
Mau tahu kisahnya Ghisela ? Ketika ibu tirinya memaksanya untuk menjadi maid.
Seorang gadis berlarian untuk mengejar lift agar tak sampai tertutup, karena jika lift itu tertutup ia pasti akan terlambat. Magang pertamanya adalah hari yang harus ia utamakan karena dengan hari pertamanya menjadi magang ia harus beradaptasi lebih dulu dan mengenal suasana yang ada disekitarnya.
Gadis itu bernama Gishela Asyura, gadis berusia 20 tahun, sedang berjuang menerima strata satunya di salah satu universitas yang ada di Los Angeles.
Ghisela membulatkan matanya penuh ketika lift yang ia naiki memperlihatkan anak Adam dan hawa tengah berciuman mesra, Ghisela membulatkan mata dan ingin sekali keluar kembali, hanya saja lift sudah tertutup rapat.
(Dasar manusia-manusia yang tidak tahu tempat dan waktu) Ghisela membatin dan menggeleng.
"Sayang, maukah ke kamarku malam ini?" tanya sang wanita ketika tangannya masuk ke sela kemeja pria dengan ketampanan diatas rata-rata itu, apa yang pria itu kenakan adalah barang-barang limited edition.
"Nanti saja. Aku masih ada rapat malam ini," jawab pria itu.
"Kamu tak mau melihatku bertelanjang? Kamu tak mau melihatku tanpa busana? Kamu tak mau melihatku menindihmu?' Wanita itu terlihat menggoda dengan lidah yang keluar. Pakaiannya yang seksi bisa membuat beberapa pria mungkin akan rela menduakan istri mereka.
(Kenapa seorang gadis begitu antusias dan agresif seperti itu? Bikin malu saja.) Ghisela kembali membatin.
Pria dengan brewok halus itu menoleh melihat Ghisela, lalu berkata, "Apa tak pernah melihat hal seperti ini?" tanya pria itu.
Tentu saja. Ia tidak pernah melihat hal seperti itu di depannya. Ia adalah mahasiswa yang cukup tertutup dan tidak menjalin hubungan dengan siapapun, karena di Ghisela punya banyak impian yang harus dikejar tanpa menyibukkan diri dengan pria di luar sana, bukan karena ia tak cantik, ia terlalu cantik untuk pria yang belum ia temukan dan tepat untuknya.
Banyak teman-teman Ghisela yang berjuang untuk hidup bahkan rela menjadi simpanan para pria yang sudah beristri namun Ghisela tidak, karena ia memiliki impian untuk sekolah setinggi-tingginya dan bekerja di tempat yang baik dengan gaji tinggi.
Pria itu terus menatap wajah Ghisela, dari ujung kaki hingga ujung rambutnya, benar-benar mesum sudah ada wanita seksi di depannya namun masih saja melihatnya. Ghisela menggeleng.
“Dasar pria mesum,” umpat Ghisela.
“Apa katamu? Tidak sopan sekali kamu ya.”
“Sudah. Sudah.” Pria itu menggeleng menghentikan kekasihnya untuk melakukan sesuatu.
Ting.
Akhirnya lift terbuka, Ghisela bisa menghindari tontonan yang tidak senonoh di depannya, ia harus satu lift dengan pasangan yang begitu dimabuk oleh nafsu, tapi tidak terlihat seperti mabuk Cinta.
“Oh jadi kamu kerja di sini?” tanya wanita itu.
Ghisela menoleh dan melihat wanita dan pria yang tadi berciuman di depannya.
“Kalian—”
“Kenapa? Kamu terkejut melihat kami? Kamu anak magang kan melihat dari cara kamu berpakaian sepertinya benar dan anak magang itu akan dibimbing olehku, karena kamu sudah menghina pacarku kamu akan menerima akibatnya.”
Mimpi apa Ghisela semalam? Ia harus berurusan dengan orang-orang seperti ini, apalagi pria yang ia ketahui mesum ternyata pacar dari wanita yang akan membimbingnya. Oh my god, Ghisela benar-benar sudah menggali kuburannya sendiri. Hari-harinya pasti sudah dipastikan akan tak tenang.
“Maafkan saya, Nona. Saya benar-benar tidak tahu,” ucap Ghisela.
“Kamu tidak tahu? Jadi, kalau kamu tahu kamu tidak akan melakukan itu? Karena itu jangan lihat seseorang dari penampilannya. Saya tidak butuh orang magang seperti kamu. Kamu bisa saya tendang keluar dari sini,” kata wanita itu yang masih sangat marah kepadanya.
“Sudah sudah, kalian tidak usah berdebat di sini,” kata pria itu.
“Dan pria yang tadi kamu sebut mesum adalah bos besar di perusahaan ini dia pemilik perusahaan ini dan dia CEO di perusahaan ini,” kata wanita itu.
Ghisela membulatkan mata, ia benar-benar terkejut mendengar hal itu ternyata dua orang yang berciuman di dalam lift hari ini adalah pasangan yang cukup serasi dan mereka adalah orang-orang penting di perusahaan. Andai Ghisela tahu sudah pasti Ghisela tak akan banyak urusan.
“Saya ke ruangan dulu,” kata pria itu.
Iya sayang," jawab wanita itu. “Jangan lupa hubungi aku.”
“Bukankah kamu kemari untuk mendapatkan nilai? Kalau kamu mau mendapatkan nilai dari saya jangan pernah mengatakan hal yang seperti tadi, saya tidak suka mendengarnya,” kata wanita itu.
“Iya, Nona, saya janji tidak akan mengatakan hal itu lagi.” Ghisela mengangguk.
“Tapi, untuk pertama saya akan menilaimu cukup buruk, karena kamu tidak sopan dan mengatai atasan di perusahaan ini. Itu bukan perbuatan yang baik dan kamu tidak sopan. Jangan membantah.” Wanita berpakaian seksi itu menautkan alisnya dan melihatnya dari atas sampai bawah.
Ghisela pasrah, ia tak mungkin melawan perkataan wanita itu, wanita yang belum ia tahu namanya, wanita yang kedudukannya sudah pasti tinggi di perusahaan ini.
"Ambil semua dokumen itu dan copy semuanya," perintah wanita itu. "Oh iya. Perkenalkan, nama saya … Maria."
"Baik, Nona Maria."
"Itu hukuman kamu karena telah mengatai Tuan Leonard."
“Iya, Nona. Saya terima hukumannya.” Ghisela mengangguk.
"Ya sudah. Jangan banyak cakap dan langsung kerjakan."
.
Bantu tap love ya. Semoga kalian suka. Terima kasih.
Masih bersambung ya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
