Mungkin Faye tidak menyadari bahwa dirinya merasa tidak terima atas hal itu. Ia merasa Yoko terlalu mengacuhkannya. Tidak biasanya Yoko memperlakukannya bagai orang ada dan tiada.
“Nona, ke mana?” Faye lekas berdiri ketika Yoko hendak membuka pintu ruangannya.
“Makan,” jawab Yoko ketus.
“Baik,” Faye hendak mengikuti bosnya.
“Tidak perlu. Aku bisa sendiri,” Yoko lekas berujar.
“Istirahatlah,” imbuh Yoko.
“Saya sudah beristirahat cukup lama. Dan bukankah ini adalah tugas untuk mengawalmu ke mana saja?”...
DIGNITADE (FAYEYOKO)
9
1
26
Selesai
Kisah seorang pewaris tahta sebuah kerajaan menyamar menjadi seorang pengawal demi bisa dekat dengan wanita yang pernah ia temui beberapa tahun silam. Sayangnya, ia harus menjadi pengawal untuk sang kakak yang memang tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya. Ia mengawal demi bisa dekat dengan Liu: sang adik. Yoko, seorang wanita penuh perjuangan yang akhirnya bisa membentuk perusahaan sendiri tanpa campur tangan keluarganya merekrut Mali yang bernama asli Faye Peraya Malisorn sebagai pengawalnya. Tak disangka, Yoko menaruh perhatian lebih pada Mali sejak pertemuan pertama mereka. Sayangnya, Mali sudah mengincar sang adik. Sayangnya, semua perasaan itu hanya terpendam hingga membuat kebingungan muncul dalam diri Mali. NB: Chapter 1 - 8 ada di wattpad dengan nama akun yang sama yaaa.
1,863 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
#Fayemalisorn#Yokoapasra#Fayeyoko#Fayo#Gl#WlwBlanktheseriesBottomBuchiCharloteEngfaEnglotFaithFanfictionFhemeGirlsloveFightFreenbeckyGlseriesIdealismLingormLoveLovesceneMafiaNamtanfilmObsesionObsessionRomanceRomanticSeriesSweetThailandTopTrauma
Selanjutnya
CHAPTER 15: PROTECTIVE MALI
0
0
“Terima kasih, Mali,” ucap Yoko dengan nada santai, berusaha menenangkan situasi agar tetap profesional.Semakin banyak orang yang datang, semakin terasa betapa protektifnya Mali terhadap Yoko. Setiap kali seseorang mendekat, entah sengaja atau tidak, Mali langsung menyelipkan dirinya di antara mereka dengan cara yang sangat natural, namun tetap menjaga jarak.Saat acara hampir selesai, Yoko yang sudah merasa agak lelah melirik Mali dengan tatapan aneh. “Mali, kenapa kau begitu protektif padaku hari ini?”Mali menatap Yoko sejenak, lalu mengalihkan pandangannya, seperti biasa, dengan wajah datar. “Saya hanya ingin memastikan kalau semuanya berjalan lancar, tidak ada yang mengganggu,” jawabnya tanpa ekspresi, meskipun jelas ada kesan bahwa dia tidak ingin ada siapa pun yang terlalu dekat dengan Yoko.Yoko hanya mengangguk, merasa terkejut tapi juga agak tersentuh dengan sikap protektif Mali. Di satu sisi, dia merasa bahwa Mali adalah pelindung yang sangat setia. Di sisi lain, dia juga sadar bahwa hal ini mungkin terlalu berlebihan.Namun, untuk sekarang, Yoko lebih memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Malam itu adalah malam besar mereka—acara peluncuran yang sukses dan penuh sorotan. Dan meskipun Mali bersikap protektif, Yoko merasa lebih baik ada seseorang yang menjaga dirinya, apapun alasannya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan