
Tidakkah wajar jika seorang Rahayu yang sedari dulu terkurung dalam kesendirian. Yang senantiasa mengemis pada Tuhan tentang kasih sayang dan perlindungan dari rasa sunyi yang berkepanjangan. Sudah dikabulkan permintaannya oleh Tuhan. Namun pada waktu singkat ia juga harus melepaskan kekasihnya. Dan lagi, ia harus mengemis pada Tuhan. Bukan untuk meminta pengganti lain. Tapi, meminta segera dikembalikan haknya yang kemarin sudah dicabut oleh keadaan.
Rumah Bordil dan Gadisnya
2
0
5
Berlanjut
Aku meramu kasih di secangkir bir dan kau pecahkan cangkir itu dengan sengaja
2,497 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
BAB V: PENJEMPUTAN RAHAYU DARI RUMAH BORDIL
0
0
Di tengah perjalanan, keduanya bahkan sempat makan pecel di warung pojok Mbok Minul. Warung yang mendapat gelar dari Prambudi sebagai warung pecel terenak di pasar ini. Bukan hanya jenis lalapnya yang beragam. Sambal kacangnya pun demikian nendang. Gurih, pedas, dan sangat pedas. Bisa dipilih sesuai selera. Menurut Prambudi selain pecel, ada satu menu lagi yang menduduki posisi kedua setelah pecel, yaitu semur jengkol. Namun sayang sekali hari itu si jengkol tak ada. Prambudi menjelaskan jika memang sedikit sulit mendapatkan jengkol di sini. Dan jikapun ada, tak banyak orang bisa memasak seenak Mbok Minul. Jadilah orang-orang menyebutnya sebagai menu terbaik setelah pecel si primadona. Selain lezat, ia juga langka. ***Siapa yang menjemput Rahayu? Akankah ia diboyong ke rumah kasihnya yang jauh di tanah Belanda? - -
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan