“Ini sebuah kemajuan besar karena aku bisa ngobrol panjang lebar dengan Siddhi tanpa tergoda untuk kabur ataupun mengatakan hal-hal konyol yang nggak perlu saking nervous-nya. Apakah ini dampak baik dari obrolan panjang kami sebelumnya meski sebagai Nona Bucin? Atau sebuah dampak psikologis yang muncul tanpa kusadari setelah mengetahui bahwa Siddhi menyukai orang lain? Jauh di dalam lubuk hatiku, aku menyadari bahwa perasaanku nggak mungkin berbalas, sehingga aku mulai menerima kenyataan, dan karena itulah aku mulai bisa biasa saja?”