BAB 3 - PTOLOMEUS, BANGSA EROPA, DAN NAMA SALAKANAGARA YANG TAK PERNAH ADA

1
0
Terkunci
Deskripsi

Pomponius Mela, ahli Geografi dari Yunani. Membuat sebuah peta di tahun 43 M, dimana di bagian kanan atas peta terdapat nama Taprobana Insula (Pulau Srilanka), Solis Insula (Pulau Matahari), Chryse Insula (Pulau Emas) dan Argyre Insula (Pulau Perak). Apakah Pomponius Mela membuat peta berdasarkan pelayarannya? Sepertinya tidak. Dia hanya mencoba menggambarkan negeri-negeri yang dekat dan sudah dikenalnya, sementara untuk wilayah yang jauh hanyalah perkiraan. Ini jelas terlihat dari posisi dan besar/kecil...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
25
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya BAB 4 - BERDIRINYA TARUMANAGARA
0
0
BERDIRINYA TARUMANAGARA Dikisahkan di Negeri Bharata (sekarang India), kerajaan Gupta yang dipimpin oleh Samudragupta (335 – 375) menyerang kerajaan Pallawa yang rajanya berasal dari dinasti Varman / Warman. Akibat serangan tersebut beberapa pembesar terpencar, salah satunya rombongan yang melarikan diri ke Pulau Jawa bagian Barat dan mendirikan kerajaan Tarumanagara.Beberapa ahli menyatakan bahwa penamaan Tarumanagara karena lokasi negara tersebut berada dekat dengan aliran Sungai Citarum. Jadi nama kerajaan diambil dari nama sungai. Darimanakah nama sungai itu berasal? para ahli menganalisa bahwa di sepanjang aliran sungai banyak ditumbuhi oleh pohon Tarum (sejenis pohon yang buahnya dijadikan pewarna buatan berwarna biru). Jadi urutannya, Pohon Tarum, lalu sungai Citarum, kemudian Tarumanagara. Benarkah demikian? Bisa jadi benar. Tetapi dalam uraian dibawah, saya akan memberikan satu opsi tambahan mengenai penamaan Tarumanagara.Kata Nagara tidak perlu diperdebatkan karena jelas merujuk pada pengertian negara atau dalam bahasa sansekerta diartikan sebagai kota. Lantas darimana kata Taruma? Berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Taru yang berarti pohon. Hal yang lumrah dalam beberapa kata dalam bahasa Sansekerta memiliki turunan kata yang bermakna sama, maka dari kata dasar Taru kemudian menjadi Tarum. Pohon dalam budaya India dianggap juga sebagai pangkal atau awal mula. Kebiasaan ini kemudian digunakan dan menyebar di tanah Jawa. Contohnya, dalam bahasa Sunda Kuno, pohon disebut dengan puhun. Bisa diartikan sebagai pohon, bisa juga leluhur, sumber, dan mula-mula. Begitu juga dengan kata tangkal yang dalam beberapa naskah Sunda kuno juga bisa diartikan sebagai sumber atau nenek moyang.Masih belum cukup? Coba perhatikan kata yang lain dari pohon dalam bahasa Sunda Kuno adalah wit, dari kata itulah lalu dikenal istilah kawit atau ngawitan yang artinya sama yaitu permulaan atau asal. Dari kata itu juga kemudian kita mengenal ada istilah Sunda Wiwitan yang maknanya kurang lebih ajaran kepercayaan Sunda yang mula-mula. Begitu juga dengan kata jati yang bisa bermakna pohon jati atau sejati, murni sesuai dengan asal.Maka dari itulah, saya menganggap bahwa Tarumanagara yang didirikan oleh pendatang dari India tersebut, mengklaim dirinya sebagai awal mula berdirinya kerajaan di Pulau Jawa. Bagaimana dengan Raja Diao Bian? Bukankah dia lebih berhak menyandang gelar sebagai permulaan? Tarumanagara muncul sekitar abad ke-5, sementara Diao Bian dalam catatan China ada di abad ke-2. Ada selisih 3 abad yang sangat memungkinkan bahwa kerajaan itu sudah runtuh sebelum Tarumanagara berdiri. Jadi ketika Tarumanagara berdiri, dialah satu-satunya pemerintahan yang bercorak kerajaan. Lalu bagaimana jika Diao Bian itu sebenarnya Raja Tarumanagara, sehingga Tarumanagara sudah berdiri sejak abad ke-2? Saya belum menemukan referensi yang mencukupi untuk menyambungkan kejadian apa di abad ke-2 di India, sehingga membuat cukup alasan bagi keluarga Varman untuk mendirikan kerajaan di pulau Jawa.Sementara untuk kerajaan-kerajaan lain (mungkin istilahnya bukan kerajaan seperti corak kerajaan di India, tapi semacam kampung-kampung / wilayah yang memiliki pemimpin), berasal dari penduduk lokal sepertinya sudah ada. Seperti yang sudah disinggung di awal tulisan, bahwa penduduk “lokal” Pulau Jawa saat itu adalah orang-orang Melayu yang berdatangan dari utara melalui Sumatera. Dengan demikian maka urutan nama Tarumanagara dengan tempatnya adalah: mereka mengklaim sebagai permulaan maka berdirilah kerajaan dengan nama Tarumanagara di sekitar Bekasi, lalu sungai yang menjadi batas kerajaan di timur disebut Citarum, kemudian pohon yang banyak tumbuh / paling banyak dijumpai di wilayah tersebut lalu dikenal sebagai pohon Tarum.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan