
Kisah cinta Aina dan Harry
1,640 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
The Perfect Wife (Harry dan Aina 🔥)
2
1
Harry tundukkan kepalanya dengan paksa karena kedua tangan Aina yang mengalung di lehernya. Istrinya itu jinjit kan kakinya agar bisa meraih bibir Harry dan menciumnya. Kedua mata Harry melebar, ia terkejut karena Aina menciumnya lebih dulu. Biasanya Aina selalu malu-malu. Tentu saja Harry menyambut ciuman itu dengan suka hati. Ia balas ciuman Aina, lebih panas lagi. Harry lumat dan hisap bibir istrinya itu secara bergantian. Bahkan lidahnya telah melesak masuk ke dalam rongga mulut Aina. Mengajak lidah istrinya itu saling membelai satu sama lain.Tanpa berpikir panjang, Harry segera meraih bokong Aina dengan kedua tangannya yang kekar, lantas mengangkat nya. Hingga kini ia menggendong Aina bagai koala. Ngh... Lenguh Aina karena ciuman Harry yang semakin menuntut.Baby... Aku menginginkanmu lagi, ucap Harry seraya menatap sayu penuh damba pada istrinya itu. Padahal semalam, mereka telah bercinta dengan panasnya. Sebagai bekal yang Aina berikan pada sang suami yang akan pergi ke Spanyol. Bolehkah sayang? Suara Harry sudah terdengar parau. Pertanda dirinya sudah digulung oleh hasrat. Semua tentang Aina membuat Harry tergila-gila. Apalagi istrinya itu tengah mengandung anaknya. Membuat Harry segera turun dari pesawat yang ditumpanginya dan membatalkan perjalanan dinasnya ke Spanyol. Harry menghubungi Mario melalui sambungan telepon dan mengatakan permintaan maaf pada sahabatnya itu karena ia tak bisa pergi. Harry menjadikan Aina yang tengah hamil sebagai alasan untuk tetap tinggal. Dan sebagai lelaki yang begitu cinta pada istrinya, Mario pun mengerti dan juga memaklumi apa yang Harry rasakan. Sudah ku bilang, jatuh cinta bisa membuat kita gila, ucap Mario pada sahabatnya itu. Harry tertawa mendengarnya. Ya! Kamu benar Mario! Dan itu adalah gila dengan cara yang menyenangkan, sahut Harry menyetujui. Ya sudah, biar aku yang akan mengurusnya. Menyuruh David pun percuma. Istrinya tengah hamil seperti istrimu. Aku yakin David pun tak akan bisa berjauhan dengan Livy. Harry menganggukkan kepalanya padahal Mario tak bisa melihat itu. Ia setuju dengan apa yang baru saja Mario katakan. Thanks, Mario! Terimakasih karena sudah mengerti keadaan kami, ucap Harry sungguh-sungguh. Its ok, balas Mario singkat, lalu ia mengakhiri panggilan dari sahabatnya itu. Tentu saja Mario mengerti dan juga paham dengan apa yang kedua sahabatnya itu rasakan karena ia pernah mengalaminya. Dulu, setelah ia menerima kehamilan Rossy. Mario menjadi seorang suami yang lebih posesif lagi pada istrinya. Di kepalanya hanya ada Rossy dan kehamilannya. Bahkan Mario membeli banyak buku tentang kehamilan dan juga ilmu parenting. Ia membacanya di kantor, saat waktunya luang. Mario ingin menjadi suami dan juga ayah yang sempurna bagi Rossy dan anak mereka. Aku akan melakukannya dengan pelan-pelan, janji Harry pada Aina. Saat ini ia masih menggendong Aina seperti koala. Aina gigit bibir bawahnya. Ia merasa bingung karena dokter kandungannya mengatakan agar ia berhati-hati dalam menjaga kehamilannya yang masih berusia beberapa Minggu itu. Tapi Aina juga tak bisa menolak pesona Harry, sang suami yang sangat dicintainya itu. Baby? Lirih Harry, menuntut jawaban dari Aina. Jika istrinya itu tak mengizinkan maka Harry akan bersabar untuk meredam hasratnya. Aina anggukan kepalanya sebagai jawaban. Tak bisa dipungkiri, ia pun sangat ingin disentuh oleh Harry. Harry tersenyum melihat jawaban Aina. Inti tubuhnya semakin menggeliat hidup karena Aina tak sengaja menggerakkan bokongnya hingga keduanya saling bergesekan pelan. Oh baby... Aku sudah tak tahan, ucap Harry sembari menyambar lagi bibir istrinya itu. Dengan bibir yang saling bertautan, Harry menggendong Aina menuju kamar tidur mereka. Ia menutup pintu dan memutar kuncinya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lainnya menahan Aina agar tak jatuh dari gendongannya. Pelan-pelan Harry turunkan dan juga baringkan tubuh Aina di tengah ranjang. Perlakuannya begitu lembut seolah-olah Aina adalah sesuatu yang sangat rapuh dan Harry tak ingin merusaknya. Kedua matanya saling bersitatap penuh cinta. Harry buka kancing blouse Aina satu persatu. Ia terkesiap saat melihat dua bongkahan kenyal nan seksi milik istrinya itu. Padahal ini keduanya sudah sering bercinta, tapi Harry masih saja terpukau saat melihat lekukan tubuh Aina. Inilah kejutan dari wanita yang selalu berpakaian sopan dan tak mengumbar lekuk tubuhnya sembarangan hingga hanya suaminya saja yang melihatnya. Oh Gosh... Kamu sangat cantik, Aina, puji Harry yang tak bisa menahan diri untuk mengatakan kalimat itu. Sedangkan Aina, kedua pipinya merona setiap Harry memujinya. Harry melanjutkan apa yang sempat tertunda. Yaitu melucuti seluruh kain yang menutupi tubuh istrinya hingga kini Aina terlihat polos tanpa sehelai benangpun. Membuat kedua mata Harry menatapnya sayu, penuh puja, penuh damba. Tanpa melepaskan pandangannya, Harry melucuti pakaiannya sendiri hingga tak bersisa. Bukti gairahnya pun terlihat sudah berdiri dengan sempurna dan sudah tak sabaran untuk menyatukan diri. Tapi Harry tak bisa lakukan itu secara langsung. Ia harus membuat Aina nyaman dan siap dulu untuk dirinya masuki. Harry pun merangkak, mensejajarkan tubuhnya dan kembali melumat bibir istrinya. Tangannya tak tinggal diam, ia memberikan sentuhan-sentuhan halus di atas kulit polos Aina dan meremas gemas benda kenyal favoritnya itu. Bahkan Harry menjepit dan memilin puncak benda kenyal Aina dengan jemarinya. Hingga istrinya itu melenguh karena rasa ngilu dan nikmat yang ia rasakan secara bersamaan. Kehamilan Aina menjadikan dirinya lebih sensitif terhadap rangsangan yang Harry berikan, dan Harry sangat suka dengan reaksi itu. Nghhh Harry...., lenguh Aina, inti tubuhnya berdenyut-denyut karena sentuhan suaminya itu. Harry merambat turun. Bibirnya yang kenyal dan basah menyusuri sepanjang leher jenjang Aina dan ia pun memberikan hisapan di beberapa tempat yang menyebabkan munculnya beberapa tanda kemerahan. Tubuh Aina akan menggelinjang setiap Harry melakukan hal itu. Harry pun tiba di kedua benda karya istrinya, ia benamkan wajahnya di sana dan menghirup wanginya dalam-dalam. Hingga membuat darahnya berdesir hangat dan tubuh Aina pun meremang hebat. Aaahhhh sayanghh..., tubuh Aina kembali menggelinjang saat lidah Harry menyapu puncak benda kenyal miliknya. Kepala Aina pun menengadah karena kini Harry menghisap puncaknya itu seperti bayi yang kelaparan. Sedangkan satu tangannya meremas gemas benda kenyal lainnya. Puas bermain-main dengan dua benda kenyal itu, kini Harry pun semakin merambat turun. Ia ciumi kulit tubuh Aina. Bahkan di bagian perutnya lebih lama. Seolah-olah memberikan sapaan pada bayinya yang ada di dalam sana. Aina rapatkan kedua kakinya. Sudah terbayangkan apa yang Harry lakukan di bawah sana. Membuat Harry mengangkat wajahnya dan melihat terheran pada sang istri. Aku malu.. ucap Aina tanpa ditanya. Baby... Aku sudah melihatmu puluhan kali, dan kamu masih merasa malu? Tanya Harry gemas. Pipi Aina kembali merona, dan ia anggukan kepalanya sebagai jawaban. Melihat Aina yang malu-malu, Harry semakin gemas dibuatnya. Percaya padaku, Sayang. Aku akan membuatmu melayang, bujuk Harry sembari berusaha merentangkan kedua kaki istrinya. Setelah berhasil, Harry langsung membenamkan kepalanya di sana. Memberinya kenikmatan pada inti tubuh Aina dengan lidah dan juga bibirnya. Uuuggggh, erang Aina dengan kepala menengadah dan kedua mata yang terbelalak. Geli dan nikmat, Aina rasakan secara bersamaan. Bahkan kedua kakinya mengkerut, meremas kain sprei di bawahnya karena rasa nikmat yang sulit Aina jelaskan. Harry memainkan lidahnya di inti tubuh Aina. Ia mengulas dan menghisapnya dengan lembut. Harry pun memasukkan dua jari ke dalam inti tubuh istrinya itu dan menggerakkannya keluar masuk dengan perlahan. A- aku akan sampai, erang Aina yang akan mendapatkan pelepasannya. Kepalanya semakin menengadah karena rasa nikmat yang semalam menyiksanya. Keluarkan padaku, Baby, pinta Harry. Aarrgghh... Aina tak tahan lagi, ia menepiskan rasa malunya jauh-jauh. Aina tumpahkan pelepasannya pada Harry. Hingga basah lah bagian inti tubuhnya itu. Senyum seringai terbit di wajah Harry. Ia merasa senang jika istrinya terkencing-kencing seperti itu. pertanda Aina telah sampai pada puncak dengan hebatnya. Harry biarkan Aina untuk menikmati gelombang pelepasannya. Kedua mata istrinya itu terlihat sayu dengan nafasnya yang tersengal. Setelah dirasa Aina siap menerima dirinya, Harry pun kembali merangkak naik dan mensejajarkan tubuhnya. Katakan stop jik aku terlalu kasar atau menyakiti mu, Sayang, bisik Harry tepat di telinga Aina. Lalu ia melumat dan mengisap bibir istrinya itu. Menggiring kembali hasrat Aina untuk bercinta. Tak lupa Harry juga menggerilyakan tangannya. Menyentuh dan membelai tubuh polos Aina dengan jemarinya. Hingga ia pun tak tahan lagi untuk menyatukan diri. Kedua mata Aina melebar saat ia rasakan sesuatu yang besar berusaha masuk ke dalam inti tubuhnya yang sudah sangat basah itu. Aina mengigit bibir bawahnya karena inti tubuhnya harus melebar paksa agar bukti gairah Harry bisa diterima olehnya. Oh baby... Kamu ketat sekali, erang Harry yang berusaha untuk menyatukan diri. Bagaimana ia tak kecanduan dengan Aina. Bukti gairahnya terasa dicengkeram kuat oleh inti tubuh istrinya itu. Ngh.... Erang keduanya secara bersamaan saat Harry berhasil menyatukan diri. Aina memejamkan mata, begitu juga Harry. Bukti gairahnya berdenyut karena cengkraman hebat dari inti tubuh istrinya. Sedangkan Aina rasakan sesak dan juga penuh di bawah sana. Rongga tubuhnya terisi penuh oleh ketegangan Harry. Aaahhhh, desah keduanya saat Harry mulai menggerakkan pinggulnya. Harry menghujam dengan pelan namun pasti. Is lakukan dengan penuh kehati-hatian karena tak ingin menyakiti Aina dan juga anaknya. Tapi meskipun demikian, baik Harry maupun Aina sama-sama merasakan nikmat yang luar biasa. Terbukti dari suara desahan keduanya yang saling bersahutan. Harry menghujamkan bukti gairahnya dalam-dalam, membuat tubuh Aina ikut bergerak sesuai dengan irama hentakan yang Harry berikan. Aina bergerak gelisah saat pelepasan keduanya akan tiba. Harry yang mengerti itu, semakin intens dalam menghujam. Hingga ia rasakan remasan kuat di bukti gairahnya. Kuta keluar sama-sama, Sayang, bisik Harry. Tak lama, keduanya mengerang nikmat secara bersamaan karena sama-sama tiba di puncak kenikmatan. Aarrgghh.... Inti tubuh Aina semakin basah seiring tumpahnya cairan cinta Harry di dalam tubuhnya. Aku sangat mencintaimu, Baby, ucap Harry seraya menatap wajah Aina yang berada di bawahnya. Lalu Harry mencium kening istrinya itu sebelum memisahkan diri. Apa yang Harry ucapkan adalah benar adanya. Ia sangat mencintai istrinya itu. Bahkan ia memuja Aina dengan seluruh perasaannya. Hingga Harry tak menginginkan wanita lain, selain istrinya itu. Kemari lah... Biarkan aku memeluk mu, ucap Harry seraya membawa tubuh polos Aina ke dalam dekapannya. Tubuh keduanya yang sama-sama basah akan keringat itu saling berpelukan hangat. setelah ini kita mandi bersama, ajak Harry. Aina melihatnya dengan penuh rasa curiga, dan Harry pun tertawa karena nya. Aku tak akan macam-macam, Baby. Kita hanya mandi saja. Aku tak mau membuatmu kelelahan, ucap Harry. Baiklah jika begitu, Tuan Luis, sahut Aina menyetujui. Bukannya ia menolak untuk diajak bercinta lagi. Tapi ada sesuatu dalam dirinya yang harus Aina jaga. Itu adalah buah cintanya dengan Harry. Harry menepati janjinya pada Aina. Ia memandikan istrinya itu, lalu membiarkan Aina beristirahat setelahnya. Harry biarkan Aina tidur dan ia menemani nya di atas ranjang. Harry benar-benar tak ingin berjauhan dengan wanita yang sangat dicintainya itu. Setelah Aina tertidur pulas, Harry pergi ke dapur dan menyiapkan makanan untuk samg istri tercinta. Ia benar-benar memasaknya sendiri tanpa bantuan pelayan. Harry ingin memberikan service terbaik untuk Aina. Aina terbangun saat ia mencium aroma yang menggoda indera penciumannya. Ia tertegun karena melihat Harry sudah membawakannya lunch in bed. Untukmu, aku sendiri yang membuatnya. Mau aku suapi, Sayang? Aku yakin kamu pasti lapar, ucap Harry seraya menyelipkan rambut Aina ke dalam daun telinganya. Harry lakukan itu dengan lembut dan penuh perasaan cinta. Terimakasih... Tapi aku bisa makan sendiri, jawab Aina. Ah maaf, Sayang... Tapi aku ingin menyuapi mu saja. Jangan menolak! Biarkan aku memanjakan mu, ucap Harry kemudian. Aina pun menyetujuinya, karena akan percuma jika ia menolaknya. Harry pasti akan bersikukuh dengan apa yang diinginkannya. A- apakah kamu seperti ini pada setiap kekasihmu? Tanya Aina takut-takut. Ia bertanya seperti itu karena baru kali ini dirinya diperlakukan seperti itu oleh seorang lelaki. Bahkan Liam sang mantan tunangan, tak pernah memanjakannya seperti Harry. Harry menggelengkan kepalanya pelan. aku seperti ini hanya padamu seorang, Aina. Biasanya aku bersikap cuek karena para wanita lah yang mengejar aku, jawab Harry sejujurnya. Jawaban yang Harry berikan membuat Aina mencebikkan bibirnya karena rasa cemburu. Cinta dan hatiku hanya untukmu, Aina. Aku berjanji untuk setia padamu walaupun masih ada saja wanita yang mendekati aku. Dan aku pun berharap, kamu hanya mencintai ku seorang. Hidupku akan hancur berantakan jika hatimu berpaling dariku, ucap Harry. Itu tak mungkin terjadi, Harry! Cintaku sudah habis di kamu, jawab Aina tanpa ragu. Membuat dada Harry terasa hangat karena rasa bahagia yang membuncah. *** Sedangkan di tempat lain, Mario baru saja tiba di rumahnya yang kini berada di belakang toko kue Rossy. Hari masih siang tapi Mario sudah pulang membuat Rossy melihat heran padanya. Apa kamu baik-baik saja, Sayang? Tanya Rossy sembari menjinjitkan kakinya dan menyentuh kan telapak tangannya di kening Mario. Ia mengira suaminya itu tak enak badan dan memutuskan untuk pulang cepat. Mario tak demam, tapi ia biarkan tangan Rossy menyentuhnya. Mario sangat suka dengan perhatian yang Rossy berikan. Hal itu membuat Mario merasa dicintai. Aahh.. aku semakin tergila-gila padamu, Nyonya Bastian, ucap Mario seraya merengkuh pinggang Rossy dengan tangannya dan memeluk nya erat. Kamu memang gila, sahut Rossy sambil tertawa. Ya! Tapi kamu sangat menyukai cara aku gila, ucap Mario lagi. Lalu ia tundukkan kepalanya agar bisa mencium bibir sang istri. Kenapa pulang cepat? Tanya Rossy saat tautan bibirnya terpisah. Aku harus terbang ke Spanyol, mengantikan Harry yang tak bisa pergi karena ia tak bisa berjauhan dengan Aina yang tengah hamil muda. Ku rasa David juga begitu. Ia tak bisa meninggalkan Livy yang tengah hamil. Dan aku... Tak bisa menyalahkan mereka karena aku pun pasti lakukan hal yang sama. Rossy mengangguk paham. Ia tahu bagaimana sikap Mario akan berubah drastis menjadi lebih perhatian dan lebih posesif saat dirinya hamil. Jadi kamu yang akan pergi? Tanya Rossy dengan wajahnya yang berubah sendu. Perasaannya tiba-tiba menjadi gamang dan tak ingin ditinggalkan. Hanya beberapa hari saja, Sayang. Aku akan kembali secepatnya. Rossy menelan ludahnya sendiri dengan paksa. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk mengatakan kata iya. Rossy benar-benar tak ingin Mario pergi. Padahal sebelumnya ia tak seperti itu jika Mario akan melakukan perjalanan dinas. Apa karena perjalanan dinas terakhir Mario adalah bertemu dengan mantan kekasihnya? Hingga membuat Rossy ketakutan. Rossy gelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaannya sendiri. tidak! Bukan! Aku yakin Mario akan setia, ucap Rossy dalam hatinya. Sayang? Tanya Mario yang terheran karena melihat Rossy melamun dalam pelukannya. Rossy ingin mengatakan tak boleh tapi ia sendiri tak tahu alasannya. Ada sesuatu dalam hati Rossy yang sulit untuk dijelaskan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan