[SHORT STORY] - Magic Door

0
0
Deskripsi


MAGIC DOOR
ONE SHOT [Fan Fiction] 
Fantasy || AU 
 


 

Kim Taehyung (BTS) & Nam Hangi (OC) 
 


 

————
 


 

Jika pada awalnya kita benar-benar mengenal satu sama lain, lalu mengapa tak ada satu pun sosokmu di dalam hatiku? 
 


 


 


Aku menendang botol minum kosong yang kutemui di jalan. Sore hari ini nampak sangat gelap karena adanya awan kelabu yang menaungi kota. Udara terasa sangat menusuk, dan angin pun terus berembus kencang, membuat rambut cepak...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya COME HOME TO ME - [Bagian 1] Epoch : Rose
3
0
Pagi yang cerah di awal musim semi. Kota Berlin tampak ceria ketika musim ini tiba, karena taman-taman besar tulip dibuka tiga hari setelahnya. Banyak pengunjung domestik maupun lokal yang datang untuk menikmati keindahan warna-warni tulip di sana.Ini kedua kalinya Changli mengunjungi Jerman di musim semi. Tahun lalu, ia menapakkan kaki hanya untuk melihat pohon sakura yang dipamerkan di taman terbesar di Berlin, padahal ia pun sering melihat sakura di Korea. Namun Changli berpikir kalau suasana saat melihatnya di kedua tempat itu sangat berbeda.Gadis bermata bulat jernih itu menatap hamparan tulip yang ditanam rapi per barisnya. Di baris pertama khusus tulip berkelopak merah, lalu berlanjut dengan warna berbeda seperti disusun menggunakan urutan pelangi. Changli membidik pemandangan di sana dengan kamera ponselnya, lalu tersenyum saat hasil jepretan yang diambilnya lumayan bagus untuk dijadikan avatar di sosial media.Ayo kita foto bersama, Chang!Changli menoleh ketika suara lembut seorang laki-laki menyapa gendang telinganya. Seorang laki-laki yang berambut pirang tersenyum lebar menunjukkan gigi putihnya. Changli menatap laki-laki itu lama.Sudah berkali-kali kubilang jangan pakai bahasa Jerman, Jimin! sahut gadis itu dengan nada lucu. Lantunan kata bahasa Jermannya terdengar lancar.Jimin tertawa. Laki-laki itu menyentuh poni gadis yang lebih pendek darinya gemas. Iya, janji tidak mengulangi.Ya sudah, katanya mau foto bersama? tanya Changli. Jimin mengangguk, lalu memberikan ponselnya. Mereka mengambil selca berdua dengan ekspresi lucu masing-masing, lalu berlanjut meminta difoto oleh pengunjung.Hahaha, lucu sekali, ucap Changli seraya melihat galeri di ponsel Jimin. Laki-laki di sebelahnya mengulum senyum.Mereka berjalan menuju spot lain di sana. Sambil melangkah, diam-diam Jimin tersenyum kala mengingat pertemuan manisnya dengan gadis berdarah Cina itu. Setahun yang lalu tepatnya, gadis itu datang mengisi hidupnya. Jimin sudah tinggal sangat lama di Jerman dan meninggalkan Korea waktu itu. Sudah sangat jelas laki-laki itu lumayan mahir bercakap dengan bahasa lokal. Ketika mendengar ucapan Changli dengan bahasa Jerman waktu dulu, ia sempat menahan tawa yang sialnya sudah dideteksi cepat oleh gadis itu.Habis ini mau ke mana? tanya Jimin. Tangannya beralih merapikan rambut gadis berhidung kecil itu lembut.Changli terdiam, matanya berpandangan ke mana-mana. Sementara kedua tangannya menekuk di depan dada sambil memegang ponsel hitam Jimin. Habis ini kita pulang saja.Kenapa pulang? Padahal masih banyak hal menyenangkan yang bisa kita lakukan di luar ruangan, kata Jimin. Changli menyetujui ucapan laki-laki itu, tetapi tidak sepenuhnya.Mungkin lain kali? Masih banyak hari yang bisa kita lalui bersama, Park Jimin.Jimin tersenyum gemas. Kedua matanya menyipit membentuk lengkungan. Laki-laki itu memeluk kepala Changli, membuat gadis itu menepuk-nepuk tangan Jimin yang melingkarinya.Oh, ayolah, Jimin. Ini tempat umum, banyak orang yang melihat! protes gadis itu. Jimin tidak melepaskan pelukan itu, justru meletakkan dagunya di kepala Changli.Aku tidak peduli, sahut Jimin, lagi pula di sini banyak yang lebih romantis daripada kita, Changli.Jim, aku tidak bisa melihat!Jimin melepaskan pelukan itu sambil mencebik. Ditatapnya Changli dengan sebal. Padahal aku sedang bersikap manis padamu.Changli menatap Jimin lembut, lalu mencubit pipi laki-laki itu sambil berjinjit. Kau tidak perlu bersikap manis padaku, Jim. Toh, kadang wajah sok galakmu itu aku suka.Berhenti menggodaku, Nona Tarot! ucap Jimin geli.Changli terkekeh. Ia memasukkan ponsel Jimin ke saku sebelahnya, lalu berjalan memandangi kakinya dan kaki laki-laki itu yang berjalan seirama.Jadi, Jim ... kapan kau akan menemui kekasihmu? ]] Akhirnya setelah cuma ada di draft selama dua tahun, akhirnya aku kembali publish ‘Come Home to Me’ juga! Sebelumnya aku publish karya ini di Wattpad, tapi karena alasan tertentu akhirnya aku memutuskan bakal kembali melanjutkan fanfiction ini! Btw sebenarnya ini udah tamat, tetapi aku akan revisi beberapa hal supaya kalian juga nyaman bacanya. Oke, mungkin segitu dulu cuap-cuapnya, wkwk. Selamat membaca teman-teman! 🤩 Tertanda, Oisha. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan