
Pengenalan FFM
Kalo ngomongin psikologi tapi gak ngomongin kepribadian keknya kurang mantep sih. Five Factor Model atau yang sering dikenal sebagai Big Five Personality merupakan salah satu model yang menjelaskan bahwa kepribadian seseorang dibagi menjadi 5 traits. Model ini karena sudah banyak dipakai oleh para researchers dan mental health professionals. Alat ukur yang mengukur kepribadian melalui konstruk ini namanya NEO PI-R. Kalo kalian mau test gratis bisa pake yang versi public domainnya bisa...
Pengenalan FFM
Kalo ngomongin psikologi tapi gak ngomongin kepribadian keknya kurang mantep sih. Five Factor Model atau yang sering dikenal sebagai Big Five Personality merupakan salah satu model yang menjelaskan bahwa kepribadian seseorang dibagi menjadi 5 traits. Model ini karena sudah banyak dipakai oleh para researchers dan mental health professionals. Alat ukur yang mengukur kepribadian melalui konstruk ini namanya NEO PI-R. Kalo kalian mau test gratis bisa pake yang versi public domainnya bisa di akses online yaitu IPIP-NEO-PI-R.
apa itu personality traits?
personality traits bisa kita pahami sebagai pola pemikiran, perasaan, dan perilaku yang relatif stabil dan bertahan pada seseorang semasa hidupnya.
Five Factor Model of Personality
Kita bisa mengingat 5 basic personality traits ini dari akronim OCEAN:
- O = Openness to Experience
Mengacu pada adanya wawasan, rasa keterbukaan dan penasaran terhadap suatu hal, berpikir imajinatif, berpikir abstrak, berpikir kreatif, merasa nyaman dan mengapresiasi ide atau hal-hal baru.
Orang yang punya skor tinggi pada traits ini cenderung lebih aware terhadap perasaan mereka, cukup fleksibel, suka berfantasi, mengapresiasi seni, dan punya Intellectual curiousity. Sebaliknya yang punya skor rendah cenderung kurang suka terhadap perubahan, suka terhadap rutinitas, memiliki rentang minat yang terbatas, punya toleransi rendah terhadap ide-ide baru, dan cenderung berpikir lebih kaku.
- C = Conscientiousness
Mengacu pada adanya kemampuan untuk mengontrol impuls (dorongan dalam diri), tekun, penuh pertimbangan, baik dalam menentukan prioritas dan merencanakan sesuatu.
Orang yang punya skor tinggi pada traits ini, kita expect orang tersebut cenderung terorganisir, dapat diandalkan, pekerja keras, mandiri, teliti, ambisius, dan gigih. Sebaliknya yang punya skor rendah, kita akan melihat orang tersebut cenderung spontan, kurang terorganisir, kurang bisa diandalkan, malas, ceroboh, dan lalai.
- E = Extraversion
Mengacu pada kuantitas dan intensitas interaksi sosial yang lebih disukai, tingkat aktivitas, energy recharge, dan kapasitas seseorang untuk bersenang-senang.
Orang yang punya skor tinggi pada traits ini cenderung mudah bergaul, aktif, talkative, person-oriented, optimis, dan penyayang. Sebaliknya yang punya skor rendah atau yang dikenal introvert biasanya kita melihat orang tersebut akan cenderung pendiam (bukan berarti tidak ramah), tenang, suka menyendiri, dan self-oriented. Introvert bukanlah orang yang tidak bahagia atau pesimis, tetapi mereka tidak mengalami semangat tinggi yang meluap-luap yang menjadi ciri ekstrovert.
- A = Agreeableness
Mengacu pada cara yang disukai untuk berinteraksi pada seseorang dengan cara compassion (kasih sayang) atau sebaliknya antagonisme.
Orang yang punya skor tinggi pada traits ini cenderung berhati lembut, baik hati, kooperatif, mudah percaya, suka membantu, pemaaf, mudah berempati, responsif dan altruistik. Mereka cenderung berusaha menghindari konflik dan suka berkompromi. Sebaliknya yang punya skor rendah atau disagreeable umumnya cenderung kompetitif, sinis, skeptis, kurang kooperatif, kurang berempati, mudah tersinggung, keras kepala, pendendam, dan kurang responsif.
- N = Neuroticism
Mengacu pada seberapa kronis tingkat penyesuaian dan ketidakstabilan emosional seseorang. Sedarhananya Neuroticism itu tentang disregulasi emosi, tingkat reaktifitas terhadap emosi, dan kecenderungan lebih untuk merasakan emosi negatif.
Orang yang punya skor tinggi pada traits ini cenderung rentan terhadap psychological distress (tekanan psikologis). Mereka cenderung memiliki negative affectivity, seperti mudah marah, lebih agresif, depresi, cemas, takut, dan emosi yang tidak stabil. Mereka juga umumnya memiliki kerentanan terhadap stres, self-esteem rendah, dan impulsif. Sebaliknya orang yang punya skor rendah pada traits ini akan merasa lebih tenang, punya toleransi atau ketahanan terhadap stress lebih baik, kestabilan emosi. Sederhananya orang yang memiliki skor rendah cenderung lebih memiliki emosi yang stabil dan merasakan lebih sedikit emosi negatif.
Reference:
- Costa Jr, P. T., & McCrae, R. R. (1990). Personality disorders and the five-factor model of personality. Journal of personality disorders, 4(4), 362-371.
- Roccas, S., Sagiv, L., Schwartz, S. H., & Knafo, A. (2002). The big five personality factors and personal values. Personality and social psychology bulletin, 28(6), 789-801
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
