
KALA SENJA
112
18
35
Selesai
Rentetan tragedi mengubrak-abrik kenyamanan hidup Kala di tahun terakhir SMA. Satu per satu meninggalkannya, hidup atau mati. Gambar diri lelaki remaja tujuh belas tahun itu pun rusak, hilang bentuk.“Kautahu apa yang tersisa untukku?” tanya Kala.“Enggak,” jawab Rona, pelan.“Kata Om Har, yang tersisa untukku adalah uang. Ini yang membedakan aku dari anak di panti, ini yang seharusnya membuatku nggak putus asa. Dengan uang, aku bisa membangun, bisa menghancurkan. Membangun, menghancurkan apa? Apa pun, semauku. Hidup orang, bisa. Hidupku sendiri, apalagi.”Sangat sedikit yang Kala ketahui tentang hari-hari depan tanpa Rona, ketika yang tersisa untuknya, ternyata, uang dan kehampaan. Dia masih bisa membangun, bisa menghancurkan. Namun, hanya satu kali lagi, saat itu juga atau tidak sama sekali.-- Kisah ini kutulis untuk dua hati seluas langit biru:AYUK NAHPRISCILLA DEI --Kala Senja dalam format e-book hanya diunggah di Playbook, lalu Karyakarsa. Jika ditemukan pada platform lain dan bukan di akun resmi Penulis—termasuk yang mengatasnamakan institusi pendidikan—baik gratis maupun berbayar, maka itu e-book yang mereka dapatkan dengan membajak. Orang yang menjualnya kembali, orang yang membeli, termasuk orang yang membagikan kembali secara gratis adalah pembajak. Dan hanya satu alasan mengapa seseorang menjadi pembajak, yaitu ia gagal menghormati diri sendiri, itu mengapa ia tidak mampu menghormati kerja keras orang lain.Terima kasih telah memilih untuk selalu membeli buku cetak atau e-book resmi, dan menyayanginya dengan tidak mereproduksi, memindai, mendistribusi isinya dengan alasan apa pun tanpa izin tertulis dari Penulis. Kebaikanmu memicu kreativitas penuh semangat, serta mendukung Penulis untuk terus berkarya bagi pembacanya.
608 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Melbakara
Selanjutnya
KALA SENJA - 29
3
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan