Kedua bibir itu menyatu dengan lembut dan lama. Tidak ada pelumatan atau nafsu yang membumbung. Hanya membiarkan dua rasa yang tidak pernah benar-benar berani untuk diungkapkan.
Setelah sekian lama dirasa hanya sekadar menyentuh, Faye membuka matanya sekejap. Ia menatap bagaimana Yoko memejamkan matanya ikhlas melakukan ciuman itu.
Merasa mendapatkan peningkatan keberanian, Faye menarik leher Yoko dan semakin menekan bibir mereka. Mulai berani meningkatkan gerakan bibirnya, Faye mulai menghisap kecil...
Ada chapter baru minggu ini!
DIGNITADE (FAYEYOKO)
8
0
14
Berlanjut
Kisah seorang pewaris tahta sebuah kerajaan menyamar menjadi seorang pengawal demi bisa dekat dengan wanita yang pernah ia temui beberapa tahun silam. Sayangnya, ia harus menjadi pengawal untuk sang kakak yang memang tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Ia mengawal demi bisa dekat dengan Liu: sang adik. Yoko, seorang wanita penuh perjuangan yang akhirnya bisa membentuk perusahaan sendiri tanpa campur tangan keluarganya merekrut Mali yang bernama asli Faye Peraya Malisorn sebagai pengawalnya. Tak disangka, Yoko menaruh perhatian lebih pada Mali sejak pertemuan pertama mereka. Sayangnya, Mali sudah mengincar sang adik. Sayangnya, semua perasaan itu hanya terpendam hingga membuat kebingungan muncul dalam diri Mali. NB: Chapter 1 - 8 ada di wattpad dengan nama akun yang sama yaaa.
2,372 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
#Fayemalisorn#Yokoapasra#Fayeyoko#Fayo#Gl#Wlw#Freenbecky#Namtanfilm#Englot#Engfawaraha#CharloteaustinBlanktheseriesBottomBuchiCharloteEngfaFaithFanfictionFhemeFight
Selanjutnya
Chapter 21: Kenapa Mali Memelukku?
0
0
Aku kembali membayangkan bagaimana aku merasa dimiliki olehnya. Sayangnya, itu sekadar mimpi.“Setidaknya dia mau tersenyum padaku, itu sudah cukup. Tidak perlu sampai melakukan apa yang terjadi di dalam mimpiku,” aku bicara sendirian menyemangati diriku.Entahlah, aku merasa kehilangan gairah dan tenaga untuk menggodanya. Semakin aku mencoba, semakin aku sakit melihat kenyataan bahwa senyumnya bukan untukku. Meskipun raganya selalu melindungiku, tapi hatinya? Bukan untukku. Hehehehe.Sakit ya? Iya. Sakit. Tapi, aku bisa apa? Aku hanya seorang wanita yang merindukan bagaimana akhirnya aku dikasihi. Selama ini, hanya ibu dan Marissa yang benar-benar menunjukkan bagaimana bentuk kasih. Namun, nyatanya, aku membutuhkan kasih yang lebih. Bukan sekadar orang tua atau sahabat, aku membutuhkan sentuhan-sentuhan itu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan