23. Tok Tok Tok

0
0
Terkunci
Deskripsi

"Bagaimana keadaannya hari ini?" Tanya Sebastian pada Carla disela-sela makan malamnya.

"Sama seperti kemarin nona Ann hanya berdiam diri diatas tempat tidurnya tuan, menolak untuk makan." Jawab wanita paruh baya itu.

Terhitung sudah tiga hari setelah percobaan melarikan diri Ann, setelah puas menyiksa gadis itu Sebastian langsung kembali ke pulau utama untuk meyelesaikan pekerjaannya yang sengaja ia tinggal hanya untuk menyelesaikan skenario terakhirnya yang memang ia rencanakan untuk Ann dan Nine...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
25
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya 24. Menjauh
0
0
Terdengar teriakan Ann dari lantai atas, Ary dan Carla yang sedang asik menikmati makan siangnya sontak terkejut dan bergegas menuju asal suara itu. Tanpa menunggu aba-aba Ary membuka gagang pintu dimana asal suara itu muncul, mereka pun berlari mendekati Ann dan Sebastian. Terlihat Ann berdiam diri pandangannya fokus melihat Sebastian, kekhawatirannya terlihat pada ekspresi wajah dan air mata yang mengalir terus menerus,  kondisi mereka dipenuhi dengan darah dari Sebastian yang tergeletak di pangkuan Ann.Pikiran gadis itu sudah melayang kemana-mana, situasi ini mengingatkan ia akan trauma masa kecilnya saat kedua orang tuanya tergeletak tak bernyawa dipenuhi dengan darah, Ann juga merasa khawatir dan bingung. Khawatir akan kondisi Sebastian yang tergeletak tak berdaya dan bingung akan dirinya yang mengkhawatirkan Sebastian.Kenapa ia harus berfikir seperti itu, Ann terlihat seperti orang kosong tanpa isi, bukankah seharusnya ia bersyukur karena dendam atas kematian Nine terbalaskan, terlebih lagi ia memiliki kesempatan untuk kabur dari iblis yang ia pangku sejak tadi, setidaknya itu yang ada dipikiran gadis itu, tapi ia bingung kenapa tubuhnya masih dengan setia menjaga tubuh masternya ini. Ann sekarang merasa antara pikiran dan tubuhnya seperti tidak sejalan, bahkan sejak tadi Ann meracau tak jelas dengan suara yang samar-samar, ia lepas kontrol.Ary cepat ambilkan obat  dan panggil tuan Leon, kondis tuan sangat kritis!!! Teriak Carla yang tanpa Ann sadari sudah ada disebelahnya mengecek Sebastian, Dengan cepat Ary berlari menuju kamar tuannya sambil merogoh ponselnya dan menghubungi sahabat tuannya yang seorang dokter itu. Tidak bisa dipungkiri tiga orang itu terlihat khawatir dengan kondisi Sebastian.Halo. Terdengar suara sahabat tuannya di sebrang telponnya.Tuan Sebastian kambuh dan sangat kritis, kumohon datanglah tuan. Pinta Ary sopan dengan nada khawatir.Ahhh Brengsekk. Berikan ia obat, dan tunggu aku! Tanpa menunggu balasan, Leon langsung memutuskan sambungan telponnya, tanpa memperdulikan kesibukannya ia bergegas meninggalkan Rumah Sakit, melihat itu para perawat yang ada disana pun dibuat kebingungan dengan tingkah Dokternya yang terlihat begitu khawatir tidak seperti biasanya.Sementara itu dikamar Ann, tak sadar sebuah tepukan kecil dan panggilan dari Carla menyadarkan Ann dari lamunannya.Ann.. Panggil Carla pelan.Carla.. Sahut Ann lemah, lalu dengan tenggorokan yang tercekat ia melanjutkan. Apa...Master... Ia ingin menyelesaikan ucapannya, tapi ia memilih menggelengkan kepalanya dan diam tidak melanjutkan perkataannya.Sebastian itu anak yang kuat, jangan khawatir Ann. Ucap Carla mencoba menenangkan Ann.Tak lama Ary datang dengan membawa obat dan air putih, dan menghampiri Carla dan Ann yang masih memangku Sebastian, ia membuka mulut tuannya yang tertutup rapat dan meminumkan empat obat kecil secara bersamaan.Ann, kau harus membersihkan badanmu. Ujar Carla.Aku tidak apa-apa. Jawab Ann.Mendengar itu Ary pun mencoba membujuk nonanya.Mandilah nona. Carla akan menemanimu.Ann hanya menggeleng dan masih meracau tak jelas, Carla mendekati Ann mencoba untuk mengangkat Ann, sedangkan Ary terlihat mencoba memindahkan tuannya dari pangkuan Ann.Mau kau apakan Masterku!!! Ann berteriak, tangannya mencoba menahan Ary.Ayo nak kau harus mandi dan beristirahat. Ujar Carla menahan gadis itu.Lepaskan aku!!Lepaskan!!! Teriak Ann.Carla masih mendekap erat Ann yang mencoba melepaskan diri dari dekapannya, dia sekarang terlihat seperti sapi gila.  Ary semakin pusing dengan kondisi saat ini, ia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.Bawakan suntikan penenang kekamar nona Ann sekarang!!. Perintah pemuda itu lalu menutupnya. Tak lama datang lelaki besar membawakan suntikan, Ary memberikan isyarat pada lelaki itu untuk menyuntikan cairan itu pada Ann yang sekarang terlihat liar tak terkendali lalu lelaki besar itu mendekati Ann yang didekap Carla erat.Lepaskan aku, jangan pisahkan aku dengan ma.... Tanpa menunggu waktu lama obat penenang itu bereaksi setelah disuntikan, Ann menjadi tenang.Bawa nona ke kamar mandi.Lelaki besar itu membopong Ann ke kemar mandinya yang diikuti oleh Carla. Setelah itu laki-laki itu membantu Ary memindahkan Sebastian ke kamarnya.Ann hanya diam di bathtub kamar mandi akibat efek obat penenang, sedangkan Carla dengan telaten membersihkan badannya.Tuan akan segera membaik, tuan Leo adalah sahabatnya sekaligus dokter pribadi tuan, ia adalah dokter yang handal di negara ini Ann. Ucap Carla mencoba menenangkan Ann.Setelah selesai Carla memapah Ann ke tempat tidurnya, darah dilantai kamarnya terlihat sudah bersih. Tak lama Ann pun tertidur.Carla yang tadi sibuk mengurus Ann sekarang sudah berada dikamar Sebastian bersama Leo dan Ary.Bagaimana kondisi tuan Sebastian nak? Tanya Carla memecah keheningan.Buruk. Jawab Leo lalu ia melanjutkan. Sangat-sangat buruk, aku sudah memberikan obat dengan dosis dua kali lebih banyak dari biasanya. Carla terkejut dan khawatir mendengar jawaban Leo.Bahkan hidupnya mungkin sudah tak lama lagi. Ujar Leo dengan nada yang bergetar terasa teramat sakit. Carla yang mendengar itu langsung terperosok dan meneteskan airmatanya sedangkan Ary hanya menunduk sambil mengepalkan tangannya kuat, padahal tadi ia sudah mendengar kabar itu, tetapi ia tetap tidak terima.Apakah..apakah tak ada jalan lain nak? Tanya Carla mencoba berharap pada Leo. Leo lalu melangkah mendekati Carla, lalu dibantunya wanita tua itu duduk dikursi di dekat ranjang tuannya.Komplikasi penyakitnya semakin parah ditambah lagi hanya satu ginjal yang lelaki bodoh itu miliki, semua usaha keras sudah kulakukan, hanya keajaiban yang bisa kita harapkan. Ia diam sejenak lalu melanjutkan. Aku cukup bersyukur ia masih bisa hidup sampai sekarang walaupun hanya satu ginjal sebagai penyangganya. Carla hanya terdiam menangis, Leo yang berada didekatnya menyeka airmata wanita tua itu.Tenang, aku percaya Tuhan akan memberikan keajaiban pada sahabat malangku ini.Kenapa ia sendiri yang harus menanggung beban hidup yang sangat berat ini, kita semua tau masa lalunya yang sangat menyakitkan dari orang tuanya, Mika, Organisasi jahat itu. Bahkan setelah ia mendapatkan sedikit kebahagiaan dikeluarga barunya ia harus menelan pil pahit lagi, hidupnya seperti diluluh lantahkan tak beraturan. Ujar Carla menyakitkan.Setelah itu hanya keheningan yang cukup lama hinggap di kamar megah itu, semua memandang  Sebastian sambil jatuh pada kekhawatiran dan lamunan mereka masing-masing.Ceritakan padaku kenapa si bodoh ini sampai seperti ini? Ujar Leo memecah keheningan.Tadi setelah tuan menyantap makan malamnya ia mengantarkan makanan untuk nona Ann, setelah itu   nona Ann berteriak minta tolong, saya tidak tau persis apa yang mereka berdua lakukan. Jawab Carla.Hmmm...apakah si nona itu tau tentang kondisi Sebastian yang sebeneranya? Tanya Leo lagi.Kurasa tidak nak. Jawab Carla.Dan juga tidak tahu alasan sebenarnya kenapa ia berada disini? Sambung Leo.Tidak tuan. Kali ini Ary yang menjawab.Astaga...kenapa tuanmu ini sungguh keras kepala. Ary dan Carla hanya diam mendengar perkataan sahabat tuannya itu.Kenapa kalian tidak bilang saja pada gadis itu tentang kebenarannya! Ujar Leo terlihat emosi dengan posisinya yang bersandar di bufet samping tempat tidur Sebastian.Maaf nak, kami sangat ingin sekali mengatakannya, tapi kau tau sendiri bagaimana sifat tuan, ia bahkan mengancam akan menyiksa kami apabila membocorkannya. Jawab Carla khawatir.Arghhhh.... Leo terlihat frustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya. Carla menghampiri tuannya yang sudah tertidur dengan infus ditangannya. Ia sudah menganggap tuannya seperti anaknya sendiri.Nak bisakah kau juga memeriksa nona Ann, sepertinya kondisinya sangat terpukul. Aku takut mentalnya terganggu. Pinta Carla sambil mengelus pelan dahi tuannya.Mentalnya, ada apa dengan mentalnya?? Seru Leo. Ia memandang Carla, wanita itu hanya diam saja, lalu ia menoleh kearah Ary.Coba anda periksa tuan, anda yang lebih tahu soal ini. Jawab Ary sambil mengenduskan nafasnya.Wahhh...jangan bilang kalau ia disiksa habis-habisan oleh pria brengsek ini. Ujar Leo sambil menunjuk sahabatnya yang sedang terkulai di ranjang besarnya.Anda akan tau setelah melihat kondisi nona. Jawab Ary.Apakah ia tidur dikamar sebelah? Tanya dokter itu, lalu dibalas anggukan oleh Ary.Sepertinya kantorku akan pindah disini untuk sementara, ternyata ada dua pasien yang harus kutangani. Ujar Leo.Kami sudah menyiapkan kamar untuk anda tuan. Ujar Ary.Baiklah kalau begitu aku akan istirahat terlebih dahulu, besok pagi aku akan memeriksa dua pasienku ini. Perintahkan bawahanmu untuk mengambilkan peralatan di Rumah sakit, asistenku akan menyiapkannya. Perintahnya pada Ary. Tanpa menunggu lama Ary pun melaksanakan perintah dokter itu.*****  
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan