
Akad Jiwo
Part 8 – Kilas Balik Kesesatan
...
Seperti biasa Part akhir tanpa spoiler.
Awal mula, semua Akad Jiwo itu bisa terjadi, semuanya terungkap dari pengkuan seorang Alda, namun kenpa hal itu masih saja bisa terjadi? Lalu seperti apa cerita ini berkahir.
...
Cerita ini berakhir, namun sudah menanti cerita baru yang kembali siap di hidangkan, agar teman-teman bisa menikmatinya kembali.
Mohon maaf atas segala keterlambatan part akhir ini, ada beberapa hal minggu-minggu ini yang harus diselesaikan,...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
3 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Akad Jiwo
Selanjutnya
Bangkar Sukma - Part 1
18
2
Berawal dari pembicaraan Pak Wahyu, suami Anggit atau Kakak dari Halimun Dewi yang di sampaikan kepada Gama di cerita Akad Jiwo part akhir, ternyata menyisakan sebuah kisah.Arsa Priyanto, anak lelaki satu-satunya dari keluarga pasangan Pak Aji Priyanto dan Ibu Elis Lisnawati harus berjalan bersama sebuah keraguan akan perubahan yang teramat sangat cepat, dialami keluarganya “Mendadak kaya” dalam waktu sangat singkat, apalagi ketika keluarganya belum lama menempati sebuah rumah tua nan megah, yang baru saja dibeli dari rekan bisnis Bapaknya, rumah tua yang memiliki ciri khas bagunan peninggalan Belanda.Alih-alih sebuah kebahagian akan terus bersama keluarga Aji Priyanto, malah datanglah sebuah petaka di luar nalar manusia menghampirinya dengan perlahan, semua berawal dari rasa keingintahuan Arsa pada bisnis yang dijalankan Bapaknya, malah Arsa mendapatkan kenyataan yang membuatnya tercengang, bahwasanya, ada sebuah kisah kelam dibalik sebuah jalan yang sudah di ambil juga disepakati sang Bapak, sehingga Arsa dan keluarganya itu harus menanggung beban resiko yang tidak main-main, karena “Bangkar sukma, perlu nyawa untuk menebus nyawa”. Spoiler : Bangkar Sukma Part 1 – Tamu Misterius“Kedatanganya, membawa sebuah misteri, dibalik perubahan pesat keluarga Aji Priyanto”... “Perasaan hanya tiga orang barusan” padangannya terus melihat ke arah kaca belakang mobil, tempat sebelumnya Ki Samardi dibukakan pintunya oleh Bapaknya, kini Arsa mengedipkan matanya dengan cepat, berkali-kali, agar apa yang sedang di lihatnya itu tidak salah, sudah duduk perempuan berwajah pucat di belakang kursi pengemudi, rambutnya terurai panjang, bahkan setengah wajah perempuan itu tertutup rambut hitam itu, padanganya lurus kosong, melihat ke arah pintu rumah Arsa, tanpa memperdulikan Arsa yang kini sedang menatap dengan serius.“A─ampun... sakitttt... tolong...” tiba-tiba terdengar suara teriakan Ibu Elis dari dalam rumah, membuyarkan padangan Arsa ke arah mobil yang kini berisikan perempuan berwajah pucat, pucatnya persis seperti orang yang sudah tidak bernyawa.“Kak! Kakak! Ibu!” teriak Dinda tepat di dekat pintu rumah.Membuat Arsa langsung berdiri dan berlari ke arah Dinda dengan sesekali tetap memastikan pada arah perempuan dari dalam mobil, begitu juga kini dua bola mata Dinda melihat ke arah yang sama dengan Arsa, disusul teriakan melengking kesakitan jauh lebih keras dari arah kamar Ibu Elis.Kak Eka sudah tidak duduk di sofa, melainkan sudah berdiri di dekat Nek Amirah di dekat pintu kamar Ibu Elis.“Kak kenapa barusan” tanya Arsa sangat cemas, apalagi pikiranya masih berada di teras rumah masih ingin melihat perempuan dari dalam mobil, begitu juga dengan Dinda sesekali terus melihat ke arah luar.“Sudah diam! biar Ibu kalian sembuh malam ini juga” sahut Nek Amirah, dengan padangan serius ke arah pintu kamar Ibu Lisna.“Tapi Nek kenapa tadi teriakan Ibu minta tolong kesakitan seperti itu” tanya lagi Arsa, yang sudah tidak sabar ingin membuka pintu.“Itu proses pengobatan Arsa!” bentak pelan Nek Amirah, tidak membuat Arsa lebih tenang malah kini akan melangkah maju dan membuka paksa pintu kamar, walaupun dengan cepat di pegang kuat oleh tangan Ni Amirah....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan