Hantu Ibu Jari Buntung

2
0
Deskripsi

warga semakin di resahkan oleh teror yang tidak kunjung selesai, usaha mendatangkan “ orang pintar ” terus gagal. mereka putus asa hingga…..

Akhir - akhir ini warga daerah Randu Kapuk heboh dengan teror hantu yang muncul di depan rumah atau tengah rel yang melintas di sepanjang jalur belakang rumah mereka, kadang para pengemudi kendaraan pun tak luput dari ulah usil hantu tersebut.

Menurut cerita, hantu tersebut adalah korban kecelakaan pemotor tunggal tertabrak kereta api hingga badannya hancur dan terpotong. Kondisi mengerikan tersebutlah awal dari cerita kemunculan hantu itu.

Hantu berwujud tangan ibu jari itu telah banyak meneror warga yang beraktivitas di sore menjelang malam, hingga beberapa warga berinisiatif mendatang beberapa “ orang pintar ” guna menangkal atau menetralisir gangguan hantu tersebut.

Beberapa orang yang di anggap pintar ternyata tak sepenuhnya bisa menghadapi hantu tersebut, hingga beberapa dari mereka mengalami kejadian - kejadian aneh. Salah satu nya berasal dari daerah jawa timur yang mana dia sudah mengalami gangguan tertawa seperti orang gila pada umumnya sampai saat ini.

Menurut pengakuan para “ orang pintar ”, hantu tersebut tidak akan berhenti mengganggu hingga dia menemukan sesuatu yang di anggap lawan yang sepadan. Warga mulai kehabisan ide untuk mengusir hantu tersebut, karena semua cara yang digunakan tidak pernah bisa berhasil.

Semakin hari hantu tangan ibu jari kian meresahkan, banyak dari pengendara yang berjatuhan karena wujud penampakan yang mengerikan. Ketika malam menjelang, mereka lebih suka putar arah atau berjalan rame - rame saat melewati rel agar terhindar dari hal - hal yang tidak mereka inginkan.

“ Mau pulang Ko” . Kata Budi.

“ Iya, Alhamdulillah dagangan sudah mau habis ” . Jawab Eko.

“ Gak takut pulang sendirian lewat perlintasan rel itu ”. Kata Budi.

“ Sebenere sih takut ”. Jawab Eko.

Percakapan kedua pedagang ternyata mendapat perhatian dari seorang pembeli di hadapan Eko. Hal itu membuat pembeli penasaran tentang apa yang mereka bicarakan.

“ Permisi mas memang ada apa ya tentang jalan perlintasan rel di Randu Kapuk ya " Tanya si pembeli.

“ Jenengan ( kamu ) Asli sini mas " . Tanya Eko.

“ Iya mas, saya asli sini tapi baru pulang merantau dari Surabaya ” Jawab si pembeli.

“ Hati - hati mas, jalan yang ada perlintasan kereta api di jalan Randu Kapuk ada hantu tangan ibu jari mas, suka menampakkan wujudnya bila hari menjelang malam ". Kata Budi menimpali.

“ Kok saya jadi penasaran ya ? ” . Kata si pembeli

“ Haaa, penasaran !! ” Kata Budi dan Eko saling bertatapan.

“ Iya mas, baru kali ini saya mendengar ada hantu ibu jari, biasanya kalo wujud hantu itu utuh mas, bukan setengah apalagi sepotong, hehehe ”. Jawab si pembeli polos.

Tatapan keheranan pada muka Budi dan Eko pun terlihat saat pembeli tadi berkata tanpa ketakutan sama sekali. Yang terlintas di pikiran mereka berdua adalah keberanian level tingkat kabupaten pada diri si pembeli.

“ Semoga baik - baik saja mas, doa kami para pedagang di sini menyertaimu ”. Kata Eko.

“ Terima kasih mas ” . Jawab si pembeli tadi sambil menerima pesanan yang telah di buatkan Eko.

Perjalanan ke Randu Kapuk di mulai, si pembeli pun tetap meneruskan perjalanan melewati perlintasan rel tanpa putar arah seperti yang di lakukan pengendara lain. Tepat di tengah perlintasan rel tiba - tiba motor yang dikendarainya mati. Si pembeli berfikir bahwa motor mati karena kehabisan bensin, tiba - tiba pikiran itu ditepisnya karena saat perjalanan tadi kendaraan dalam keadaan full tank bahan bakar. Dia akhirnya teringat percakapan 2 pedagang tadi, yaitu tentang hantu tangan ibu jari.

Seketika itu ia mengambil senter dari dalam bagasi motor dan langsung di arahkan cahaya senter ke penjuru tempat di sekitarnya. Dan benar, apa yang di lihat di hadapannya sebuah potongan tangan ibu jari merayap ke arahnya.

Ternyata di belakang, ada 2 pasang mata memperhatikan tingkah laku si pembeli. Ya, mereka adalah Eko dan Budi , 2 pedagang yang rela meninggalkan lapak dagangan mereka demi menguntit si pembeli. Entah apa yang membuat mereka nekat melakukan hal itu.

Dari jauh terlihat si pembeli hanya diam tanpa berlari ketika melihat kejadian menyeramkan di hadapannya, membuat Eko dan Budi semakin penasaran dan mendekat.

Rasa ketakutan berubah menjadi tinggi saat Budi maupun Eko melihat si pembeli tiba - tiba duduk bersila dan tersenyum melihat hal menyeramkan di hadapannya sambil mengangkat  jari telunjuknya.

“ Ya aku kalah lagi ” . Ucap si pembeli.

“ Dari dulu aku ga pernah menang adu tangan sama kamu ” . Kata si pembeli.

Eko dan Budi pun semakin di buat gila oleh kelakuan si pembeli. Di saat hal menyeramkan terjadi di hadapan mereka, si pembeli justru berbuat aneh dan tak wajar.

“ Jangan - jangan semua hantu ” kata Eko lemas.

“ Jadi dari tadi kita ngikutin hantu ” Teriak Budi.

Di tengah pikiran yang kacau, gila dan membuat mereka kaku sekujur tubuh, tiba - tiba si pembeli pun kembali berucap.

“ Aku minta maaf ya ".

“ Aku tidak pamit kepadamu saat aku pergi, dan aku tidak hadir saat pemakamanmu ” Kata si pembeli lirih.

Dan tiba - tiba hantu tangan ibu jari mulai menampakkan seluruh wujud aslinya. proses penampakkan membuat Eko dan Budi kaget setengah mati dan hampir pingsan. Kini di hadapan mereka bukan lagi sepotong tangan ibu jari, melainkan sosok wanita bermuka pucat berbentuk mengerikan.

“ Sekali lagi aku minta maaf ”. Ucap si pembeli.

“ Jika masih marah padaku, lakukanlah sesuatu padaku sekarang Anna ”. Ucapnya lagi sambil menahan takut.

Perlahan hantu tersebut mendekat dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah si pembeli tadi dan berkata,

“ Aku memaafkanmu Bastian ”.

Terlihat senyum di wajah hantu wanita pucat tersebut, dan terlihat ekspresi memaafkan di wajahnya. Perlahan namun pasti sosok tersebut mulai pudar dan menghilang di hadapan mereka.

Ketika kondisi sudah mulai membaik, si pembeli pun mulai menceritakan hal tentang apa yang di lihat dan awal terjadi nya peristiwa itu.

Namanya Anna, di adalah teman akrab Bastian ( si pembeli ). Anna adalah teman sekaligus rival Bastian, mereka selalu bersaing dalam hal apapun, mulai hal serius hingga yang sepele seperti adu tangan. Disaat kelulusan tiba, Bastian terpaksa harus ke luar kota untuk mencari pekerjaan demi membantu ekonomi keluarganya. Hal ini membuat Anna kecewa dan sedih saat tahu Bastian pergi. Anna pulang dari rumah Bastian dengan pikiran yang kosong, hingga peristiwa itu pun terjadi di perlintasan rel kereta api.

“ Maafkan aku Anna hingga membuatmu marah dan kecewa” . Sebuah tulisan kertas di atas karangan bunga yang tertata rapi di atas pusara seorang sahabat lama.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Rantang Perak #CeritadanRasaIndomie
9
0
Kembali mengenang masa lalu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan