CERPEN - SERIBU BURUNG BANGAU KERTAS -- a short story

Seperti biasa Wira mendatangi Kenzo di apartemen untuk laporan soal perceraian yang diurusnya. Kenzo kebetulan ada di apartemen sedang libur dari rumah sakit.Kenzo menerima surat itu tanpa minat dan meletakkan di atas meja ruang tengah. Dia beranjak ke dapur untuk mengambil botol red wine di bar mini sudut dapur dan dua sloki kosong. Selanjutnya benda-benda itu diletakkan di depan Wira.Wira tersenyum kecut.“Busyet, langsung kita rayakan nih? Sekarang gue mengerti kenapa lu bener-bener ngga tahan ingin segera pisah,” goda Wira. Kenzo tidak menjawab. Dia menuang red wine ke dalam dua sloki dan mengambil salah satu sloki menyesapnya perlahan.“Kalo lu emang ngga suka sama Priscilla ngapain juga lu kawinin dia.” ujar Wira ikut-ikutan mengambil sloki.“Mungkin jalannya emang begini,” kata calon dokter jantung ini tenang.“Jalan yang penuh kerugian. Rugi modal kawin dan akhirnya rugi karena ribet ngurusin perceraian. Sekarang gue serius nanya Ken. Apa ada perempuan lain sehingga lu  minta cerai?" tanya Wira.Kenzo tersenyum kecut.Terus terang dia tidak berminat membicarakan alasan perceraiannya. Kalau saja Wira tahu ada faktor Amarilis di dalamnya, bisa jadi pengacara ini akan menasehatinya habis-habisan. Seperti semua orang yang dikenal Kenzo, mereka tidak menyarankan Kenzo untuk berurusan dengan masa lalunya.