
"Benar! Anjing penjagamu ini tahu sekali bagaimana ibumu dibunuh! Hebat sekali, bukan? Bertahun-tahun ia menyimpan rahasia, menjadikan video kematian ibumu sebagai hiburan bersama saudaranya itu. Sayang sekali. Kau terlalu buta, Dik! Kau menganggap ayahmu super hero! Padahal, dialah yang membuatku harus membunuh kalian satu per satu!"
RAHASIA KELUARGA TERLARANG
1
0
20
Berlanjut
Rahasia keluarga Terlarang merupakan sebuah novel dengan genre thriller yang sangat mencekam. Cerita yang mendapat apresiasi luar biasa dari pembaca ini benar-benar mampu membuat pembaca larut di dalam setiap babnya. Tidak ada yang menduga kalau membaca cerita ini akan membuat pembaca ikut berpikir keras menyibak rahasia gelap yang menutupi kehidupan tokoh utamanya. Banyak dari pembaca yang menerka-nerka lanjutan setiap kisahnya.Ibarat naik roller coster, pembaca dibuat turun naik. Adrenalin terpacu dengan kuat, lalu dihempaskan ke bumi dengan kesedihan yang menyertainya.Banyak yang berharap novel ini bisa difilmkan. Namun, tentu tidak semudah itu. Naskah ini harus lebih dimatangkan lagi. Menambali semua plot hole yang mungkin saja masih ditemukan di dalamnya. Harus ada tim untuk mengkurasi cerita ini biar tampil lebih sempurna lagi.Namun, kita tentu tidak tahu bagaimana perjalanan takdir bukan? Kita tidak bisa menebak masa depan. Semoga saja suatu saat cerita ini benar-benar bisa difilmkan.Kisah ini dimulai dari Hamidah yang harus kembali ke kampung halaman setelah beberapa tahun bekerja sebagai wanita panggilan di kota. Kepulangannya tentu saja ada penyebabnya yang bukan lain karena dia hamil. Sang mucikari yang biasa dipanggil Mami Mirna itu tidak suka anak buahnya berbadan dua karena itu akan membuat pelanggannya tidak suka. Hamidah yang sempat menjadi primadona di tempat hiburan malam tersebut harus terdepak.Hamidah memohon agar Mami Mirna mau memberinya uang untuk ongkos pulang ke kampung. Namun, Mami Mirna menolak. Dia mengantarkan dua orang lelaki buruk rupa ke dalam kamar Hamidah. Mami minra meminta Hamidah melayani kedua tamunya itu baru bisa dapatkan uang. Dengan terpaksa Hamidah memenuhi perintah sang mucikari. Sayangnya, kedua lelaki itu ternyata maniak gila yang suka bermain kekerasan. Mereka menghajar Hamidah dan membuatnya babak belur sampai tidak sadarkan diri.Hamidah siuman dan mendapati dirinya berada di bak sebuah mobil pick –up. Dia sangat terkejut ketika menyadari ternyata rute yang dia tempuh adalah jalan menuju ke kampung halaman. Di suatu tempat tiba-tiba mobil tersebut berhenti. Dari depan keluar seorang lelaki berbadan tegap. Lelaki itu ternyata hendak buang air kecil. Setelah selesai, dia terkejut mendaati Hamidah sudah siuman dan menatapnya tajam.Mereka pun berbicara. Hamidah awalnya takut melihat pria itu. Khawatir kalau dia akan berbuar jahat. Namun, pemuda itu memiliki paras yang tampan. Hamidah dipersilakan duduk di depan. Lelaki itu memperkenalkan dirinya sebagai Arif.Hamidah tidak menyukai Arif karena selalu saja bicara omong kosong. Menyuruhnya bersabar dengan ujian hidup yang dia hadapi. Pada puncaknya, Hamidah menyuruh Arif berhenti dan keluar dari mobil. Arif merasa bersalah karena mencoba menasehati perempuan malang tersebut.Namun, kemudian dia melihat Hamidah terjatuh. Dia memburu gadis itu dan terkejut mendapati kaki Hamidah berlumuran darah. Hamidah meraung, meminta Arif menyelamatkan bayinya. Dengan cekatan Arif membawa Hamidah ke rumah sakit terdekat. Untunglah, nyawa Hamidah dan bayinya tertolong.Setelah memastikan keadaan Hamidah aman, Arif mengantarkan Hamidah kembali ke rumahnya. Hamidah tidak dapat menahan kesedihan ketika yang menyambutnya di depan pintu adalah Nurhayati, ibunya tersayang.Bagaimana perasaaan Nurhayati menyambut kedatangan Hamidah? Itu bisa terjawab di part 2. Untuk sementara, silakan baca keseruan cerita ini di KBM App. Aku jamin, kalian tidak akan menyesal membacanya.
1,127 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
13. Kematian Woden
0
0
Benarkah kita satu ibu? Arif mengusap rambut Waluyo dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memegang tengkuk lelaki itu. Aku benar-benar terkejut dengan kenyataan yang disampaikan anjing peliharaanmu itu. Kalau kau benar adikku, apa kau mau memaafkan kesalahanku yang telah memotong telingamu? Sorot mata Arif berubah sendu. Dia terus mengusap rambut di kepala Waluyo. Namun, kemudian usapannya itu berubah menjadi kasar. Ia menarik kepala Waluyo lalu membenturkannya ke tiang di belakangnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan