
Menceritakan kisah Lee Sieun yang melihat pacarnya berselingkuh di dalam Kafe dengan sahabatnya sendiri. Ketika Lee Sieun berlari sambil menahan rasa sakit hatinya, tiba-tiba tangannya di genggam Kim Danu.
"Siapa nama anda?" kemudian laki-laki ini melepas tangannya setelah sadar.
"Lee... Si-eun," menjawab dengan suara serak dan mata berkaca.
"Nama saya Kim Danu, tolong menikah dengan saya!," lalu mengeluarkan kotak cincin dari saku jas.
"Anda su-dah gila?!".
Ikuti kisah perjalanan cinta mereka berdua, menurut kalian apa Kim Danu benar orang gila?
Perlahan air mata Lee Sieun keluar ketika melihat tunangannya sedang berselingkuh dengan sahabatnya. Dari balik kaca jendela kafe, air matanya jatuh dengan badan berdiri membeku melihat tunangannya dari jauh.
Suara tangis Lee Sieun membuat sosok laki-laki yang sudah lama duduk di dekat jendela tanpa sadar melihat ke arahnya dengan bingung. Mata laki-laki itu tertuju ke tangan Lee Sieun yang sedang memeluk sesuatu, membaca dengan suara di benaknya tulisan Berkas Nikah.
Sieun yang hatinya sudah tidak tahan lagi segera pergi menjauh dari sana sambil menahan air matanya yang terus keluar.
Laki-laki ini berlari keluar kafe berusaha mengejar langkah kaki Sieun, dengan cepat menahan tangan Sieun sambil mengatur nafasnya.
“Siapa nama anda?” kemudian laki-laki ini melepas tangannya setelah sadar.
“Lee… Si-eun,” menjawab dengan suara serak dan mata berkaca.
“Nama saya Kim Danu, tolong menikah dengan saya!,” lalu mengeluarkan kotak cincin dari saku jas.
“Anda su-dah gila?!”
“Saya sangat serius, menikah dengan saya sekarang,” sambil menunjukkan cincin yang cantik dan elegan begitu membuka kotaknya.
Siapapun yang melihat cincin itu, pasti akan senang dan terharu. Di tambah wajah Kim Danu yang tampan, sampai sekarang mereka berdua menjadi tontonan orang-orang yang berlalu-lalang.
“Maaf, tapi saya ti-dak bisa… tolong… jangan ikuti saya lagi.”
Baru beberapa langkah Sieun berjalan pergi hujan deras datang hingga membuat semua orang berlarian, berusaha untuk berteduh.
***
Kini mereka sudah duduk berdampingan di mobil Danu, dengan keadaan baju mereka yang basah karena hujan yang tiba-tiba datang.
“Aku keluar… beli handuk,” Sieun menganggukkan kepalanya dengan mata berlinang menahan emosi.
Danu yang merasakan samar emosi Sieun langsung pergi ke mini market dekat dengan posisi mereka dengan berlari, dia segera mengambil 4 handuk sambil berpikir akan mengambil barang lain yang di perlukan Sieun.
Di mobil Sieun tidak tahan lagi dengan emosinya, begitu terdengar Danu menutup pintu mobil. perlahan dia menangis semakin keras melepaskan semua emosinya.
Tenggelam dalam emosi dan kesendirian meluapkan rasa kesal dan marahnya dengan air mata yang terus terjatuh.
Gambaran perselingkuhan tadi bergantian muncul di pikiran Sieun ketika menutup mata.
Sudah lebih setengah jam berlalu, terasa tenggorokannya kering dan suaranya mulai serak. Dia melihat punggung Danu yang ternyata sudah ada di depan mobil sambil memegang payung dan kantong plastik di kedua tangannya.
Danu membalikkan badannya karena badannya mulai kedinginan, melihat Sieun yang sedang manatapnya dengan mata lelah.
Danu berjalan masuk ke dalam mobil, “Ini pakai handuknya.”
Memberikan handuk ke Sieun, dan mengelap rambutnya sendiri. Dengan penuh perhatian Danu terus memberikan sisa handuk untuk menutupi paha Sieun.
Mengeluarkan handuk paling besar, “Pakai ini di badan mu sementara… aku tidak punya jaket.”
Kemudian menjalankan mobilnya, sesekali melirik ke Sieun yang ternyata sudah tidur terlelap di kursi penumpang.
“Menangis memang butuh tenaga… sampai lupa minum kopinya,” gumam Danu sambil mengisap kopinya yang masih panas begitu mobil berhenti karena lampu merah menyala.
Bersambung…
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
