
Latar tempat berada di kapal. Dorothy keluar dari kamar dan bertemu dengan para atlet yang sedang lari pagi.
Dorothy
Hai >> “Senang bertemu denganmu.”
Atlet 1
Hai >> “Senang bertemu denganmu juga.”
Atlet 2
Hai, Nona Shaw. (berhenti) Apa kabar? >> “Senang bertemu denganmu. Aku ingin mengobrol sebentar, mungkin agak lama?”
Pelatih
Sudahlah, tetap berlari >> “Fokus dengan latihan kalian, bukan perempuan.”
Lorelei sedang duduk di kursi pantai, mengecek sebuah daftar.
Lorelei
Tuan Amos dan pelayannya >> “Mungkin ini bagus. Aku akan memeriksa yang lain.”
Dorothy
Sedang apa kau? >> Dorothy penasaran dengan Lorelei yang sibuk.
Lorelei
Memeriksa daftar penumpang >> “Mencari orang kaya.” Tuan Alfred Loma dan pelayan. Tuan Eugene Martin dan pelayan >> Lorelei terpaku lagi dengan daftar penumpang.
Dorothy
Mengapa tiba-tiba tertarik dengan pelayannya? >> “Kamu lagi cari laki-laki miskin? Kok, tumben? Kok, aku merasa aneh?”
Lorelei
Ketika seorang laki-laki punya pelayan setelah namanya, sudah pasti dia sangat berharga. Aku berusaha untuk mencari pasangan untukmu >> “Aku bukan cari pasangan kaya buatku. Aku, kan, tetap setia sama Gus. Justru aku cariin pasangan kaya buat kamu. Ini bentuk didikanku buat kamu.”
Dorothy
(duduk di kursi sebelah) >> Dorothy ingin berbincang dengan Lorelei lebih lama lagi. Jangan repotkan aku. Aku baru saja menikmati usia 20an-ku >> “Aku tidak perlu didikanmu. Aku sudah banyak menikmati ‘pemandangan indah’.”
Lorelei
Dorothy, apakah kamu pernah dengar ada pelompat galah yang kaya? >> “Dorothy, kamu, kan, senang dengan laki-laki tampan. Ada, loh, laki-laki tampan dan kaya. Jadi, kamu akan mendapat keuntungan dua kali lipat. ‘Pemandangan indah’ dan harta.”
Dorothy
Mungkin tidak, tapi siapa peduli? >> “Aku, kan, tidak memandang harta.” Aku suka pria yang bisa berlari lebih cepat dari yang aku bisa >> “Aku lebih senang dengan laki-laki tampan dan gagah. Aku tidak mau dianggap matre. Tapi aku juga punya selera, jadi aku memilih laki-laki tampan. Sebagai perempuan, aku ingin punya pasangan yang lebih kuat dariku, sehingga aku bisa dilindungi olehnya.”
Lorelei
Aku benci memikirkan di mana kamu akan berakhir. Kamu hanya membuang waktumu tanpa dimurnikan uang >> “Kamu tidak realistis, kamu akan hidup susah.”
Dorothy
Apakah itu terjadi padamu bahwa beberapa orang tidak peduli dengan uang? >> “Kamu kenapa, sih, mikirin harta terus? Harta, kan, bukan segalanya. Cinta tidak memandang harta.”
Lorelei
Jangan konyol, kita berbicara serius. Kamu tidak mau berakhir di pernikahan tanpa cinta, kan? >> “Bagaimana kamu mau menikah kalau kamu tidak punya uang?”
Dorothy
Aku, tanpa cinta? >> “Loh, kalau aku tidak matre, berarti aku masih punya selera rasa, dong. Kenapa malah aku yang tidak punya perasaan?”
Lorelei
Benar, karena jika seorang gadis menghabiskan waktunya mengkhawatirkan uang yang tidak dia punya, bagaimana dia punya waktu untuk jatuh cinta? >> “Kalau kamu menikah, kamu akan punya banyak pengeluaran. Makan tiga kali sehari, pendidikan anak-anak, bayar listrik, bayar cicilan rumah, dan pengeluaran lain yang akan bikin kamu pusing tujuh keliling. Kamu juga perempuan, jadi kamu perlu berberes rumah. Memangnya, laki-laki mau berberes rumah? Jadi, suamimu nanti di rumah ngapain? Cari nafkah, nggak becus. Berberes rumah, tidak mau. Lagipula, laki-laki wajib menafkahi keluarganya.” Aku ingin kamu menemukan kebahagiaan dan berhenti bersenang-senang >> “Kamu harus lebih serius dan realistis dalam memilih pasangan.”
Dorothy
Itu membuatku bingung >> Kalimat Lorelei tadi bukan hanya membuat Dorothy bingung, tapi orang lain akan bingung juga dengan pernyataannya. Sejak awal, Dorothy-lah yang serius dan tidak menghambur-hamburkan uang, sedangkan Lorelei dianggap bodoh, boros, dan matre. Tapi, kata-kata Lorelei memang benar adanya. Laki-laki, sebagai pencari nafkah dan pemberi, harus mapan. Sehingga mereka tidak bergantung dengan uang si perempuan dan tidak kesusahan mencari nafkah untuk keluarga.
Lorelei
Kamu akan berterima kasih padaku suatu hari nanti >> “Lihatlah, kau akan tahu bahwa aku mengatakan hal yang benar.”
Ernie berdiri tak jauh dari Dorothy dan Lorelei, menguping obrolan mereka. Ernie tidak menyimak percakapan mereka dari awal. Jadi dia hanya mendengar Lorelei membicarakan Tuan Henry Spofford III, bukan ketika Lorelei bersikap realistis. Maka dia yakin betul, Lorelei sedang memanfaatkan harta Gus.
Lorelei
Ini ada yang bagus. Henry Spofford III dan pelayan. Aku ingat, keluarga Spofford punya hampir seluruh negara bagian. Yang paling besar, di Pennsylvania >> “Ini bagus untukmu, Dorothy. Inilah bukti-bukti bahwa dia bagus untukmu. Seharusnya kamu tertarik. Aku akan mengenalkannya padamu.”
Dorothy
(berdiri) Aku rasa aku bisa tinggal di Pennsylvania >> “Iya, deh. Terserah kamu. Aku tinggal di Pennsylvania, biar kamu senang.”
Lorelei
Halo, Nyonya Henry Spofford III >> Lorelei mengejek Dorothy yang bodoh.
Dorothy
Nyonya Henry Spofford III dan pelayannya >> “Iya, deh. Kapan-kapan aku jadi matre, biar kamu senang. Bawel amat.” Dia tidak akan punya apa yang aku punya >> “Lagipula, aku, kan, perempuan mandiri. Aku bisa beli apa pun dengan uangku sendiri.” Sampai jumpa >> “Aku tidak mau mengobrol lagi denganmu. Aku lelah.”
Lorelei
Jangan lupa pesta koktil, jam 5.30 >> “Kita, kan, ketemu lagi nanti.”
Ketika Lorelei berkata Dorothy bodoh di adegan sebelumnya, dia memang bermaksud begitu. Dorothy masih terpengaruh stigma perempuan matre, sehingga dia tidak bisa realistis seperti Lorelei. Dorothy terlalu banyak bergaul dengan laki-laki tampan. Sehingga dia tidak serius dalam memilih pasangan. Sedangkan perempuan matre seperti Lorelei-lah yang justru serius dalam memilih pasangan.
Di sini, Dorothy juga menimbulkan sikap terlalu mandiri secara finansial. Perempuan yang terlalu mandiri disebabkan oleh trust issue mereka terhadap laki-laki mapan, tapi mesum. Laki-laki mesum memberi harta kepada perempuan, tapi dia mengharapkan sebuah timbal balik dari perempuan; seks. Masalahnya, tidak semua laki-laki sangean. Perempuan yang terlalu mandiri berdampak buruk kepada laki-laki yang baik. Laki-laki yang ingin belajar memberi, merasa rendah dan tidak dibutuhkan. Sedangkan laki-laki pelit bergantung dengan Dorothy secara materi.
Dorothy dan para atlet mengobrol bersama di pinggir kolam renang. Dia berada di tengah-tengah para atlet. Dorothy yang lebih disukai atlet karena dia dianggap lebih ramah, daripada Lorelei.
Dorothy
Seluruh tim? Kamu makan jam enam dan tidur jam sembilan? >> “Jadi, masih ada orang yang pola hidupnya teratur? Padahal nanti, kan, ada pesta koktil. Berarti kalian tidak ikut, dong.”
Atlet
Sampai olimpiade. Benar, pelatihnya sangat ketat >> “Kita harus menjaga pola hidup sehat karena kita atlet. Kita akan ikut pertandingan dan tidak boleh sakit. Selain itu, pola hidup teratur membuat tenaga kita bertambah.”
Dorothy
Astaga! Jam sembilan, hidup baru saja dimulai >> “Jam sembilan itu jam orang mulai berpesta.”
Atlet
Bukan untuk kita >> “Kita tidak boleh ikut pesta.”
Para atlet dipanggil pelatih mereka untuk berlatih, kemudian mereka jadi tontonan para perempuan. Sangat banyak perempuan yang setipe Dorothy. Sangat banyak perempuan yang terikat dengan stigma perempuan matre yang mengatakan bahwa mereka semua murahan. Padahal pandangan mereka kemana-mana. Jadi, pertanyaan ini aku lontarkan sekali lagi, siapa yang murahan? Perempuan matre atau perempuan yang memandang fisik?
Dorothy yang selama ini dianggap lebih serius, malah menghamburkan uangnya untuk berpesta. Sedangkan para atlet yang dia kagumi, punya pola hidup yang sehat. Dorothy bahkan tidak berusaha untuk memulai pola hidup sehat untuk mengimbangi kualitas yang dimiliki para atlet. Apakah dia bisa menjadi menantu yang baik di masa depan, kalau dia pulang larut malam karena berpesta? Mengapa hanya Lorelei yang dianggap bukan perempuan baik? Mengapa perempuan harus mapan dahulu, baru berhak punya pasangan kaya?
Lagu dimulai dari hitungan pelatih. Dorothy berdiri di tengah-tengah para atlet yang berbaris. Kemudian Dorothy melihat otot salah satu atlet dan melotot ke lengannya. Kalau Lorelei mudah terhipnotis oleh harta laki-laki, Dorothy mudah terhipnotis oleh penampilan fisik laki-laki. Adegan nyanyian solo Dorothy juga nanti ada hubungannya dengan adegan nyanyian solo Lorelei di adegan berikutnya.
Dorothy
Sayang, kamu akan menyakiti dirimu sendiri >> Olahraga akan membuat orang lelah, pegal, bahkan cidera. Tapi itulah yang membuat laki-laki gagah; ketika mereka mampu melampaui rasa sakit mereka setelah olahraga dan mendapat tubuh bagus.
Aku tidak bisa bermain tenis
Golf adalah ancamanku
Aku tidak bisa melakukan penjelajahan di Australia
Dan aku tidak lebih baik di voli
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Cinta manis
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Aku tidak bisa bermain tenis. Golf adalah ancamanku. Aku tidak bisa melakukan penjelajahan di Australia. Dan aku tidak lebih baik di voli
Dorothy mengaku tidak bisa berolahraga.
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Dorothy mencari cinta sejati, tanpa memandang hal-hal bersifat materi.
Selain menarik perhatian, laki-laki yang kekar membuktikan bahwa dia telah menempa dirinya untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan. Begitu juga dengan laki-laki kaya. Dia membuktikan bahwa dirinya telah belajar dan bekerja keras, sehingga dia punya karir yang stabil.
Aku apatis dan tidak atletis
Tidak bisa ikut marathon
Aku hanya butuh bahu untuk bersandar
Dan beberapa lengan untuk memelukku
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Aku apatis dan tidak atletis. Tidak bisa ikut marathon
Dorothy sama sekali tidak tertarik dengan olahraga.
Aku hanya butuh bahu untuk bersandar. Dan beberapa lengan untuk memelukku
Dorothy menyanyikan bagian ini sambil bersandar di bahu salah satu atlet dan berpelukan dengan atlet lain. Dorothy ingin mencari laki-laki yang bisa melindunginya.
Aku tidak dalam kondisi untuk bergulat
Aku tidak pernah latihan di gym
Tunjukkan padaku, seorang pria yang bisa bersarang
Dan aku menyematkan medali untuknya
Aku tidak dalam kondisi untuk bergulat. Aku tidak pernah latihan di gym
Dorothy tidak bisa berolahraga. Gulat dan berlatih di gym adalah hal maskulin yang tidak menarik perhatian Dorothy.
Tunjukkan padaku, seorang pria yang bisa bersarang
Maka dia mencari laki-laki atletis. Laki-laki maskulin akan memunculkan sisi feminin Dorothy sebagai perempuan. Ini juga dirasakan Lorelei ketika berhubungan dengan Gus. Dengan effort Gus yang tidak main-main, sisi feminin Lorelei muncul dan dia tidak perlu berada dalam survival mode terus-terusan.
Dan aku menyematkan medali untuknya
Kemudian dia akan berterima kasih kepada si laki-laki karena dia telah melindunginya. Dorothy akan menyematkan medali untuk laki-laki yang kekar, sebagai dukungan terhadap si laki-laki. Sedangkan Lorelei mencium Gus sebagai rasa terima kasihnya, karena selama ini dia telah memberikan apapun yang dia mau.
Butuh anak laki-laki untuk membuatku bahagia
Dan dia tidak perlu menjadi Hercules
Tidak adakah yang tahu burung dan lebah?
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Butuh anak laki-laki untuk membuatku bahagia
Anak laki-laki ini bukan berarti anak yang akan dimiliki Dorothy, melainkan anak laki-laki dari orang tua lain yang seumuran dengannya. Dia tidak hanya ingin laki-laki yang sekadar tampan, tapi juga berkepribadian baik. Sehingga Dorothy bisa bahagia. Sebenarnya, inilah yang dirasakan Lorelei terhadap Gus. Lorelei tidak hanya berfokus kepada harta laki-laki, tapi dia juga ingin pasangannya juga bersikap baik kepadanya dan orang lain. Maka dari itu, dia mencintai Gus bukan hanya karena hartanya, tapi juga karena sifat lembutnya.
Dan dia tidak perlu menjadi Hercules
Dorothy tidak menuntut laki-laki harus sekekar para atlet. Tapi kalau bisa, mengapa tidak? Sama halnya dengan yang dirasakan Lorelei terhadap Gus. Ini mengingatkanku pada lagu yang pernah dinyanyikan Marilyn Monroe yang berjudul, “Every Baby Needs a Da-da-daddy.” Ada satu bagian yang mengatakan, “Kaya atau miskin, aku tidak peduli siapapun itu. Kalau dia tidak punya satu juta, maka setengahnya pun jadilah.” Lorelei pun tidak menuntut laki-laki untuk menjadi miliarder. Tapi kalau dia bisa mendapatkan miliarder, itu akan jauh lebih baik.
Tidak adakah yang tahu burung dan lebah?
Dorothy juga ingin pasangannya cerdas. Sama seperti Lorelei yang mau dengan Gus karena Gus juga bisa menjadi teman diskusinya. Ini dibuktikan, sebelum kapal berlayar dan Gus masih mengantar Lorelei.
Diulang, siapa saja?
Bebas pengadilan
Dua dari tiga orang, siapa saja? (bersiul)
Apakah tidak ada yang mau bermain?
Aku suka yang berotot besar
Dan bersel darah merah
Aku suka pria tampan
Tapi aku bukan penggemar secara fisik
Apakah di sini tidak ada orang untuk mencintai?
Cinta manis
Apakah tidak ada… (3x) siapa pun… siapa pun… untuk mencintai?
Diulang, siapa saja?
Ungkapan untuk mengajak seseorang bermain lagi. Dorothy yang dianggap jauh lebih serius daripada Lorelei, akan dianggap normal kalau dia ingin bersenang-senang dengan alasan, “Ya, namanya masih gadis.” Sedangkan Lorelei malah dianggap tidak pernah serius, padahal Lorelei lebih realistis daripada Dorothy.
Bebas pengadilan
Dorothy berpikir bahwa perempuan yang tidak matre akan mempunyai hubungan yang lebih sehat karena si perempuan tidak menuntut. Jadi dia akan terhindar dari pengadilan cerai. Padahal suaminya di masa depan, wajib menafkahinya. Kalau Dorothy tidak dinafkahi, dia lelah batin karena hanya dia yang terus memberi dan sisi femininnya tidak muncul.
Dua dari tiga orang, siapa saja? (bersiul)
Dengan menjadi tidak matre, Dorothy “menjual diri.” Dia berusaha untuk mengatakan kepada laki-laki bahwa dia adalah perempuan baik-baik karena dia tidak matre. Sehingga dia bisa menarik perhatian laki-laki. Bahayanya, Dorothy bisa saja menarik perhatian seorang laki-laki yang dangkal.
Apakah tidak ada yang mau bermain?
Seperti yang dikatakan Lorelei sebelumnya, Dorothy memang lebih suka bersenang-senang dan tidak serius memilih pasangan.
Aku suka yang berotot besar. Dan bersel darah merah
Dorothy senang dengan laki-laki gagah. Sama seperti Lorelei yang senang dengan laki-laki kaya.
Aku suka pria tampan. Tapi aku bukan penggemar secara fisik
Kalimat, “Cinta tidak memandang fisik,” memang benar adanya. Tapi, sebagai perempuan, Dorothy tahu dia perlu punya selera supaya dia lebih selektif. Kalau dia memilih laki-laki kaya, dia akan dicap matre dan dia akan dibenci orang lain. Tapi kalau dia memilih laki-laki tampan, dia tidak akan dicap murahan dan dianggap selektif.
Perempuan yang sama sekali tidak menyukai olahraga dan mencari laki-laki kekar dan tampan, dianggap normal. Sedangkan kalau ada perempuan yang tidak bekerja dan mencari pasangan mapan, dia akan dianggap numpang hidup. Dalam lagu ini, Lorelei dan Dorothy punya perasaan yang sama persis terhadap laki-laki. Mereka hanya berselera beda; Dorothy suka dengan pria tampan dan kekar, sedangkan Lorelei suka dengan pria mapan. Tapi perempuan matre seperti Lorelei kerap dipandang sebelah mata, sedangkan perempuan yang tertarik dengan fisik dianggap normal.
Kesimpulan:
Dorothy memilih laki-laki atletis dan tampan, walaupun dia sendiri tidak bisa olahraga. Dorothy pikir kalau dia punya pacar gagah seperti para atlet, dia akan dilindungi. Jadi, dibalik kata-kata Dorothy yang ingin punya pacar tampan, dia tidak hanya mengincar penampilan, tapi dia ingin merasa dilindungi. Walaupun Dorothy terlihat murahan, sampai dia tidak disukai Gus, tentu saja Dorothy masih selektif. Dia hanya menunjukkan seleranya dalam memilih laki-laki, makanya dia bergaul dengan para atlet.
Walaupun Dorothy bukan perempuan yang suka menuntut, dia tahu dia perlu punya selera dan selektif. Maka dia memilih laki-laki tampan, bukan kaya. Kalau dia memilih laki-laki kaya, dia akan dicap murahan dan suka memanfaatkan harta laki-laki. Dorothy juga termasuk perempuan serius yang terlalu mandiri secara finansial. Menjadi perempuan mandiri secara finansial memang hal yang membanggakan. Tapi terlalu mandiri adalah sebuah sikap trust issue yang sangat besar terhadap laki-laki. Ini sudah pasti tidak sehat bagi diri sendiri dan orang lain. Ada komentar menarik untuk dibahas, dari sebuah unggahan di Instagram yang menyatakan, “Kalau laki-laki membayar apa pun untukmu, itu artinya kamu berada di bawah kontrol mereka. Jadilah mandiri, para perempuan.” Ini adalah komentar paling bodoh yang pernah aku baca. Perempuan tidak hanya menghargai dirinya sendiri. Tapi dia juga harus tahu bagaimana seharusnya laki-laki memperlakukan dirinya. Bodohnya perempuan yang terlalu mandiri adalah, ketika ada laki-laki yang menghargai si perempuan dengan membelikan apa pun untuk si perempuan, dia malah menolak dengan alasan, tidak mau dikontrol. Jadi, kritikku terhadap perempuan terlalu mandiri adalah menghargai diri sendiri jauh dari cukup, tapi kalian juga harus tahu bagaimana laki-laki seharusnya memperlakukanmu sebagai perempuan. Trust issue pada perempuan yang terlalu mandiri muncul dari laki-laki narsistik yang punya hidden agenda; seks. Maka laki-laki yang narsistik ini memanjakan si perempuan di awal hubungan, agar si perempuan bisa memenuhi kebutuhan seksualnya dan melayaninya. Ketika hubungan berjalan lebih lama lagi, effort laki-laki narsis akan berkurang, lalu tidak ada lagi.
Stigma perempuan matre ini lebih sering menyerang perempuan miskin. Karena mereka tidak kaya, lalu mereka berpacaran dengan laki-laki kaya, mereka dianggap sedang memanfaatkan harta laki-laki. Sedangkan perempuan yang tidak bisa olahraga dan berpacaran dengan laki-laki atletis, dianggap wajar karena si laki-laki dianggap bisa melindungi si perempuan.
Semua perempuan, termasuk Dorothy dan Lorelei, punya keinginan untuk menerima. Dorothy memilih laki-laki atletis dan tampan karena dia ingin dilindungi. Lorelei memilih laki-laki kaya karena dia tahu dia berhak untuk dimanja secara finansial. Tapi stigma terhadap perempuan matre tidak adil. Dorothy lebih disukai –terutama dari kalangan laki-laki—karena dia tidak banyak mau dan tidak menuntut secara finansial. Sehingga laki-laki tidak perlu mengeluarkan effort lebih untuk Dorothy dan hanya perlu menjadi tampan. Nah, kalau effort secara finansial pun laki-laki tidak mau memberi, bagaimana dia mau memberi perlindungan yang selama ini diharapkan Dorothy? Sedangkan Lorelei dianggap ingin memanfaatkan harta laki-laki. Padahal Lorelei tahu bahwa kalau seorang laki-laki mencintainya, dia akan memberi effort secara finansial, diikuti dengan hal-hal bersifat non-materi lainnya.
Intinya, perempuan ingin laki-laki yang lebih berkompeten dari mereka. Dorothy ingin laki-laki yang lebih atletis darinya, sedangkan Lorelei ingin laki-laki yang lebih kaya darinya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
