoiler :“Jangan banyak tanya itu urusan mereka! Cepat masuk! Jaga istri kamu Nur Wangi!” bentak Mang Yana sambil membenarkan kacamatanya.Dari kejauhan Rudi padangan Rudi dibuat terkesima, ia kembali melihat sosok perempuan yang pernah menampakan wujudnya berkali-kali di rumah Bah Pepen, berdiri didepan pintu. Diam dibelakang tubuh Mak Sari.“Cepat! Masuk!” bentak Mak Yana semakin panik.“Aaaaaa!!!”Tiba-tiba Nur Wangi menjerit cukup kencang, bersamaan jendela kamar yang besar itu seperti ada yang menabraknya persis ketika mobil bak yang Rudi kendarai berhenti di tanjakan.“Mang! Tolong Mang! Tolong!” teriak Rudi mendapati Nur Wangi malah mencekiki lehernya sendiri.“Datang! Mereka datang!!!” ucap Mang Yana.“Siapa yang datang Mang!” tanya Rudi berusaha melepaskan cekikan tangan Nur Wangi yang semakin kuat.“Mereka yang menagih janji pada Ni Kanti, pasti mati istiri kamu Rud malam ini juga!!!” ucap Mang Yana sama sekali tidak bergerak, terus melihat ke arah jendela kamar.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan