BAB 1 - AJI SAKA

1
0
Deskripsi

AJI SAKA

Ada banyak kisah beredar tentang Aji Saka di Indonesia khususnya tanah Jawa, namun kebanyakan dibumbui dengan kisah-kisah irasional sehingga dikategorikan sebagai legenda / bukan sejarah. Tapi benarkah itu hanya legenda?  Lalu darimana datangnya penanggalan tahun saka yang dimulai tahun 78 M?

Ada sebuah cerita rakyat semi-legenda di negeri India, yang mengisahkan ada seorang Raja dari negeri Saka / Scythian / Scyth (bangsa Iran Kuno) bernama Salivahana, yang dianggap sebagai pahlawan...

BAB 1

AJI SAKA

 

Ada banyak kisah beredar tentang Aji Saka di Indonesia khususnya tanah Jawa, namun kebanyakan dibumbui dengan kisah-kisah irasional sehingga dikategorikan sebagai legenda / bukan sejarah. Tapi benarkah itu hanya legenda?  Lalu darimana datangnya penanggalan tahun saka yang dimulai tahun 78 M?

Ada sebuah cerita rakyat semi-legenda di negeri India, yang mengisahkan ada seorang Raja dari negeri Saka / Scythian / Scyth (bangsa Iran Kuno) bernama Salivahana, yang dianggap sebagai pahlawan karena berjuang melawan bangsa Arya. Masa kehidupan Salivahana saat memenangkan pertempuran (ada juga yang menyebut tahun kelahiran), menurut dongeng rakyat tersebut adalah tahun 78 M, hal itulah yang menandai dimulainya sebuah perhitungan tahun Saka. 

Kisah itu begitu populer di India, maka ketika pengungsi India datang ke Pulau Jawa, cerita dan perhitungan tahun tersebut dibawa serta. Sementara tokoh Salivahana dimodifikasi dengan sebutan Haji Saka. Haji artinya pemimpin, Saka artinya permulaan, kedua kata tersebut adalah bahasa Sansekerta. Jadi Haji Saka adalah pemimpin permulaan, kemudian pada beberapa abad selanjutnya berubah pelafalan menjadi Aji Saka dengan bumbu cerita rasa lokal.

Tahun Saka yang dalam bahasa sansekerta disebut sakakala, kemudian berubah juga pengejaannya menjadi sasakala yang berarti masa lalu atau kisah masa lalu atau bisa juga menjadi tanda peringatan untuk masa lalu.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya BAB 2 - AWAL MULA PEMERINTAHAN DI JAWA
1
0
Awal Mula Pemerintahan di Jawa W.P Groeneveldt dalam bukunya Notes on the Malay Archipelago and Malacca Compiled from Chinese Sources, yang diterbitkan tahun 1880, Ia menterjemahkan catatan China yang menyebutkan bahwa pemerintahan/kerajaan di Jawa dimulai sejak tahun 65 SM. Namun kelanjutan dari laporan ini tidak ada, sehingga siapa yang memulai kita tidak pernah tahu.Sebelum pendatang dari India mendirikan kerajaan Tarumanagara di Pulau Jawa abad ke-5, orang-orang Melayu yang berdatangan dari utara melalui Sumatera telah lebih dahulu menginjakan kakinya ke tanah Jawa. Bukan tidak mungkin mereka juga telah membangun sistem pemerintahan sendiri, walaupun catatan tertulis akan hal itu hingga kini belum ditemukan.Satu-satunya catatan tertulis mengenai kerajaan Jawa di awal masehi justru datang melalui Hou Han Shu dari Tiongkok, yang mengatakan bahwa pada tahun 131 pernah datang utusan ke China, berasal dari Ye diao, dengan rajanya yang dicatat adalah Diao Bian. Ye diao sendiri adalah pelafalan China untuk kata Yavadvip (yang berarti Pulau Jawa dalam bahasa sansekerta). Sementara Diao Bian sebenarnya bukan nama, Diao berarti pulau,  Bian berarti sisi / tepian. Jadi Diao Bian kurang lebih adalah raja yang menguasai sebuah pulau yang berada di tepi/sisi (menurut pandangan orang China atau pengetahuan geografi di saat itu).Kita pun harus paham pengetahuan geografi atau keyakinan akan kondisi Bumi bagi orang-orang saat itu (abad ke-2) belum sama seperti sekarang. Banyak tempat di belahan bumi yang belum diketahui orang di saat itu, mungkin hampir sebagian besar manusia saat itu masih menganggap bahwa Bumi yang kita tempati itu ada ujungnya, karena itulah ada istilah tepian/sisi/pinggir. Kembali ke masalah nama Diao Bian. Nama tersebut pun tidak bisa dilacak lebih jauh, namun yang pasti, memang bagi orang China saat itu, negeri di sebelah selatan jauh dari wilayahnya dianggap sebagai tepian. Jika itu merujuk pada Jawa, maka Diao Bian bisa jadi adalah pemimpin di pulau Jawa. Namun lagi-lagi tidak jelas apakah penguasa itu berasal dari ras asli Jawa atau pendatang dari India. Namun yang pasti kerajaan tersebut sudah bisa dikatakan cukup maju, buktinya yaitu dengan bisa mengirimkan utusan ke negeri China. Pada periode tersebut, mengarungi perjalanan panjang menyeberang lautan memerlukan dana yang cukup besar dan tentunya harus memiliki teknologi pelayaran yang cukup mumpuni.Selama ini teori yang mengatakan bahwa ada kerajaan di periode tahun 130, bernama Salakanagara dengan rajanya bernama Dewawarman hanya bersumber dari Naskah Wangsakerta, yang konon “diperkuat” oleh peta Yunani karya Ptolomeus (akan dibahas secara terpisah), kemudian ditambah lagi sumber China tadi yang ditafsirkan bahwa Diao Bian adalah pelafalan China untuk Dewawarman. Sumber pertama (Naskah Wangsakerta) diduga palsu, sumber ke-2 dan ke-3 sebenarnya bisa dipakai sebagai bahan rujukan, namun sayangnya salah penafsiran. Jadi, mari kita lupakan sejenak tentang Salakanagara.Kita juga tidak bisa mengabaikan penemuan di sekitar pantai utara dari Tangerang, Bekasi, sampai Karawang tepatnya di daerah aliran Sungai Cisadane, Ciliwung, Bekasi, Citarum, dan Cipagare yang meninggalkan jejak hunian masa lampau, yang dikenal dengan istilah hunian Buni. Komunitas ini memiliki rentang peradaban cukup lama (untuk periode awal, diperkirakan dihuni dari abad sebelum masehi hingga abad ke-5), selain sebagai tempat pemukiman, dari beberapa peninggalan menunjukkan juga bahwa di daerah mereka terdapat sebuah pusat keagamaan. Sisa-sisa gerabah menjelaskan bahwa mereka telah berinteraksi dengan negeri India, tepatnya wilayah Arikamendu.Jadi, di periode sebelum abad ke-5, sangat dimungkinkan telah ada orang “lokal” yang sudah memiliki sistem pemerintahan, diluar kemungkinan ada pendatang India yang mendirikan kerajaan di Pulau Jawa.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan