BAB 16 - GALUNGGUNG DAN KEMUNCULAN KERAJAAN DI TIMUR

0
0
Terkunci
Deskripsi

Galunggung dan Kemunculan Kerajaan di Timur

 

Kerajaan-kerajaan bawahan terutama yang bercirikan keagamaan menjadi kehilangan pemimpin seiring runtuhnya Tarumanagara. Perlu diketahui, kerajaan bercorak keagamaan (yang disebut Kebataraan sampai di beberapa abad kemudian disebut Kabuyutan) adalah kerajaan yang dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya oleh kerajaan pusat. Kebataraan Kendan yang berada di sekitar Nagreg, perbatasan Bandung-Garut adalah salah satunya. Sempat bertahan beberapa saat, sampai...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
25
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya BAB 17 - KONSEP PUTRA MAHKOTA TIDAK JATUH PADA ANAK PERTAMA
0
0
Konsep Putra Mahkota Tidak Jatuh Pada Anak Pertama Jika saat ini kita mengenal konsep putra mahkota adalah putra pertama, sepertinya di periode awal kerajaan disini, tidak begitu. Konsep saat itu justru putra bungsu yang berhak menyandang gelar sebagai putra mahkota. Mengapa bisa demikian?Begini konsepnya, jika misalnya seorang raja memiliki 3 orang putra, maka putra pertama jelas yang lebih dahulu dewasa. Maka daripada sang putra berdiam diri di Istana, sang ayah biasanya memerintahkan sang anak tersebut untuk membuka wilayah baru dan mendirikan kerajaan disana. Begitu juga dengan anak kedua. Sementara anak terakhir, biasanya ketika ia dewasa, usia sang ayah sudah tua, maka dia tetap berada di Istana untuk membantu tugas sang ayah (istilahnya mendapat jabatan Patih atau Mahapatih atau Mahamantri). Ketika sang ayah wafat, maka dialah yang mewarisi kerajaan ayahnya karena anak pertama atau kedua telah memiliki kerajaan sendiri yang bahkan bisa saja kerajaan anak pertama atau kedua tersebut sudah jauh lebih besar dibanding dengan kerajaan ayahnya. Itulah yang terjadi pada saat pemindahan kekuasaan dari Sang Kandiawan ke Wretikandayun, bahkan konsep tersebut masih digunakan Wretikandayun kelak ketika turun tahta. Kakak-kakaknya Wretikandayun antara lain :Sang Mangukuhan menjadi Rahiangtang Kulikuli, memerintah selama 80 tahun.Sang Karungkalah menjadi Rahiangtang Surawulan, memerintah selama 6 tahun.Sang Katungmaralah menjadi Rahiyangtang Pelesawi, memerintah selama 122 tahun.Sang Sandanggreba menjadi Rahiangtang Rawunglangit, memerintah selama 60 tahun.Perhatikan nama setelah gelar Rahiangtang, itu sebenarnya adalah nama tempat/wilayah kekuasaannya yang diamanatkan atau diberikan oleh sang ayah.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan