
“JANGAN PERGI! JANGAN PERGI! LOUIS, JANGAN PERGI!”
Di kejauhan, Yara berlari sekuat tenaga, berteriak putus asa hampir tersedak isak tangisnya. Dia melihat Louis yang sudah melangkah hampir memasuki mobil, Yara tahu kalau saat ini Louis sepenuhnya pergi ... dia tidak akan bisa menyelamatkan Hydra lagi.
“LOUIS! ANAK SETAN! ANAK HARAM! JANGAN PERGI! SAMPE LO PERGI GUE BUNUH LO 100 KALI!”
Tidak. Tidak. Tidak.
Jangan pergi. Yara melihat Louis yang masuk ke dalam mobil, tangisannya semakin keras, tapi dia...
Ada chapter baru minggu ini!
I'm Not Your Destiny
260
168
7
Berlanjut
“Satu juta dolar ini untukmu, tapi pergi dan tinggalkan putraku!” Berpacaran selama 3 tahun, Louis Hermett memutuskan meninggalkan keluarganya saat cintanya dengan Laluna tidak direstui oleh ibunya. Dia membawa sejumlah uang yang dikumpulkannya secara pribadi, mencoba membangun bisnisnya sendiri tanpa bantuan keluarga Hermett sama sekali.Namun di tahun pertama sejak pelariannya, bisnisnya mulai menunjukkan hasil kerja kerasnya, tapi Laluna memutuskan pergi meninggalkannya, melarikan diri dengan cek yang diberikan ibunya Louis selama dia bersedia meninggalkan sang putra begitu tahu Louis sakit dan mengidap gagal ginjal stadium 4.Louis patah hati, dia yang sangat mencintai Laluna pada akhirnya pulang ke keluarga Hermett, melakukan pengobatan dan pulih total, namun karakternya berubah drastis. Louis divonis mengidap Intermittent Explosive Disorder / IED, di mana Louis memiliki masalah untuk mengontrol emosinya yang seringkali meledak dan tanpa ragu melakukan kekerasan terhadap orang-orang di sekitarnya. Cinta yang begitu dalam itu berubah menjadi kebencian yang menakutkan.Dua tahun kemudian, saat Laluna kembali, Louis mengejarnya lagi. Memperlakukan Laluna dengan baik, memanjakannya, dan sangat mencintainya. Tapi saat dia tahu Laluna hamil, Louis bergegas menyetujui pertunangannya dengan wanita lain yang dipilihkan oleh ibunya. Lalu menendang Laluna dari rumah dan membiarkan mantan kekasih yang penuh kebencian itu hidup menjadi pengemis di jalan.Laluna ditipu tanpa sepeser pun uang bahkan hampir tidak pernah mendapat satu dolar setiap kali mengemis, dia hanya bisa mengais makanan dari tong sampah, berlindung di bawah tumpukan kardus dari hujan salju yang hampir mengguyurnya setiap malam.Louis yang masih membenci tapi cinta itu terus mengawasi Laluna, melihat perut Laluna yang semakin membesar, Louis berpikir untuk menjemputnya. Namun dia setengah langkah terlambat, tunangan Louis yang tahu kalau calon suaminya itu masih mencintai sang mantan pacar murka, dia mengutus beberapa orang menculik Laluna, memperkosanya beramai-ramai, lalu mematahkan semua tangan dan kakinya, membunuh Laluna dan melemparkannya ke jalan raya.Saat Hydra memasuki tubuh Laluna, Louis sudah mengumumkan pertunangannya dengan wanita lain dan akan menendang Hydra dari rumahnya.Namun yang membuat Hydra ketakutan bukanlah kesulitan yang akan di hadapinya, melainkan ... kenapa wajah Louis berubah menjadi wajahnya Lexa?!
2,086 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
SITVP ARC 8. I'm Not Your Destiny - Chapter 8 & 9
34
30
“APA LAGI YANG KAU INGINKAN?!” Laluna bertanya serak, sepasang manik biru gelapnya terlihat ketakutan dan dipenuhi amarah, “apa lagi yang akan kau lakukan?!”Laluna terengah-engah, air matanya mengalir bercucuran, luka di punggung tangannya kembali retak dan berdarah. Dia menatap Louis penuh kebencian, “Kau begitu tidak sabar untuk menyakitiku, kau ingin membunuhku ... tidak apa-apa, tapi tidak bisakah setidaknya kau menunggu?”“Setidaknya biarkan anakku lahir. Bahkan walau kau tidak mau dan jijik untuk mengakuinya, ANAK INI MASIH DARAH DAGINGMU!”“Louis, aku tidak akan memaafkanmu!”“AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU!”Louis tertegun di pintu. Bruno juga tercengang dengan skala ‘drama’ yang begitu besar. Dia melirik Louis di sisinya yang kaku seolah kehilangan jiwanya. Sudut bibir Bruno berkedut, apakah Louis sangat terkejut?Dia ‘mati berdiri’ karena terlalu takut dan terkejut!Seolah semua taring dan cakar yang selalu dipamerkannya saat ini sudah dicabut.Menelan ludah berkali-kali, Louis akhirnya mendapatkan akal sehatinya kembali, berkata parau saat menjelaskan, “Aku ... bukan aku.” Ya, itu bukan Louis. Orang-orang itu mengaku sebagai orangnya, tapi Louis bahkan tidak mengenali mereka.Sebenarnya, Louis juga hampir tidak mengenali orang-orangnya sendiri.“Bukan aku yang mengirim mereka.” Jari-jari Louis meringkuk gelisah, dia tampak sangat bersalah, “aku ... tidak akan mengirim orang untuk menyakitimu.”“Siapa yang ingin kau tipu?!” Laluna tidak percaya, dia kesulitan berdiri, dia hampir jatuh dan Louis ingin bergegas untuk menolongnya, tapi Laluna kembali berdiri, bersandar ke nakas dan menodongkan pecahan gelas ke arahnya.“Berhenti.”Louis terus maju.Laluna mengarahkan ujung gelas ke lehernya sendiri, “Aku bilang berhenti.”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan