Sampai di Penghujung Waktu_03. Bertemu Lagi?

1
0
Deskripsi

“Kenapa semesta selalu mempertemukan kita? ” -Kayana Halwa

“Andai saja waktu bisa diputar kembali. Aku akan memutarnya kembali untuk tidak mengenal dia.” -Kayana Halwa

Author pov

Kini yang ditunggu oleh seluruh santri. Baik santriwan ataupun santriwati karena hari ini adalah hari dimana mereka akan libur selama dua minggu lamanya. 

Namun itu berlaku untuk santri yang Bil 'amma dan Binnadhor. Untuk Bil ghoib hanya libur satu minggu saja. 

Bil ‘amma adalah tingkatan paling dasar di Pondok Pesantren. Nama ‘amma diambil dari kata ’juz ‘ama’ yang artinya, setiap santri baru diwajibkan untuk menghafal juz ke-30 dari Al-Qur'an. 

Binnadhor adalah ketika santri telah menyelesaikan tingkatan Bil ‘amma. Binnadhor harus menyelesaikan bacaan mereka 30 juz. Dan saat khataman, harus menghafal lima surat penting dalam Al-Qur’an. Seperti Al-Kahfi, Al-Mulk, Al-Waqi'ah, Ar-Rahman, dan Yasin.

Bil ghoib adalah ketika santri sudah menyelesaikan tingkatan Binnadhor. Tetapi ini tidak wajib, hanya untuk santri yang memang ingin Hafidz Qur'an. Bil ghoib bisa dikatakan orang yang sedang berjuang untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an sampai khatam.

“Kenapa kamu enggak pulang saja, Za?” tanya Razan yang sudah menyelesaikan packing-packinganya

“Aku libur cuma satu minggu, Ran. Kamu enak liburnya dua minggu,” jawab Izza sedikit menggerutu. Izza memang memilih untuk melanjutkan hafalanya. 

Bisa dikatakan, Izza sangat mudah untuk menghafal. Lihatlah! Baru dua tahun saja, Izza sudah memilih untuk melanjutkan hafalanya ke Bil ghoib. 

Hehe… Semangat deh buat kamu, Za. Buat ngejar perempuan yang kamu kagumi dari dulu,” 

“Do'ain aja, Ran. Semoga aku sama dia berjodoh,” Terlihat senyuman tipis terbit dibibir tipis Izza

Aamiin… Oiyo, sing njemput awakmu sopo ta?” tanya Razan lagi.

Translet: Oiya, yang jemput kamu siapa?

Larene pakde sing njemput,” jawab Izza yang kemudian berjalan keluar untuk menunggu saudaranya. Dan duduk didepan kamar, disusul dengan Razan

Translet: Anaknya pakde yang jemput.

“Lanang po wadon Za?!” celetuk Andra yang tiba-tiba datang, bak seperti jelangkung.

Lanang!” cetus Izza menatap sinis kearah Andra

“Yee, ni anak satu, udah muncul aja. Padahal enggak diundang," celetuk Razan.

“Apa?! Kamu tuh ya, mau pulang juga bikin orang gedeg. Awas nanti kangen”

“Jangan rindu. Rindu itu berat, biar aku saja,” ujar Razan menirukan suara Dilan Cekmek. 

Dan itu membuat Izza dan Andra terkekeh geli. Izza mengedarkan pandanganya kehalaman pondok. Sangat ramai sekali para santri yang menunggu orang tuanya. Lalu pandanganya berhenti pada sosok laki-laki seumuranya. 

“Aku pulang dulu, ya. Wes dijemput,” ujar Izza. Ia langsung menggendong tasnya yang tidak terlalu besar. 

“Udah dijemput ta?” tanya Andra.

“Udah,”

“Yowes, hati-hati, yo Za." Hanya dibalas deheman kecil dari sang empu.

Assalamu'alaikum”

“Wa'alaikumussalam” jawab mereka berdua serempak. 

° ° ° ° °

“Udah lama disini?”

“Lumayan.” jawabnya. “Ayo, Mama sama Papa udah nungguin lo," lanjutnya.

Namanya Azefer Hayyan Elfarehza. Bisa dipanggil Azefer. Dia adalah anak ke-2 dari pasangan Elfarehza. Tutur katanya memang tidak baik buat ditiru, ya.

Mereka berdua pun menaiki mobil dengan Izza yang mengemudi. Lama tidak berkemudi mobil, membuat Izza melajukan mobilnya diatas rata-rata.

“Anjir! Za! Lo apa-apaan?! Kalo mau mati jangan ngajakin gue, setan!” ujar Azefer. Umpatan demi umpatan ia lontarkan begitu saja. 

“Enggak sampe mati. Palingan cuma koma,” jawab Izza terlampau santai.

“Iya cuma koma. Koma terus mendadak mati dijemput malaikat maut!” ujarnya kelewat bingung. “Elo bisa-bisanya ya!”

 Azefer tidak habis pikir dengan sepupunya itu. Apakah dia menjadi hilang akal karena stres dengan hafalanya? Mungkin Izza butuh healing agar pikiranya tidak geser. 

“Lo butuh liburan kayaknya, Za!” celetuk Azefer dengan kepala yang menggeleng, bingung dengan sikap Izza

“Lah, ini aku juga liburan. Kalau enggak liburan, mana bisa aku ngendarain mobil kamu!” jawabnya dengan mengurangi kecepatan mobil. 

Benar juga sih yang dibilang Izza. Tapi bukan itu yang dimaksud Azefer!

° ° ° ° °

Adzan magrib berkumandang di masjid dekat rumah Kayana. Kayana cepat-cepat menunaikan shalat, karena ba'da magrib rutinitasnya adalah ngajar mengaji di masjid itu. Bukan sendirian, melainkan bersama Bu Raisya. 

Setelah menyelesaikan kewajibanya, dengan mukena yang masih setia ia pakai, Kayana langsung pergi ke masjid. Setelah sampai didepan pintu masuk masjid itu, dia melihat sosok laki-laki mengenakan baju koko navy dengan sarung dan peci berwarna hitam masih setia duduk diatas sajadah. 

Siapa? Kok aku baru ngeliat dia?” batin Kayana. Memang dihalaman masjid itu banyak anak remaja seusia dia. Tetapi untuk modelan baju yang dia kenakan… baru kali ini Kayana melihat. 

Tidak mau berlarut dalam pikiranya, Kayana langsung menghampiri anak-anak kecil yang sudah duduk manis melingkari meja panjang. 

Tak lama kemudian, Bu Raisya datang. Dia langsung menyuruh semuanya untuk membaca surah Al-Fatihah bersama-sama. 

Setelah membaca itu, Bu Raisya memanggil seseorang untuk bergabung mengajari anak-anak mengaji. Karena memang anak-anaknya sangat banyak.

“Za, sini dulu. Bantuin Budemu sama Yana ngajarin anak-anak,” ujar Raisya. 

“Yana?” 

Nggih Bude,” 

Dia langsung duduk disebrang Kayana duduk. Dan…

Deg

Detak jantung Kayana seperti habis maraton. Ternyata…

“Kayana?”

Hello… Selamat menunaikan ibada puasa buat yang hari ini puasa. Kalo nanas besok, hehe…

Aku tau ceritanya pasti sepi. Tapi gapapa, aku akan setia update. Kalo inget.

Kalean tau gasih, tentang bil amma, binnadhor sama bil ghoib aku tanya langsung sama teman aku. Plot twist nya malah dibaca ibunya 😭

Klo penasaran chatnya gimana, baca aja di akun ig aku @nanaskuning8 aku post bareng sma AU

Papay semua 👋

Tbc. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Sampai di Penghujung Waktu_04. Keluarga?
1
0
“Apakah keluarga gue bisa seperti dulu lagi? Apakah masih ada harapan untuk membangun keluarga ini lagi?” -Varen Nagendra
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan