Sorry Ges Karya kena banned,info lebih lanjut,bisa ke twitter aku ya
Malam itu Kienzy terlentang santai tanpa busana di tempat tidurnya,tubuhnya yg langsing dan putih pucat,dipamerkan begitu saja,
sedangkan di selangkangannya sudah ada Gio,wajahnya terkubur di selangkanngan menjilati vagina Kienzy.
Kienzy dengan cuek memerintahkan hal itu pada Gio sembari dirinya sibuk dengan HP dan sosmednya sembari sesekali tangannya menjambak-jambak rambut Gio,
disini Gio sudah merasakan lidah nya lelah dan cape,karena dari sejak sore dia sudah melakukan itu,mulai dari menjilati kaki hingga vagina Kienzy,yg dilakukan selama berjam-jam,
hingga kini sudah berada di jam 9 malam
tiba-tiba Kienzy mengumpat
Kienzy:"Sialan kamu kak,makin lama makin jago jilatnya!"
Gio:"ermmerima kasih,hmmnyonya"
tak lama Kienzy seakan mengalami orgasmenya,meskipun tidak hebat tapi cukup untuk membuat Gio gelagapan menampung cairan Kienzy dengan mulutnya,agar tidak membasahi kasur atau pun lantai kamar majikannya itu
setelah itu Kienzy segera berlalu ke kamar mandi dan membilas vaginanya
Dia kembali ke tempat tidur dengan handuk dan mengeringkan vaginanya,dia memberi tatapan tajam pada Gio,
dan seperti mengerti maksudnya Gio merangkak menghampiri Kienzy dan mengecup dengan lembut mencium area kewanitaanya yg sudah kering.
Gio:"Terima kasih udah diijinin bikin nyonya keluar"
Kienzy terkekeh.
Kienzy:"iya sama-sama kak Gio!" Kienzy memanggil Gio dengan sebutan kakak seolah sebagai ejekan,
mengingatkan posisi Gio yg adalah seorang kakak namun juga adalah budak yg patuh padanya
lalu dengan Ragu Gio bertanya
Gio:"nyo-nyonya bolehkah aku-juga izin keluar"
Kienzy:"coli itu barang mewah buat kamu,jadi aku ga bisa kasih,tapi terus lakuin yg terbaik sebagai budak,siapa tau nanti aku berubah pikiran"
Gio hanya menunduk,kecewaa mendengar itu,lagi2 dia harus menahan keinginannya
Kienzy:"nih,pacaran sama kaki dlu,majikan kmu mau rehat" menyodorkan kakinya tepat ke wajah Gio
Gio memberikan jilatan dan mengulum-ngulum jempol kaki Kienzy,atau lebih tepatnya ,memberikan blowjob pada pacarnya,
kaki Kienzy adalah kaki terindah dan bagi gio,dirinya sangat beruntung bisa menjilati kaki adik tirinya itu,
setiap menjilati kaki,dan jari-jarinya,tangan Gio selalu gemetar ingin sekali sambil bermastubrasi dengan mengocok penisnya,namun itu tidak terjadi dia masih terlalu takut untuk melakukan hal yg lancang dan tanpa seijin Kienzy
30 menit berlalu Kaki Kienzy sudah basah oleh saliva Gio,
tanpa tau apa yg di lakukan Kienzy yg sangat serius dengan HP nya,hingga akhirnya dia menarik kakinya,
Kienzy:"anjing pinter,aku abis dapat ide buat permainan kita malam ini,kakak pasti belum pernah coba"
Kienzy beranjak berdiri mengambil borgol,tali tambang pramuka,serta lakban hitam,
Gio hanya bisa menatap sambil bergidik ngeri,
Kienzy:"baring di lantai"
perintah itu langsung di turuti Gio dengan terpaksa,
kini kedua tangan Gio di borgol,kedua kakinya di ikat dengan tali tambang,,
Kienzy:"sebelum aku pasang lakban ada permintaan terakhir?kalo gak pake ini nanti tetangga denger"
mata Gio terbelalak mendengar kalimat itu,dan langsung menggeleng2
Gio:"nyonya jangan nyonyaa aku takut please"
Kienzy:"shshhhh jadi budak jangan egois dong,kan majikan kamu punya kebutuhan ngeliat budaknya tersiksa"
seolah akan di eksekusi,Gio mulai menangis ketakutan,dia sudah tidak berdaya dengan borgol dan kaki yg terikat begitu kuat
Kienzy:"ayo kalimat terakhir,liat kak Gio gelisah gitu ga bakal bikin aku kasian,malah makin becek" ejeknya
rasa khawatir berlebihan membuat Gio menangis sejadi-jadinya
Gio:"PLEaseee..pleaseee nyonyaaa pleaseeeee" rupanya jawaban seperti itu adalah kesalahan yg fatal,membuat Kienzy Murka
Kienzy:"anjing,udah di kasih tau baik-baik bukannya nurut"
Gio:"mendengar itu dengan badan gemetar,"hanya terdiam tanpa harus tau harus berkata apa
Kienzy:"kenapa? takut ya sama aku?,,,sama adek sendiri takut??" goda kienzy mempermainkan mental Gio
Gio:"aku takut nyonya,aku takut sama nyonya" sahut Gio,terbata-bata
Kienzy:"sudah seharusnya,tapi hukuman tetaplah hukuman" tegasnya
Mendengar dia mengucapkan kata-kata itu membuat Gio merasa lemah,terbayang seperti apa adik tirinya yg seorang pembully dan sadis,sudah memegang ikat pinggang kulit ditangannya,,Gio memberanikan diri bertanya,karena sejatinya didunia BDSM selalu ada safeword
Gio:"anu nyonya,aku butuh saveword"tanyanya dengan ragu
Kienzy:"engga sih,kamu gak akan minta apapun,semua hakmu hilang," dia tertawa
Kienzy:"ga ada siapa2 disini,jadi kamu milik aku dari sekarang sampai mamah pulang nanti,aku ga akan berhenti" mata Kienzy berbinar2 mengatakan kalimat-kalimat mengerikan tersebut,Kienzy tidak bisa ditebak terkadang ingin menyiksa secara seksual,dan terkadang bisa seperti saat ini,yaitu ingin menyiksa secara fisik,
Kienzy:"kalo ga mau jumlahnya nambah,tahan suara kak Gio sebisa mungkin"
***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS***CPLASSS
sakit rasanya sakit sekali,sabetan ikat pinggang itu,mengenai seluruh bagian tubuh yg diingankan Kienzy,sehingga Gio tak bisa menahan untuk tidak menjerit
Gio:"aaaaaaaughhhhh ughhh aaahkkkkkkkk huhuhuhu" Gio kelojotoan seperti cacing kepanasan,menangis sudah pasti,
seperti anak kecil yg dihukum ayahnya menggunakan ikat pinggang,
bahkan dengan jahil Kienzy kembali memberikan satu kali lagi cambukan,
***CPLASSS***
kali ini tepat mengenai penisnya
ajaibnya hal itu tidak membuat Gio menjerit,tapi melotot dan hampir pingsan
kepala Gio berkunang2 rasanya,
hal itu sangat buruk,Kienzy yg sangat suka membully orang lain,bukannya iba,tpi malah semakit bersemangat,
Kienzy:"yuk nangis yuk!,jeritan kak Gio cute deh,kaya cewe haha,tpi bahaya kalo didenger tetangga,jadi pake ini dulu ya" Kienzy memasangkan Lakban Hitam yg kuat menutupi mulut Gio,
Kienzy:"kalo aku cambuk lagi kakak bisa beneran pingsan jd kita main yg lain dulu"
Kienzy beranjak ke meja belajarnya,dan mengambil 1 kotak jepitan baju dari kayu,dan senyum sadis mengihiasi wajah cantiknya,
Kienzy:"siapa yg suruh kontolnya lemes gitu,kakak nakal yach ?"dengan santai Kienzy menjepit kontol itu dengan kakinya mengocoknya diantara jempol dan jari kakinya sejenak,membuat penis kakaknya tegang maksimal tanpa kesulitan,nampak jelas di batangnya merah bekas terkena cambukan ikat pinggang Kienzy,
Kienzy:"kontol udah kecil jadi jangan sampe lemes,makin kecil entar"
***CKIT***
Gio:"heeeghhhhhh" tanpa peringatan sebuah jepitan bersarang di batang kemaluan Gio,
***CKIT***
Gio:"aaammmmhunnnnnn"(ampun)
Gio yg tak bisa bersuara hanya bisa mendongak ke atas,kini satu jepitan lagi bersarang di kepala penisnya,
Kienzy:"tarik nafas nanti sakitnya ilang koq,gak kebayang kalo ga diiket kaya gini,pasti kakak udah kabur dan minta tolong"
***CKIT***
***CKIT***
Gio:"huuwwghmmmmmmm huegehhmmmmmm" kini kedua puting Gio di jepit kini 4 jepit jemuran kayu menghiasi tubuh Gio yg tidak berdaya
Gio masih membiasakan diri mencoba beradaptasi dengan semua rasa sakit ditubuhnya,hanya saja dia tidak sadar Kienzy sudah kembali menghampirinya dengan satu batang lilin yg menyala
Tanpa peringatan, rasa sakit yang panas tiba-tiba menjalar ke dada Gio, membuatnya merintih tertahan,
rasa sakit belum reda,namun beberapa detik kemudian rasa sakit dari sebuah cairan panas menjalar ke putingnya, dan Gio melengkungkan punggungnya, mengerang dengan mulut terlakban.
Pikiran Gio sudah tidak bisa berkonsentrasi pada apapun lagi,
rasa sakit yg datang bertubi-tubi,
bahkan dia baru sadar jika saat ini Kienzy sedang menyiksanya dengan meneteskan lilin panas ke seluruh tubuhnya
tetesan perlahan-lahan terus berlanjut dari dada,perut,paha dan terakhir diteteskan semua ,
tanpa ampun ke arah penis Gio
Setiap tetes membuatnya menggigil dan bahkan sudah sulit untuk mengatur nafas.
lagi-lagi otak Gio menjadi bubur,
Dia merasa menjadi mahluk yg paling tidak berdaya didunia,,
tangisannya sudah tidak berbunyi lagi menyisakan suara isakan saja,
tetesan lilin sudah tak bisa di prediksi akan mendarat kemana, dan tidak ada yg dapat menghentikannya juga,
harapan Gio satu2nya adalah berharap agar Kienzy puas dan segera menyudahinya
Kemudian untuk sesaat semuanya hening dan sunyi kecuali suara napas Gio yang terengah-engah
Kienzy:"anjingggg becek memek aku" desis Kienzy yg mulai membuka ikatan di kaki Gio,serta membuka kunci dr borgol yg membelenggu tangannya
lelah,sakit,bukan hanya fisik tpi juga mental yg Gio rasakan,
tapi Kienzy sama sekali tidak memperdulikannya,dan seolah tau dengan tubuh selemas itu tak masalah jika gio tidak di borgol dan diikat lagi
Lakban di mulut Gio dibuka paksa
*Breettttttt***
Kienzy menindihnya dan mulai menciumi mulut Gio,
menghisap lidah Gio dengan kuat seakan ingin mencabut lidah itu dari sana,
ciuman brutal Kienzy memang enak tapi juga menyakitkan,belum lagi disertai gigitan pada bibir Gio,
yg tak jarang membuatnya terluka,
dengan lemah tangan Gio mencoba mendorong tubuh adiknya,tapi apa daya kekuatan Kienzy lebih kuat dari dirinya yg sudah lemas,
Kini Gio hanya membiarkan Kienzy terus menginvasi mulut Gio dengan gigitan,dan hisapan
hingga sesuatu yg baru pertama kali dialami oleh Gio terjadi lagi,
tanpa bisa di tahan dan tanpa menyentuh penisnya,Gio merasakan sensasi aneh dan keluar dari tubuhnya
**CROSSSTTTTTTTTT**CROTTTTTT**CROTTTTTT **CROTTTTTT
Gio:"hueewmmmmmmaaafffff hheuhmmnyonya"(maaf nyonya)
Kienzy:"its okay,aku ga nyangka juga bisa begitu" sahut Kienzy tersenyum,
Kienzy:"Giliran aku,jilatin!,kalo ga enak aku cambukin lagi"perintah Kienzy yg tiba-tiba sudah jongkok di atas kepala Gio
Gio langsung dengan cekatan berusaha sebaik dan seliar mungkin menjilati vagina Kienzy,seolah cambukan itu adalah sebuah mimpi buruk
Kienzy juga menyambutnya dengan cara memperkosa kasar mulut dan hidung kakaknya dengan vaginanya yg sudah basah
dari hening,berubah menjadi suara decakan dan kecipak ,wajah Gio dan selangkangan Kienzy yg saling beradu
tubuh Kienzy menegang,dan menduduki wajah Gio kuat2,dengan seluruh beban tubuhnya
dan tak butuh waktu lama Gio berhasil akhirnya membuat Kienzy memuncratkan kewanitaannya ke wajah Gio,
***Crrtttttt***Crrtttttt***Crrtttttt***Crrtttttt
Kienzy:"ohhhhhh anjing enak bangettt"
Kienzy kembali beranjak berdiri ke kamar mandi,untuk membersihkan dirinya
sementara masih Gio tergolek lemas meski sudah tak terikat apapun
Kienzy:"berdiri,bersihin diri kamu juga!"
dengan kaki gemetar Gio mencoba berdiri dan menujur kekamar mandi,baru tersadar tubuhnya sudah basah oleh keringat,muka penuh air mata yg mengering,serta,
tubuhnya juga dihiasi tetesan lilin yg mengering
tak lama kemudian HP Kienzy berbunyi,ada chat dari Mama Sophia
"hari ini akan dinas sampai pagi,ada operasi pejabat penting,kamu dan kakak kamu jaga rumah yg pinter,
lusa atau paling cepet besok malam mamah baru pulang!,
pastikan semua jendela dan pintu dikunci sebelum tidur!"
Kienzy membacakan pesan itu sambil tersenyum licik kepada Gio
Kienzy:"kita bisa tidur sekamar malam ini,sekarang elus-elus punggung aku sampe aku ketiduran,baru kamu boleh tidur setelahnya"
perintahnya sambil berguling tengkurap.
Gio:"baik nyonya,"
Gio mulai mengelus dan memijat ringan punggung Kienzy,
Kienzy:"bagus,,aku mulai ngantuk,lanjutin terus" jawabnya menguap
setidaknya dia malam ini akan tidur di kasur yg nyaman di samping adik tirinya yg tanpa mengenakan sehelai benangpun,
kondisi Gio tidak jauh berbeda,telanjang namun dipenuhi bekas kemerahan baik itu cambukan atau tetesan lilin panas
Ketika dia yakin adik tirinya yg cantik itu sudah tidur, dia merangkak ke sampingnya,untuk menyusul tidur.
Keesokan paginya Gio diganggu oleh ciuman dan gigitan di leher dan telinganya,puting dan penisnya juga serasa dijahili
Gio terkesiap dan Kienzy menyapanya
Kienzy:"Selamat pagi."
Gio:"pagi nyonya,terima kasih telah mengijinkan tidur di samping nyonya"
Dia membelai Gio,dengan senyuman dan parasnya yg cantik
Kienzy:"sama2 slave"
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ