Nenek Penjual Nasi Pecel

0
0
Deskripsi

Keberadaan nasi pecel di alun-alun kota itu bukan tanpa alasan. Ia di sana sedang menunggu seseorang yang entah kapan akan pulang. Besok, lusa, atau ia tak akan kembali. Dan nasi pecel yang sudah lama berdiam mulai basi, tak enak lagi dimakan. Baunya tak seharum ketika pagi, maka boleh jadi saat sore datang ia berbau busuk dan orang-orang enggan datang membelinya. Akhirnya, ia di buang. Dikembalikan ke bumi. 

Keberadaan nasi pecel di alun-alun kota itu bukan tanpa alasan. Ia di sana sedang menunggu seseorang yang entah kapan akan pulang. Besok, lusa, atau ia tak akan kembali. Dan nasi pecel yang sudah lama berdiam mulai basi, tak enak lagi dimakan. Baunya tak seharum ketika pagi, maka boleh jadi saat sore datang ia berbau busuk dan orang-orang enggan datang membelinya. Akhirnya, ia di buang. Dikembalikan ke bumi. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya BUKAN PELURU
0
0
Tidak ada yang benar-benar tenang. Peluru berkeliaran. Kadang dalam diam, kadang pula dalam keriuhan. Bahkan tak jarang peluru-peluru itu mendekap sasaran hingga hilang dari pandang. Jikalau beruntung nyawamu masih tunggang langgang menuju goa-goa anyep di dalam hutan. Jikalau tidak, sampailah engkau bertemu Tuhan. Pada suatu waktu, si peluru hidungnya pilek. Tak bisa membaui seorang gadis yang tergeletak tak jauh dari tempat ia berdiri. Alangkah beruntungnya gadis itu, kata salah satu mayat. Namun, tak lama kemudian ruh gadis itu turut dalam pemberhentian bus menuju alam selanjutnya. 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan