Cinta Datang Terlambat (Part 2)

0
0
Deskripsi

Rafa yang berulang tahun mengajak teman-teman kelasnya untuk ke suatu bioskop yang berada di sebuah mall, yang tidak jauh dengan sekolah mereka. Tetapi disaat semuanya telah sampai, mereka kekurangan satu orang yang belum datang dan ternyata orang itu adalah Zara. Dimana Zara yang saat itu sedang ditinggal bersama sang adik sepupu yang bernama Abel, dengan sangat tergesah-gesah menyusul teman-temannya. Saat Zara sampai dipelataran mall ternyata yang dilihatnya hanyalah Rafa yang sedang berdiri,...

‘Halo…’ 

‘Iya Jes kenapa?’ 

‘Zar lo dimana?’ 

‘Di rumah lah, mau dimana lagi malam-malam begini’ 

‘Lo coba tebak gue lagi dimana’ 

‘Di rumah(?)’ 

‘Bukan’

‘Terus lo dimana?’ 

‘Gue lagi sama Rafa’ 

‘Terus?’

‘Lo gak kaget apa kenapa gue bisa sama Rafa?’

‘Ngapain kaget’

‘Yaudah gini. Gue di ajak Jacob nongkrong di cafe dan ada Rafa juga’

‘Lo sendiri cewek?’ 

‘Enggak. Ada juga anak sebelah, gue gak tahu namanya siapa’

‘Baguslah kalau gitu. Gue tutup ya telponnya, gue udah ngantuk. Kalau lo ada apa-apa telpon gue langsung’

Tuttuttut

Setelah Zara berdiam diri setelah menerima telpon dari Jeslyn, entah apa yang dipikirnya, Zara pun langsung bersiap untuk tidur. 

“Lo habis telpon siapa?” tanya salah satu dari anak laki-laki yang ternyata Rafa. 

“Gue telpon Zara” jawab Jeslyn. 

“Kenapa lo gak ajak Zara?” tanya anak laki-laki yang lainnya. 

“Gue di ajak Jacob. Kalau gue ngajak Zara masa kita gonceng bertiga” jawab Jeslyn dan disetujui oleh semuanya. 

Pagi hari pun tiba, Zara yang sudah siap dan telah selesao sarapan pun langsung pamit ke orang tuanya, karena hari ini dirinya di antar oleh sopir. 

“Hati-hati ya” kata mama Zara dan hanya dijawab anggukan oleh Zara. 

Setelah menempuh perjalanan kira-kira satu jam, Zara pun sampai di sekolahnya dan langsung di sambut oleh temannya, siapa lagi kalau bukan Jeslyn. 

“Pagi teman ku yang cantik” sapa Jeslyn dengan semangat, sedangkan yang di sapa hanya berjalan melenggang masuk ke dalam kelas menuju bangkunya dan ternyata teman bangkunya sudah datang. 

“Pagi Zara” sapa Jacob yang duduk di bangku belakang membuat Zara pun berbalik memberikan senyum palsu sebentar lalu kembali menghadap ke depan. 

“Lo udah kerja PR?” tanya teman bangkunya yang adalah Rafa. 

“Udah” jawab Zara singkat sambil mengeluarkan buku dan tempat pensilnya, setelah itu dirinya langsung meletakkan kepalanya di atas buku dan memunggungi Rafa. 

“Zar” panggil Jacob. 

“Apa lagi” jawab Zara dengan malas-malasan. 

“Lo..” belum selesai Jacob melanjutkan, Rafa sudah lebih dulu mengodenya untuk tidak memberitahukan Zara. 

“Apaan Jacob?” tanya Zara bangun dari tidurnya. 

“Gak jadi. Lo tidur aja lagi” ucap Jacob sambil cengar-cengir. 

“Gak jelas” ucap Zara sambil berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas. 

“Gak usah kasih tahu dia” ucap Rafa setelah melihat Zara keluar kelas. 

“Okay” kata Jacob. 

“Tapi lo ajak dia juga kan?” tanya Jacob kembali. 

“Kan semuanya gue ajak, jadinya dia juga” jawab Rafa. 

“Okay lah kalau begitu” kata Jacob. 

‘Gimana caranya supaya dia gak jutek sama gue’ batin Rafa bertanya-tanya. 

Pelajaran pun dimulai dan bersamaan dengan itu Zara pun sudah kembali ke bangkunya, semua pun mulai serius mengikuti pelajaran. 

“Zara coba kamu berdiri dan baca bacaan satu halaman 45” ucap guru. 

Zara yang mendengar namanya disebut langsung berdiri dari bangkunya dan membacakan apa yang disuruhkan. Tanpa sadar Jacob ingin menjahili Zara dengan menjauhkan kursi Zara, tetapi sayangnya langsung di sadari oleh Rafa dan saat Zara ingin duduk Rafa langsung menarik kursi itu kembali ke posisinya. Zara pun langsung sadar. 

“Lo ngapain?” tanya Zara ke Rafa.

“Tuh Jacob tadi jauhin kursi lo” jawab Rafa jujur, membuat Jacob langsung mendapat tatapan tajam dari Zara. 

“Awas lo” kata Zara memperingati Jacob. 

Sungguh hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan, bagaimana tidak, semua guru yang masuk memberikan banyak tugas kepada kelas Zara, di tambah cuaca yang sangat terik sehingga membuat teman-teman kelas Zara termasuk Zara menjadi sangat kelelahan. 

Setelah merapihkan buku dan memasukkan ke dalam tas, Zara sudah siap untuk berdiri dan keluar dari kelas, tetapi tiba-tiba temannya berdiri di depan papan tulis. 

“Teman-teman hari ini teman kita ada yang ulang tahun dan dia mau traktir kita buat nonton, yang sebentar sore tidak ada kesibukannya kita langsung ketemu di mall aja ya” jelas murid perempuan tersebut yang merupakan ketua kelas. 

“Emang siapa yang ulang tahun?” tanya anak lain. 

“Yang ulang tahun hari ini yaitu Rafa” jawab ketua kelas itu dan langsung membuat satu kelas heboh, karena Rafa lah yang akan mentraktir mereka semua untuk nonton. Berbeda dengan Zara yang kaget bukan main, ternyata teman sebangkunya lah yang ulang tahun. 

“Lo ulang tahun hari ini?” tanya Zara memastikan dan langsung dijawab anggukan oleh Rafa. 

Tiba-tiba Zara mengulurkan tangannya kepada Rafa, Rafa pun menaikkan satu alisnya dan terlihat bingung dengan apa yang dilakukan Zara, tetapi dirinya tetap menjabat tangan Zara. 

“Happy Birthday, doanya yang lo doain aja” ucap Zara tulus sambil tersenyum. Di saat itu membuat Rafa sedikit terkaget, karena baru kali ini dirinya melihat seorang Zara tersenyum kepadanya. 

“Terima Kasih” balas Rafa dengan senyuman dan langsung melepas jabatan tangan tersebut. 

Sore pun tiba dan semua teman-teman kelas Rafa sudah terlihat, tetapi ada satu orang yang belum terlihat sampai sekarang. 

“Jes” panggil Rafa. 

“Iya” jawab Jeslyn. 

“Lo kesini gak bareng Zara?” tanya Rafa. 

“Enggak. Katanya Zara lagi kedatangan keluarganya” jawab Jeslyn dan hanya dijawab anggukan oleh Rafa. 

“Okay semuanya, udah pada kumpul belum?” tanya ketua kelas. 

“Kayaknya sisa Zara belum datang” jawab salah satu anak perempuan. 

“Gimana Raf?” tanya ketua kelas. 

“Yaudah ayo masuk” ajak Rafa kepada teman-temannya dan tanpa berlama-lama mereka pun langsung masuk. Saat Rafa juga akan ikut masuk tiba-tiba terdengar suara perempuan dari arah belakang, yang sudah tidak asing dipendengaran Rafa. Rafa pun langsung berbalik dan mendapatkan Zara sedang berlari bersama gadis kecil. 

“Sorry Raf gue telat” ucap Zara sambil mengatur nafasnya yang tidak beraturan akibat lari-larian. 

“Gak papa” kata Rafa yang masih berdiri menunggu Zara mengatur nafasnya. 

“Kamu kakak titipin di tempat main ya” ucap Zara kepada seorang gadis kecil. 

“Enggak mau. Abel mau ikut kak Zara” kata gadis kecil bernama Abel. 

“Aduh abel kakak mau nonton sama teman-temannya kakak” ucap Zara memelas berharap Abel mau mengikuti perkataanya. 

“Udah ajak aja” ucap Rafa yang ternyata masih berdiri di samping Zara. 

“Tapi..” belum sempat Zara melanjutkan ucapannya, Rafa memotongnya. 

“Tontonannya juga bisa kok untuk anak kecil” jelas Rafa. 

“Soal tiketnya nanti gue beliin” lanjut Rafa membuat Zara benar-benar merasa tidak enak. 

“Maaf ya ngerepotin. Soalnya orang tua gue lagi pergi sama tante dan om gue jadi gue disuruh jaga dia” ucap Zara sambil berjalan masuk ke dalam mall dengan menggandeng tangan Abel. 

“Iya gak papa” ucap Rafa. 

“Salam kenal ya Abel cantik. Nama kakak Rafa” lanjut Rafa memperkenalkan dirinya ke adik sepupu Zara. 

“Terima kasih kak Rafa” ucap Abel sambil menunjukkan gigi susunya yang rapih. 

Setelah selesai menonton mereka semua pun menuju ke restaurant yang masih berada di dalam mall, tetapi sayangnya Zara tidak bisa karena harus memulangkan Abel. 

“Siapa Zar?” tanya Jeslyn setelah melihat Zara yang sehabis menerima telpon dari seseorang. 

“Nyokap gue. Katanya mereka udah pulang dan gue disuruh bawa pulang adik sepupu gue” jawab Zara. 

“Yah Zar makan dulu lah, mumpung di traktir Rafa nih” bujuk Jeslyn meminta agar Zara ikut makan bersama. 

“Gue gak bisa. Lo lihat Rafa?” tanya Zara. 

“Kayaknya ada di depan” jawab Jeslyn. Setelah itu Zara pun langsung berpamitan ke Rafa dan meminta maaf karena tidak bisa ikut makan bersama. 

“Lo mau kemana Zar?” tanya Jacob.

“Gue mau balik. Bye” jawab Zara sekalian berpamitan dengan teman-temannya yang lain. 

Saat sedang diperjalanan pulang tiba-tiba Abel memulai obrolan dengan membahas Rafa kepada Zara. 

“Kak Rafa baik ya kak” kata Abel yang hanya mendapat lirikan dari Zara. 

“Kakak gak pacaran sama kak Rafa?” tanya Abel dan langsung mendapat pelototan tajam dari Zara. 

“Apaan sih masih bocil udah tahu-tahuan soal pacaran” ucap Zara. 

“Kak Rafa baik loh kak” kata Abel memuji Rafa. 

“Terus kalau baik emang harus pacarana?” tanya Zara kepada adik sepupunya yang cerewet itu. 

“Kalau bisa kenapa tidak” jawab Abel yang membuat Zara kaget mendengarnya. 

“Dasar bocil” kata Zara sambil mengacak rambut Abel. 

***

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Cinta Datang Terlambat (Part 3)
0
0
Ternyata berita tentang Rafa yang merupakan jagoan tim basket saat SMP sudah tersebar ke penjuru SMA Bakti, bahkan Jeslyn sangat heboh saat menceritakannya ke Zara, sedangkan Zara yang sudah mengetahuinya hanya terlihat biasa saja saat menanggapi, sehingga membuat Jeslyn kesal kepada Zara. Tidak hanya jago bermain basket, ternyata Rafa merupakan anak yang pintar, terlihat saat Rafa dengan sangat mudahnya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sedangkan Zara harus bersusah payah untuk menyelesaikan tugas tersebut. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan