MIMPI BURUK

7
0
Deskripsi

PERINGATAN!! 

BERISI KONTEN VULGAR KEKERASAN SEKSUAL

BEBERAPA PEMBACA MUNGKIN MERASA KURANG NYAMAN

 

Bercerita tentang pemerkosaan yang terjadi terhadap satu keluarga

    selesai menyekap sang suami, aku mulai menggerayangi tubuh sang istri yg dipegangi kawanku, lalu dua kawanku yg lain memeriksa kamar lainnya. kuremas kencang payudaranya, kujilati wajahnya, kudengar tangisnya dari mulut yg terlakban. dengan kasar kurobek dasternya, cubit perlahan kedua pentilnya, tangisnya terdengar makin kencang, air matanya bercucuran membasahi wajahnya.

    sang suami, yg tergeletak dilantai dengan tangan, kaki, dan mulut terlakban mencoba berontak melepaskan diri, kutendang perutnya dan kuancam agar tidak berbuat macam-macam. kudekati sang istri dan menjilati pipinya yg penuh dgn air mata, kulepas lakban dari mulutnya lalu ketika aku hendak mencium bibirnya, tiba-tiba sang istri meludahi wajahku, reflek kutampar pipinya dengan kencang. kawankupun memegangi badannya dgn kencang sambil meremas payudaranya, kulumat bibirnya dengan kasar sambil memaksa lidahku masuk kedalam mulutnya.

    puas melumat mulutnya, kupukul kencang perut sang istri hingga tubuhnya membungkuk. kawanku pun melepaskan pegangannya, hingga tubuh sang istri tersungkur dilantai. kuraba perlahan pahanya yg masih terbalut sisa robekan daster, kusingkap dan tanganku mulai masuk meraba bagian dalam pahanya, isak tangis sang istri mulai terdengar jelas, sedangkan sang suami masih terus meronta, berusaha melepas ikatan ditangannya.

    kawanku kembali memegangi tangan sang istri, tanganku mulai menyentuh kelaminnya, kurasakan begitu banyak bulu dialat vitalnya. kurobek sisa dasternya, sang istri berontak dan mencoba menendangku, kuambil sebilah pisau, seketika sang istri menghentikan rontaanya karena takut. kuarahkan pisau ke kelaminnya, perlahan kucukur rapi rambut kemaluannya hingga tak tersisa satu rambutpun. kuraba perlahan belahan kelaminnya, tak lupa kumainkan klitorisnya sambil kumasukan dua jariku kememeknya.

    terdengar suara memohon sang istri agar aku berhenti melakukan hal tersebut, memdengar hal itu kawanku pun langsung melumat mulutnya dengan kasar. akupun semakin bergairah, ikut menjilat bibir kelaminnya sambil terus kusodok dengan kedua jariku. tiba-tiba, kudengar jeritan wanita dari kamar lainnya. jeritan tersebut berganti dengan suara isak tangis.

    akupun mulai menanggalkan seluruh pakaianku, kutatap tubuh sang istri yg sangat mennggoda, tubuh seorang wanita berusia diakhir tiga puluhan. sang suami masih terus meronta dan sang istri memohon sambil menangis agar aku tak melecehkan tubuhnya. kawanku yg ikut bergairah mengeluarkan kontolnya, sambil menjambak dia memasukan kontol kedalam memek sang istri. kuangkat perlahan kedua pahanya, kugesek perlahan kontol dimemek sang istri, sambil meremas payudaranya kumasukan kontol kememeknya, sungguh nikmat sekali. perlahan kugoyangkan pinggul maju dan mundur, sedangkan kawanku masuh asik mengocok kontol dimulut sang istri

    kawanku yg bertugas memeriksa kamar lainnya datang sambil tersenyum, diikuti kawanku yg lain sambil menjambak dan menyeret seorang gadis belia tanpa pakaian, dengan kaki, tangan, dan mulut terlakban. dengan kasar dilempar gadis itu dihadapan sang suami. dua tendangan telak diarahkan ke perut sang suami, sang anak gadis menangis histeris melihat ayahnya kesakitan tak berdaya, ia memeluk kaki kawanku memohon untuk menghentikan tendangannya. kawanku yg lain lalu mengangkat tubuh sang suami kesebuah kursi kayu, lalu diikat tubuhnya kekursi tersebut, sangat tak bedaya.

    dua kawanku mulai menggerayangi tubuh sang anak gadis, sedangkan aku masih terus menggoyangkan pinggulku dengan kasar, menyodok memek sang istri, merasa hampir puas kukeluarkan kontolku dan menyemburkan peju tepat diperut sang istri. lemas tak berdaya, begitulah kondisi sang istri. kawanku yg sejak tadi memegangi tubuhnya langsung menindih tubuh sang istri, tak ingin menyia-nyiakan gilirannya. sang anak masih terus menangis ketika tubuhnya digerayangi dua kawanku, apalagi dilihatnya sang ibu tak berdaya digagahi dua pria tidak dikenal dihadapannya.

    kuambil sebatang rokok, lalu kuhampiri sang suami yg tertunduk lesu, kujambak rambutnya agar dia melihat apa yg sedang dilakukan ketiga kawanku terhadap anak dan istrinya.

"kku mo-hon hhenti-kan" suara rintihan pilu sang suami.

aku tertawa mendengarnya, kuhisap rokok dan semburkan asapnya ke wajah sang suami. kulihat kawanku telah selesai menggagahi tubuh sang istri, tubuhnya terkulai lemas dilantai dan dipenuhi peju.

    SANG GADIS, tubuh indahnya yg mungil membuatku kembali bergairah. suara kecil erangannya, rontaan tubuhnya, membuatku tak sabar ingin ikut merasakan tubuhnya. kudekati lalu mulai kuremas payudaranya yg kecil, jilat perlahan pentilnya yg mulai mengeras, sampai akhirnya kulumat dan gigit perlahan disaat kedua kawanku mencium bibir dan menjilati selangkangannya. kutatap wajah sang gadis yg penuh ketakutan dan air mata, kuperintahkan kedua kawanku untuk berhenti menjamah tubuh sang gadis. sang gadis meringkuk, sambil menangis sesenggukan, kujambak rambutnya hingga kepalanya menengadah keatas.

"kau ingin orangtuamu selamat? ikuti perintahku"

sambil menyeret tubuhnya dan meletakan wajahnya tepat diselangkangan ayahnya yg duduk terikat dikursi. sementara, sang istri mulai sadarkan diri

"a-apa yg akan kau lakukan terhadap anak gadisku?" rintihnya sambil menyeret badannya berupaya menghampiriku.

    kawanku lekas menarik kakinya dan memeluknya dari belakang lalu mulai menggerayangi tubuhnya lagi. kedua kawanku yg tadi berhenti menggerayangi tubuh sang gadis, menyodorkan masing-masing kontolnya ke wajah sang istri seraya memberi perintah sang istri untuk mengocok serta menghisapnya.

kawanku yg memeluk berkata,

"cepat lakukan, atau anakmu yg menanggung semua ini!!"

sambil menangis sang istri mulai mengocok dua kontol kawanku dengan tangannya. kuraba perlahan punggung sang gadis, kuelus perlahan bokongnya sambil kulebarkan kedua pahanya.

"naikan dikit tubuhmu" perintahku

lalu mulai kuraba kemaluannya yg mulai ditumbuhi bulu, kudengar isak tangisnya, sungguh tak berdaya. sang suami, ayah sang gadis mencoba menolehkan wajahnya agar tak melihat apa yg akan kulakukan terhadap anak gadisnya. perlahan kugesek kontolku dikemaluannya, sambil menekan kepala sang gadis, kupaksa masuk kontol ke memeknya.

"aaaarghhhhhh"

    kulihat raut wajah sang gadis menahan kesakitan dan dipenuhi air mata. sambil menangis, sang istri menghisap dan mengocok dua kontol kawanku, sedangkan satu temanku dengan kasar mengocok memeknya dengan kasar sambil menjilatinya. aku sendiri masih terus menikmati tubuh mungil sang gadis, kujambak rambutnya agar dia menatap wajah ayahnya, kuremas payudara kecilnya, ughhhh sungguh nikmat ditambah suara tangis dan kesakitan sang gadis membuatku semakin bergairah.

    sang suami, sambil menangis memohon kepadaku agar menghentikan semua ini. aku tersenyum, ternyata dibalik celana suami kontolnya mulai mengeras, entah karena melihat istrinya yg dilecehkan atau karena melihat tubuh anak gadisnya. kehentikan menikmati tubuh sang gadis. 

"buka celana ayahmu" perintahku kepada si gadis, si gadis menggelengkan kepalanya tanda tak mau, spontan kupukul kepalanya

sang gadis menangis sambil memegang kepalanya kesakitan.

"hentikan-n kumohon jangan lakukan itu kepada anaku" rintih sang suami

kuambil sebilah pisau, lalu kuhunuskan keleher sang suami

"jika masih ingin melihat ayahmu hidup, lakukan perintahku" ancamku

dengan gemetar sang gadis mulai membuka celana ayahnya.

    kawanku mulai memasukan kontol ke memek sang istri, sedangkan dua kawanku yg lain masih asik memasukan kontolnya ke mulut dan memainkan payudara sang istri. kontol sang suami mulai tegang dihadapan anak gadisnya, lalu kusuruh sang gadis untuk menjilatnya, sang gadis menolak, kusayat kulit leher ayahnya perlahan, darah perlahan keluar dan terdengar suara rintihan kesakitan sang ayah.

"ppa-ah" sambil menangis sang gadis memanggil ayahnya.

"jilat dan masukan kemulutmu" perintahku

perlahan sang gadis menjilati kontol ayahnya, masih terus bercucur air mata diteruskan jilatannya hingga kontol sang ayah masuk kedalam mulutnya

    tiga kawanku masih terus menggerayangi tubuh sang istri, satu persatu kawanku mulai mengeluarkan pejunyanya, tampak dari kejauhan memek sang istri penuh dengan peju ketiga kawanku. kujambak rambut sang gadis, lalu kutekan kapalanya disaat sedang mengulum kontol ayahnya, tubuhnya meronta kesulitan untuk bernafas, kujambak lagi hingga kepalanya menengadah keatas hingga liurnya membasahi pipi dan mulutnya. kulumat bibir yg penuh liur tersebut, uggghh nikmatnya.

"cepat merangkak kearah ibumu" kali ini sang gadis langsung menuruti perintahku, mungkin karena takut aku akan melakukan hal buruk terhadap ayahnya.

    kulepas ikatan ditubuh dan kaki sang suami kecuali ikatan ditangannya, dengan celana yg melorot kebawah sang suami berjalan pelan mengikuti rangkakkan sang anak gadis dari belakang.

"bersihkan memek ibumu dengan lidahmu" perintahku kepada sang gadis.

sluurp sluuurp dijilat perlahan peju kawanku dari memek ibunya

"berlutut, cepat!!" perintahku kepada sang suami

"kumohon, jangan lakukan ini" mohon sang suami

akupun senyum lalu memerintahnya lagi

"gesekan kontol ke bokong anakmu!!"

sambil menahan tangis, sang suami menggesek-gesekan kontol ke belahan bokong anaknya

    satu kawanku lalu melumat bibir sang istri yg masih terkapar lemas, diikuti dua kawanku yg masing-masing memainkan puting sang istri. kontolku pun mulai berdiri, lalu kusuruh sang gadis untuk mengocok dengan tangannya

"aaagghhh nikmatnya, cepat masukan kontol ke memek anakmu" kataku

"tidak, aku tidak bisa melakukannya" sang suami menolak.

kuarahkan pisau yg sejak td kupegang ke arah leher sang gadis, sambil menangis sang suami memasukan kontol ke memek anaknya.

"ma-afkan papa sayang" tangis sang suami dibalas dengan tangisan sang anak gadis yg masih terus menjilat memek ibunya.

    kuremas perlahan tete kecil sang gadis sambil terus menikmati kontolku yg dikocok tangannya. merasa semakin nikmat, kujambak rambut si gadis, kujejali kontolku yg sudah tegang sejak tadi kemulut sang gadis. sang suami masih terus menyodok memek anaknya perlahan.

"gimana, enak tubuh anakmu, sodok lebih kencang!!!" perintahku

sang suami mulai menggerakan pinggulnya maju dan mudur dengan kencang, akupun masih terus menikmati lumatan lidah sang gadis yg menggesek kontolku didalam mulutnya. kujambak rambut sang gadis dengan kencang hingga membuatnya berdiri sekaligus menghentikan sodokan ayahnya, lalu kulumat bibir yg penuh liur.

aagghhh nikmatnya. 

    kupeluk tubuh kecilnya, lalu mulai kugesek kontol diselangkangannya, kugendong tubuh sang gadis sambil mengarahkan kontol ke memeknya, saat mulai kumasukan kontolku sang gadis memeluk kencang tubuhku sambil menyilangkan kakinya. 

"u-dah omm, aku ga kuat, aampuun" rintihnya sambil memelukku makin kencang.

"hey, jangan diam saja, cepat masukan kontolmu ke lubang anus anakmu!!" perintahku kepada sang suami.

"TI-DAAAK" jerit sang gadis

   sang istri kembali tersadar, kaget lalu menjerit melihat anaknya 'sang gadis' menangis dalam pelukanku, ditambah sang suami telah memasukan kontol ke lubang anus sang gadis. ketiga kawanku mencoba menahan tubuh sang istri yg mencoba bangkit kearahku, tamparan dan jambakan berkali-kali diarahkan ke sang istri oleh ketiga kawanku, lalu mereka mulai melecehkan kembali tubuh sang istri. tak tanggung-tanggung ke tiga lubang milik sang istri dipenuhi oleh kontol kawan-kawanku, sang gadis yg menahan sakit karena dianal sang ayah menangis sambil terus memelukku. aku pun sangat menikmati tubuh kecil sang gadis, punggungnyayg lembut tak henti kuraba ditambah lagi kulihat sang istri yg tak berdaya dijamah ketiga kawanku. tak lama kemudian sang suami mengakhiri sodokan dilubang anus sang gadis, terduduk lemas dilantai dan dari lubang anus sang gadis menetes sperma sang ayah.

melihat hal tersebut aku tak tahan, kusembur keluar spermaku didalam memek sang gadis, uughhh terasa hangat, begitupun ketiga dengan ketiga kawanku, lubang-lubang sang istri penuh dengan sperma mereka.

    kulempar tubuh sang gadis yg lemah kearah ibunya, mereka berpelukan begitupun sang suami ikut menghampiri dengan tangan yg masih terikat. kami berempat mulai berpakaian, cukup merasa puas menikmati permainan ini. sebelum pergi akupun mengancam akan menghabisi mereka jika mereka mengadukan hal ini kepihak berwajib.

 

~sekian

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya SANG GADIS
1
2
PERINGATAN!! BERISI KONTEN VULGAR KEKERASAN SEKSUALBEBERAPA PEMBACA MUNGKIN MERASA KURANG NYAMAN berlatar kejadian satu tahun setelah “mimpi buruk”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan