
Chapter II (51. Aku Juga Egois, Mas Dewan)
"Lama ..."
"Tidak akan selama seperti satu tahunmu itu," ucap Dewan. Ia kemudian mengeluarkan satu butir permen mint dari kotak permen yang ia simpan di saku. Sebuah kebiasaan baru yang muncul kala Maha menghilang selama setahun ini. Setidaknya dengan begitu Dewan bisa menahan rindu kala bibir mereka tak bisa bertemu.
"Open your mouth. You can be a bad girl once this finished," ucap Dewan sembari menyodorkan permen tersebut. "Good. Now, wait for me patiently.”
Lembayung
16.0k
3.2k
24
Berlanjut
Maha menjual dirinya kepada putra tertua keluarga Admoejo. Mungkin itu kalimat yang paling tepat untuk mendeskripsikan kondisi perempuan tersebut saat ini.Setelah bisnis rintisan keluarganya masuk dalam fase menuju kebangkrutan, Maha tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di rumah keluarga Admoejo. Begitu pula ketika Dewan tiba-tiba menyatakan ketertarikan padanya, Maha tidak punya pilihan lain selain menyerahkan diri.Termasuk saat duda anak satu itu secara terang-terangan memintanya untuk merahasiakan hubungan mereka, Maha tidak memiliki pilihan lain selain mengiyakan. Sekalipun Maha tahu bahwa hubungan ini hanya sebatas hiburan sesaat untuk pria itu.***Lembayung
Copyright © 2024 oleh nonamerahmudaa
⚠️ mature, harsh words, imperfect and anti-hero main character, angst, family issues.
4,913 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Lembayung | Chapter II (52. Kaku Sekali Perempuan Kecilnya Ini)
158
1
Chapter II (52. Kaku Sekali Perempuan Kecilnya Ini)Mas Dewan ... lakuin itu? Sama ... perempuan lain? Maha bertanya dengan tatapannya yang terlihat gusar.Lakukan apa? Jelas Dewan mengerti dengan pertanyaan Maha. Hanya saja pria itu sedang berpura-pura bodoh saat ini.Having sex, ucap Maha pada akhirnya. Kamu ngelakuin itu sama yang lain?What if I do? You have no rights to be mad, don't you?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan