Mendadak Isekai #CeritadanRasaIndomie

6
1
Deskripsi

Aku bikin cerita ini karena terlalu cinta dengan anime or manhwa isekai😂 apalagi pas nonton anime sambil makan Indomie. Beuh! Mantap👍so, mudah-mudahan semenarik itu ya teman-teman😁 

Btw, HAPPY ANNIVERSARY Ke-8 AERI~YA!! L-1485!!!

 

"Totalnya Lima Puluh Ribu, Mbak." Ucap Abang Kasir.
Azalea meraih dompet dari dalam tas ranselnya---mengambil uang kertas berwarna biru dari dalam sana---dan memberikannya ke Kasir.


Melihat Indomie Goreng Rasa Ayam Panggang membuat air liurnya menetes. Membayangkan bagaimana sesampainya di rumah nanti Azalea bakalan langsung merebus air dan memasak Mie favoritnya itu sesegera mungkin. Soalnya sudah hampir sebulan Azalea tidak makan Mie dikarenakan sibuk belajar untuk ujian akhir sekolah.


"Ambil aja kembalian-nya Bang." Ucap Azalea tanpa dosa, sambil meraih kantong belanja dan memasukkan-nya ke dalam ranselnya.


Seketika Abang kasir tadi menatapinya dengan tatapan "uang lu pas tai!" 


Azalea yang menyadari tatapan itu bergegas pergi sebelum di umpati Abang Kasir.

 

(Azalea.jpg)

 


Baru keluar, Azalea melihat busnya berhenti di halte seberang jalan. Sontak saja, Azalea menerobos jalan raya demi naik bus tersebut. Jika menunggu bus satu lagi akan memakan waktu lama, alias waktu untuk makan Mie-nya semakin lama. 


Namun, nasib berkata lain. Saat berada di tengah jalan, tubuh Azalea langsung menghantam mobil dan terpental ke pinggir jalan. 


Azalea samar-samar melihat orang-orang berlari menghampirinya dan disaat itu juga ia kehilangan kesadaran-nya.


👑👑👑


Seorang Pria mengunakan baju zirah tengah sibuk menguncang-guncang tubuh seorang Gadis yang terkapar di tengah jalan.


"Nona! Bangun Nona!" Ucapnya sekeras mungkin agar Gadis itu terbangun.


"Eungh?" Erang Gadis itu merasa terusik padahal tengah enak-enaknya tertidur.


"Nona!" Bentak Pria itu frustasi. Pasalnya di belakangnya ada kereta kuda yang berisi Pangeran Mahkota. Bahkan, sudah lima menit Pangeran menunggu dari dalam kereta.


Karena suara bentakan Pria itu sangat keras dan melengking, Gadis tersebut sontak terduduk. "Hah!?" Ucapnya terengah-engah.


"Akhirnya Anda sadar. Tolong pindah. Yang Mulia Putra Mahkota sudah menunggu Anda sampai telat untuk menghadiri jamuan makan yang di adakan oleh Duke Albert." Jelas Prajurit itu pucat karena takut.


"Apa? Gimana?" Ulang Gadis itu masih setengah sadar.


Azalea mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mendapati dirinya tengah terduduk di jalan tanah dan dikelilingi pepohonan layaknya di tengah hutan membuatnya sontak berdiri tegap. Dia ada dimana?! Pekik batinya.


"Kenapa lama sekali?!" Bentak Pangeran Javier.


"Maaf Yang Mulia,"


"Jika dia tidak mau mengyingkir, bawa saja!" Perintahnya.


"Baik Yang Mulia."


Dua orang prajurit mendekat, dan memegangi masing-masing lengan Azalea.


"Lepaskan!" Ronta Azalea.


Seakan dirinya diculik, Azalea berteriak senyaring mungkin agar ada orang yang datang menolongnya.


"Ayo jalan!" Perintah Pangeran Tampan dengan rambut blonde serta mata biru itu kemudian.

 

(Javier.jpg)

(ps : anggap aja pake baju kerajaan🥲)


Semua orang mengangguk dan mengikuti perintahnya seperti sapi yang di colok hidungnya.


"Tunggu! Tas Gue!" Teriak Azalea baru sadar jika tas ranselnya masih tergeletak di tanah.


Salah seorang prajurit baik hati langsung mengambil tas tersebut dan memberikan-nya kepada Azalea.


Azalea yang kesal di tarik paksa begini mana bisa bilang terima kasih. Lagi pula dirinya ada dimana sekarang? Ini bukan tengah syuting drama kerajaan barat apa gimana? Lagi pula kenapa Dia mengerti semua ucapan yang mereka ucapkan disaat Azalea sendiri tidak pernah belajar bahasa mereka.

 

👑👑👑



Sesampainya di kediaman Duke Albert, Pangeran Javier turun dari kereta dan di kawal oleh salah seorang Prajurit yang sepertinya tangan kanan-nya.


"Apa kita akan menunggunya disini hingga selesai?" Tanya Azalea kelelahan. Dirinya terpaksa berjalan entah berapa kilo meter hingga sampai di kediaman tersebut. 


"Menunggunya? Nya? Tolong jaga ucapanmu Nona, panggil Yang Mulia." Protes Prajurit yang tadi menguncang-guncang tubuh Azalea sewaktu pingsan.


"Ya, ya, itu." Ucap Azalea kesal.


"Memangnya kenapa?"


"Aku lapar."


"Kita bisa makan di dapur kediaman Duke." Balas Prajurit baik tadi.


"Benarkah? Bisa kau bawa aku kesana? Aku hanya butuh sebuah mangkuk dan air panas." Pinta Azalea dengan nada memohon. 


Dirinya sudah kelaparan sejak tadi. Entah dia ada di alam baka karena mati kecelakaan atau dimana pun Ia sekarang Azalea tidak perduli. Yang ia perdulikan saat ini adalah memakain Indomie Goreng Ayam Panggang-nya sesegera mungkin.


"Bawa dia kesana. Jika dia pingsan kelaparan, kita juga yang tersiksa membawanya nanti."


"Baik!"


Prajurit baik tadi membawa Azalea ke dapur kediaman Duke. Duke Albert dikenal dengan kebaikan-nya. Yakni, siapapun prajurit yang merasa lapar disaat menunggu tuan-nya di perbolehkan masuk kedapur untuk makan. Berbeda dengan bangsawan lain yang merasa prajurit adalah orang rendahan.


"Permisi."


"Oh, Tuan Prajurit. Ada apa?" Tanya salah seorang pelayan wanita disana.


"Nona ini butuh mangkuk berisi air panas."


"Segera."


Beberapa menit menunggu pelayan tadi membawa pesanan dengan nampan. "Ini," Ucapnya ramah.


"Terima kasih Nona Cantik." Ucap Azalea sambil memuji. Tapi, memang pelayan itu cantik. Azalea tidak bohong.


"Ah, anda bisa saja." Merasa tersanjung, pelayan itu malah memberikan piring dengan bermacam buah untuk Azalea. 


Azalea mengambil satu bungkus Indomie Goreng Rasa Ayam Panggang tadi dari dalam tas. Membuka bungusan-nya dan meremas mie terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam mangkuk biar muat. Soalnya Indomie Goreng Rasa Ayam Panggang yang Ia beli memiliki ukuran jumbo.


Setelah di tutup dengan nampan dan di diamkan selama lima menit, Mie akhirnya matang.


Azalea meminjam saringan dari Pelayan tadi dan mulai menuangkan bumbu ke atas Mie yang telah kering tersebut.


Aroma dari bumbu tersebut menyeruak ke segala penjuru dapur. Bahkan, para koki disana berbondong-bondong menghampiri Azalea untuk melihat makanan apa yang dibuat oleh Gadis itu.


Di arena jamuan makan.


Duke Albert beserta putrinya tengah berbincang dengan Pangeran Javier. Bahwasanya yang memasak semua hidangan adalah Putri semata wayangnya tersebut.


Javier yang memang tengah mencari Istri pintar memasak dan bisa menyajikan makanan terenak yang tidak pernah ia makan sebelumnya, menerima ajakan jamuan dari Duke Albert.


Namun, ketika mencicipi satu hidangan pembuka saja selera Javier langsung hilang. Dia tidak menyukai makanan yang di buat oleh Putri Duke.


"Ini yang kau bilang enak?" Tanya Javier kesal.


"Maafkan hamba Yang Mulia." Ucap Putri Duke merasa amat bersalah.


Javier segera menegak air putih untuk menghilangkan rasa makanan tadi dari mulutnya.


"Yang Mulia!" Panggil prajurit baik tadi.


"Ada apa?"


"Nona tadi memasak sesuatu yang sangat harum dan enak." Jelasnya.


"Apa?"


Entah apa yang membuat hatinya tergerak. Javier langsung meninggalkan jamuan dan pergi menuju dapur kediaman Duke Albert.


Sesampainya di dapur, Javier terpana oleh banyaknya manusia yang tengah mengerubungi Azalea. Seperti ngengat mengerubungi bangkai. Eh, salah, maksudnya, seperti lebah mengerubungi bunga.


"Ada apa ini?"


Sontak semua orang disana langsung menunduk dan menghindar dari jalan Javier.


"Oh, Pangeran Tampan. Kau mau?" Azalea menyodorkan satu sendok Mie ke depan Javier. Semua orang keringat dingin melihatnya yang sangat berani menatap langsung mata pangeran bahkan berani berbicara.


Bukan menghindar atau menampik tangan Azalea, Javier malah buka mulut dan melahap mie tersebut. Padahal itu bekas Azalea.


"Anak pintar." Ucap Azalea sambil menepuk-nepuk kepala Javier.


Sontak semua orang membeku seketika. Di pikiran mereka pasti Azalea langsung di hukum penggal.


Tapi, nyatanya tidak. Javier malah ikut duduk di samping Azalea dan menyantap habis Mie tersebut hingga tak bersisa.


"Kau ikut aku ke Istana." Ucap Javier.


"Apa?"

 

👑👑👑

 


"Yang Mulia Putra Mahkota memasuki ruangan!" Sambut pelayan Istana.


"Ayahanda." Sapa Javier di dampingi Azalea dari belakang.


"Iya, ada apa Pangeran." Tanya Raja.


"Apa benar Ibunda berasal dari negri antah berantah?" Tanya Javier.


Dan ketika melihat Azalea dari balik punggung Putranya membuat Raja terkejut. "Astaga! Dia!"


"Ayah bilang Ibu mengenakan pakaian aneh, apa pakaian-nya sama dengan gadis ini?" Tanya Javier memastikan.


Raja mengangguk. "Iya, benar! Bagaimana bisa?" Raja bahkan mengingat kemeja yang di kenakan Azalea mirip namun berbeda motif dengan milik Istrinya ketika pertama kali mereka bertemu. Dan celana Jeans itu.


"Akhirnya aku juga dapat merasakan makanan yang Ayah ceritakan." Ucap Javier bangga.


"Dia juga membawa Indomie?" Tanya Raja.


Javier mengangguk. Lalu memberikan sinyal kepada pelayan untuk menyajikan Indomie Goreng Ayam Bawang tadi ke hadapan Yang Mulia Raja.


Raja yang melihat pun terkejut, bahkan air matanya mengalir. "Sangat enak. Namun, berbeda dengan yang dibawa Ibumu, dia membawa Indomie Mie Goreng sewaktu itu. Tapi, aku bahagia bisa merasakan Indomie lagi di umur setua ini. Seakan kenangan bersama Ibumu kembali padaku." Ungkap Raja terharu.


"Ayah, aku juga mau menikahi Gadis ini seperti Ayah menikahi Ibu." Pinta Javier.


"Tentu saja. Ayah menerimanya dengan senang hati." 


"Siapa namamu?" Tanya Raja kemudian.


"Azalea."


"Nama yang sangat cantik. Nama bunga di negerimu bukan?" Tebak Raja.


"Benar, bagaimana anda tahu?" Tanya Azelea masih bingung.


Apa Ibu dari Javier itu juga masuk isekai seperti dirinya? Pikir Azalea.


"Istriku bernama Lily, dia menyebutkan bermacam nama bunga yang indah dari negri asalnya dan cukup banyak nama anak perempuan diberi nama bunga." Jelas Raja.


"Azalea, sekarang kau adalah tunanganku. Putri Mahkota Negri ini." Tegas Javier bahagia.


Azalea seketika membatu.


"Apa!?" Pekiknya kemudian.

 

◇THE END◇

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya NIE (1 - 7)
4
0
Hana yang lagi asik main dengan sepupunya tiba-tiba di seret untuk menikah. What!?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan