Bangkar Sukma - Part 1

18
2
Terkunci
Deskripsi

Berawal dari pembicaraan Pak Wahyu, suami Anggit atau Kakak dari Halimun Dewi yang di sampaikan kepada Gama di cerita Akad Jiwo part akhir, ternyata menyisakan sebuah kisah.

Arsa Priyanto, anak lelaki satu-satunya dari keluarga pasangan Pak Aji Priyanto dan Ibu Elis Lisnawati harus berjalan bersama sebuah keraguan akan perubahan yang teramat sangat cepat, dialami keluarganya “Mendadak kaya” dalam waktu sangat singkat,  apalagi ketika keluarganya belum lama menempati sebuah rumah tua nan megah, yang...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
153 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Bangkar Sukma
Selanjutnya Bangkar Sukma - Part 2
7
5
Bangkar Sukma Part 2  – Ikat Nyawa “Tubuh dan nyawanya seluruh keluarganya sudah terikat oleh perjanjian, kain kafan tali pocong telah menjadi bukti, Sukma dihidupkan kembali, membawa sebuah misteri dan marabahaya” Spoiler : “Jangan ganggu Aji, biarkan keluargamu menempati rumah saya!” bisik sosok perempuan dengan tegas dekat dengan telinga Arsa, membuat Arsa hanya bisa mematung terdiam.“Biarkan dia menikmati apa yang sudah di sepakati, saya hanya ingin rasa sakit yang sama dan nyawa!” lanjut sosok perempuan, kini wajahnya sudah tidak mempunyai jarak dengan wajah Arsa saking dekatnya, tangannya bergerak perlahan mengambil kain kafan tali pocong yang sudah tergeletak di atas lantai, masih berada di dalam kotak kayu, perlahan kain kafan di lilitkan ke leher Arsa yang masih menatap ketakutan pada sosok perempuan, namun tubuh Arsa terkunci tidak bisa bergerak sedikitpun“Mati!!!” teriak sosok perempuan sangat kencang, berbarengan dengan ditariknya kain kafan tali pocong dengan sekuat tenaga.“Ikatan nyawa kain ini sudah menyatu dengan keluarga kamu, satu persatu, setelah Ibu kamu, semuanya akan ikut denganku! Kecuali...” bisiknya dekat dengan telinga Arsa yang kini sedang berusaha mengumpulkan semua tenaganya, agar bisa melepaskan kain kafan tali pocong itu di lehernya, karena nafasnya tidak akan lama lagi habis.“A-Ampuunnn sakit...” teriak Arsa sangat kencang, ketika tanganya berhasil menyelinap di kulit lehernya agar melepaskan jeratan kain itu, yang tidak akan lama lagi membuatnya kehilangan nafas bahkan mungkin kehilangan nyawanya malam ini....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan