Revenge Wedding | Prolog

36
10
Deskripsi

Bian adalah malapetaka dalam hidup Beby, dan sialnya malapetaka itu akan tinggal satu atap dengannya. Namun bagi Beby, pernikahan ini adalah permainan bertahan hidup, dan kali ini... Beby tidak akan jadi korban lagi.

Langkah lelaki dalam balutan black suit itu bergema di atas lantai kayu saat ia berusaha kabur lewat pintu darurat gedung pernikahan. Dasi yang longgar di lehernya kini serasa mencekik, mencerminkan pikirannya yang ingin segera melepaskan semua beban. Pintu hanya berjarak beberapa jengkal lagi. Sekali ia berhasil keluar, maka semuanya selesai. Tidak ada akad. Tidak ada tanggung jawab. Tidak ada Beby.

Namun begitu sampai di ambang pintu, sebuah suara berat dan dingin menghentikannya.

“Mau ke mana kamu, Bian?”

Pemilik wajah rupawan yang dipanggil Bian itu menoleh. Di hadapannya, sang ayah—Adiwilaga—berdiri dengan tangan terselip di saku jas abu-abu tuanya. Tatapan pria paruh baya tersebut tajam, menguliti Bian tanpa perlu kata-kata berlebihan.

“Bian nggak bisa, Pa,” Bian mendesah kasar, mengacak rambut kecoklatannya frustrasi. “Ini pernikahan yang salah. Bian nggak mau hancurin hidup dia lebih parah lagi.”

Adiwilaga tidak langsung merespons. Pria itu hanya melangkah mendekat pada putranya. “Kalau kamu pergi sekarang, yang hancur bukan cuma hidup Beby. Tapi nama keluarga kita.”

“Pa—“

“Cukup.” Suara Adiwilaga bergetar pelan, tapi penuh kuasa. “Kamu sudah cukup menjelaskan dengan sikap berandalan kamu itu. Sekarang, balik ke dalam.”

Rahang tegas Bian terkatup, hendak membantah. Namun sebelum sepatah kata pun terucap, tangan sang ayah menariknya berbalik ke arah aula untuk melaksanakan pernikahan paksa yang tidak didasari dengan cinta ini.

***

Sementara itu di dalam aula, Beby berdiri di depan pelaminan dengan kepala tertunduk seorang diri. Jemarinya meremas kuat ujung gaun pengantin, menahan perasaan yang ingin tumpah begitu saja di hadapan ratusan pasang mata. Bisikan tamu-tamu yang memenuhi ruangan terdengar jelas di telinga gadis cantik itu.

“Kasihan banget ya, calon suaminya malah kabur…”

“Padahal Beby udah cantik banget hari ini.”

“Gimana kalau Bian nggak mau balik?”

Tidak apa-apa. Beby memang tidak perlu berbicara banyak hari ini.

Pernikahan ini hanyalah panggung, dan Beby mempersilakan Bian memainkan perannya. Tapi apa yang Bian tidak tahu—Beby menulis naskahnya. Dan lambat laun, Bian akan tahu siapa tokoh utama yang sebenarnya.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Revenge Wedding | Part 1-2
44
13
[FAST TRACK UPDATE] Cowok itu menatapnya dengan tajam, kali ini tanpa basa-basi. Gue udah capek sama lo, By. Lo selalu nuntut perhatian dari gue, tapi lo nggak bisa ngasih apa yang gue mau.Kedua tangan Beby mengepal kuat. Mengerti bahwa kekasihnya selingkuh karena dia tidak mau memberikan tubuhnya. Selalu saja berakhir seperti ini.Aku cuma pengen dicintai, Ka. Apa itu salah? tanya Beby getir.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan