Ternyata, selain virus Covid-19, Software QA juga punya banyak varian! Jenis-jenis QA yang bakal kita kulik di sini adalah berdasarkan title yang banyak diterapkan di perusahaan tech.
1. QA Tester
Seperti namanya, job seorang QA Tester lebih fokus ke fase testing. Dengan kata lain, mereka ga terlalu mementingkan seputar product requirement maupun dari segi business goals. Dan sebatas memahami test case dan ekspektasi yang diharapkan dari setiap skenario. Bahkan, ada QA Tester yang test case nya ga bikin sendiri.
2. QA Analyst
Kalo udah ada embel-embel “Analyst”, biasanya pemahaman terhadap product requirement dan business goals udah cukup mendalam. So, kemampuan dokumentasi dari seorang QA Analyst biasanya cakep niih, karena terbiasa aktif terlibat di setiap tahapan SDLC. Dan kebanyakan QA Analyst identik dengan pengetesan yang masih dengan cara manual.
3. QA Engineer
Kata “Engineer” di sini bikin posisi ini mulai terdengar ngeri. Karena di posisi ini seringkali demand untuk mengerti juga dari sisi technical udah mulai tinggi. Ga cuma paham sisi fungsional. tapi juga paham dari aspek non fungsional, serta dari sisi tech stack yang dipake. Beberapa posisi QA Engineer bahkan udah ada yang ngetes pake automation.
Well. for kindly disclaimer bahwa ga selamanya job title di atas berbanding lurus sama jobdesc yang diberikan, tergantung dari kebijakan kantor. Bahkan, ada beberapa job QA dengan balutan title yang berbeda, seperti Technical Consultant, Business Analyst, Product Analyst, dll. So, aneka varian QA ini ga bisa dijadikan acuan secara mutlak, karena mau ga mau harus terjun langsung dan merasakan fakta di lapngan sebelum menilai job title dan jobdesc yang sebenernya sedang kita jalani. Last but not least, jangan menjadikan job title tersebut sebagai beban. tapi jadikan sebagai motivasi untuk selalu memberikan performa terbaik.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰