
Mereka sudah ada di mobil, Anggun menatap Andrew beberapa detik sebelum menepuk-nepuk pundak pria itu pelan. Andrew mengangkat satu alisnya, ada apa?
“Sekarang aku ngerti, sebenernya alesan kamu tiap sekarat bisa bangkit lagi itu mungkin bukan sekadar beruntung. Tapi karena ada pepatah yang bilang kalau orang jahat itu selalu panjang umur.”
Andrew mencebik, tidak sampai dua minggu lalu Andrew diberikan predikat orang baik oleh Anggun, dan sekarang predikatnya sudah berubah menjadi orang jahat yang...
Still For You, Andrew
17
8
5
Berlanjut
Andrew Adrian, memiliki suhu tubuh seperti reptil. Dia benci udara dingin terutama setiap malam hari. Andrew benci tidur sendirian, itu sebabnya walau dia selalu bersikap dingin kepada wanita, Andrew memiliki banyak bantal manusia yang dia koleksi di dalam rumahnya. Bagi Andrew, tidak ada yang lebih hangat dari pelukan wanita. Andrew bisa terlelap hanya dengan memeluk seorang wanita yang dia jadikan ganti gulingnya. Tidak ada seorang 'bantal'nya pun yang boleh bersuara saat mereka tidur bersama. Sebagai gantinya, Andrew akan memenuhi setiap kebutuhan para wanita koleksiannya.Andrew tidak memiliki kekasih, dia tidak tertarik menjalin hubungan cinta karena memiliki trauma.***Anggun Kasesya memiliki suhu tubuh sepanas serigala, gadis yang baru lulus SMA dan mencari uang untuk biaya berobat ayah angkatnya pergi meminta pekerjaan pada tantenya yang merupakan seorang mucikari di ibukota. Tantenya Anggun tidak setuju untuk menjual keponakannya sendiri, Anggun kehabisan cara. Saat Andrew datang ke rumah itu untuk mencari wanita baru untuk dijadikan bantalnya, Anggun menghampiri pria itu dan minta dibeli. Anggun mengatakan dia tidak keberatan diperlakukan seperti apa pun selama dia bisa mendapatkan banyak uang. Tapi ... apa benar hubungan mereka cukup dengan menjadi sang Tuan dan bantal saja?Terutama ... karena sejak pertama kali melihat Andrew, Anggun percaya kalau pria ini akan menjadi milik Anggun untuk seumur hidupnya.
40,678 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Still For You
Selanjutnya
SITVP ARC 7. Traces of Love - Chapter 13
29
19
Seseorang berkata gelisah, “Mbak Heema, tolong lakukan sesuatu!”Dalam keadaan panik, orang-orang akan kehilangan rasional mereka. Tidak ada satu pun yang bersedia mati dan dicabik-cabik oleh puluhan roh jahat sekaligus, sedikit demi sedikit daging di tubuh mereka digigit, mereka putus asa dan kesakitan, tapi sama sekali tidak bisa melawan.“Iya, bukannya Mbak Heema itu pemain rank-S? Sudah menyelesaikan 3 misi dengan cepat, sekarang mana buktinya? Kenapa Mbak Heema belum mengeluarkan kami semua?”“Sudah ada 3 korban yang mati, berapa lagi jumlah yang mati sampai kami bisa keluar dari misi kali ini?!”“Artefak Mbak Heema ini sangat kuat, kenapa Mbak Heema nggak mengeluarkannya lebih awal? Andai Mbak Heema nggak egois, nggak perlu tiga orang di tim kami mati lagi kayak tadi!”Satu provokasi membangkitkan amarah yang lain, orang yang awalnya menyanjung Hydra dan membawa kursi rodanya kali ini menendang kursi itu dengan muak.Bahkan sosok yang saat ini menggendong Hydra mulai tidak tahan jadi melemparkan Hydra sampai jatuh ke sudut gua.“Kalian ... KALIAN SEKELOMPOK MANUSIA SIALAN NGGAK TAHU DIRI! KALO BUKAN KARENA HYDRA SEKARANG, KALIAN SEMUA PASTI UDAH MATI!” Yara memarahi sekelompok pemain yang tidak tahu terima kasih. Mereka benar-benar berani menuding penyelamat mereka, memangnya kenapa kalau 3 orang mati? Hydra tidak punya tanggung jawab melindungi mereka sejak awal. Hanya karena dia lebih kuat, dia bisa mengulurkan bantuan, tapi bukan berarti dia bersedia menjaga nyawa kecil mereka yang tidak berharga.Hydra jatuh ke lantai batu, kaki dan tangannya terluka, kepalanya terbentur dinding dan berdarah. Namun seolah tidak merasakan apa-apa, ekspresinya masih sangat tenang.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan