
Halo! Selamat datang di seri She is Sakurako! Awalnya cerita ini aku masukin di seri Song's Companion, tp karena mau kubikin berchapter-chapter (takutnya pusing krn kebanyakan), jadi kujadiin seri sendiri aja deeh. Mungkin seri Song's Companion khusus cerita one shot atau cerita bersambung yg pendek aja nanti. Cerita ini original, tapi terinspirasi dari lagu “Sakura~ Anata ni Deaette Yokatta” milik RSP (karena aku suka lagunyaa), hehe. Hope you like it :)
*
“Sakura, Anata ni Deaette Yokatta” atau...

Musim semi. Semua hati diliputi oleh rasa hangat layaknya sinar mentari yang menyirami bumi beserta seisinya. Langkah kaki berdepak tak beraturan, menandakan begitu ramainya sebuah jalan setapak di sebuah desa. Pepohonan yang berdiri di sepanjang jalan menaburkan kelopak-kelopak bunga Sakura layaknya butiran salju. Sehingga, meskipun saat ini musim semi, rasanya seperti ada sentuhan musim dingin.
Begitupun rasa di hati seorang laki-laki yang saat ini ia tengah berjalan santai menikmati mekarnya bunga sakura. Meski saat itu musim semi, hatinya terasa dingin.
Laki-laki itu menoleh. Dari matanya, kelopak-kelopak bunga Sakura turut menghiasi sungai di sebelah jalan. Ketika bunga itu jatuh di atas permukaan air, ia akan turut melaju, berenang, mengalir bersama mengikuti ke mana air sungai membawanya pergi. Pikiran laki-laki itu pun terbawa pergi mengiringi arus. Mengalir jauh sepanjang sungai, sampai ia tiba pada suatu titik, yaitu sebuah titik yang membawanya kembali ke sebuah kenangan yang menggema di bagian sungai lainnya.
Di antara sepatu-sepatu yang berlalu-lalang, juga tiang-tiang pagar pembatas yang bergerak menjauh, sepasang sepatu miliknya yang berwarna cokelat tiba-tiba berhenti. Kepalanya merunduk dan kedua matanya tak berkutik. Terpaku pada ujung sepatu. Dalam ‘ruang isolasi’ yang ia ciptakan sendiri, pikirannya berkelahi dengan jiwanya. Tubuhnya dihujani oleh kelopak-kelopak bunga, seolah ia sedang dirundung oleh kesedihan berbalut kebahagiaan. Pada saat itu sebuah kelopak bunga Sakura turun mengayun. Ia jatuh, tepat di atas salah satu sepatu cokelat miliknya, menarik perhatian dari si pemiliki sepatu.
Laki-laki itu—sang tuan dari sepasang sepatu cokelat—lantas menengadahkan kepalanya. Ia mencari asal muasal kelopak bunga yang hinggap di kakinya. Dalam matanya, beberapa bunga kecil warna merah muda tampak menggantung bersama di ranting-ranting pohon. Kelopaknya yang mungil, serta warnanya yang lembut, membuatnya menyadari—betapa manisnya bunga Sakura.
Laki-laki itu seketika menghembuskan napasnya dengan berat, seolah ada ganjalan di dalam dada yang ingin ia keluarkan bersama udara. Pada saat itu juga angin tiba-tiba berhembus cukup kuat. Tiupannya yang tegas mengguncang pohon di sepanjang jalan. Tubuhnya sedikit goyah. Meski begitu, bunga-bunga yang menggantung pada ranting, hanya bergoyang seperti ia sedang menari dan tertawa. Bunga-bunga yang copot dari ranting pun serta-merta lepas hanya karena ia memiliki jiwa yang bebas dan memilih untuk terbang ke angkasa.
Di sisi bumi yang lain, seorang laki-laki membuka jendela rumahnya lebar-lebar. Ia berkeinginan untuk melihat luasnya langit biru dengan jelas, serta menghirup udara yang sejuk sepuas yang dibutuhkan oleh paru-parunya. Hamparan bunga terbentang luas di handap. Laki-laki itu menopang sisi kepalanya dengan telapak tangan, berpangku pada bingkai jendela. Meski saat itu mulutnya tersenyum, kedua alisnya menurun.
Sama seperti pria sebelumnya, dirinya turut menghela napas seolah ia sadar kalau ia lebih membutuhkan hal lain dari pada udara. Apa yang dilihatnya nampak indah bak lukisan, taman rumahnya yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran. Hatinya kini telah damai, sebagaimana ia sudah terbiasa dengan cantiknya bunga di halaman.
Kedua laki-laki itu mungkin berbeda. Mereka berdua berkelana di jalur yang berbeda. Dengan mimpi-mimpi dan harapan yang juga berbeda. Meskipun begitu, keduanya memiliki ketukan irama jantung yang serupa, mengikuti irama hidup seseorang yang sama-sama mereka kasihi. Juga turut membisikkan hal yang sama di dalam hati.
Sakura… Aku ingin bertemu.
Tidak, aku ingin bertemu denganmu sekarang juga.
***
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
