Setelah tragedi jatuh tadi, akhirnya kini ketiganya telah duduk di kursi plastik meja makan kediaman orang tua arya.

Walau wajah arya masih terlihat kesal pada manda namun ia tidak mau membuat suasana menjadi canggung tentunya..dan akan membuat manda tak nyaman.

"Ayo mba manda kita makan, ayam goreng masakan masa arya ini paling enak looh." Ajak reyna dengan bersemangatnya.

"I-iya reyna.." jawab manda dengan ragu. Ia melirik arya yang masih terus memegangi pinggangya yang pasti terasa sakit.

Manda mulai mengambil makanan untuk reyna lebih dulu lalu untuk dirinya. Dan ketika selesai ia meletakkan sendok nasi begitu saja tanpa mau mengambilkan untuk arya.

"Ayo makan reyna." Ajak manda setelah piring mereka terisi dengan nasi dan juga lauk pauk serta sayuran.

"Mas arya bel-" reyna tak jadi melanjutkan ucapannya ketika mendengar suara salam dari luar rumah mereka.

Dan tiba-tiba saja sosok syafa sudah masuk dan menghampiri mereka di ruang makan.

"Assalamualaikum." Salam syafa tersenyum pada reyna dan juga arya. Namun ketika menyapa manda wanita itu justeru memasang wajah datarnya.

"Walaikumsallam mba sya.." jawab reyna dengan deretan gigi nya yang beberapa tengah ompong.

"Aduh aku ganggu makan kalian ya?" Tanya syafa yang terlihat tak enak hati juga.

"Engga lah, kamu udah makan belum?"

Manda mengkerutkan dahinya, kenapa suara arya terdengar sangat akrab kepada wanita ini. Siapa sebenarnya dia?

"Kebetulan belum sih mas..hehe"

Kerutan di dahi manda semakin berlipat saja saat syafa menjawab dan memanggil arya dengan panggilan 'mas' nya.
Kenapa jika mendengar reyna memanggil arya dengan mas manda merasa tidak ada yang aneh. Namun wanita ini? Kenapa terasa begitu berbeda dan juga intim.

"Ya sudah duduk, makan bareng yuk." Ajak arya lagi.

Rasanya manda ingin protes, bisa-bisanya arya mengajak syafa makan bersama dengan mereka disaat manda tak mengenali sosok wanita ini.

"Beneran boleh mas? Ga ngerepotin nih?" Tanya syafa lagi yang semakin membuat manda merasa tak nyaman saja.

"Gak apa-apa lah, duduk." Suruh arya lagi. Dan manda seketika itu juga melepaskan pegangan sendok di tangannya.

Ia melihat syafa yang duduk di sisi arya, karena memang hanya tempat itu yang kosong.
Lalu wanita itu juga terlihat mengambil piring untuknya dan meletakkannya di hadapan dirinya.

"Loh mas arya belum ambil nasi? Aku ambilin ya."

Dengan gerakan cepat syafa mengambilkan nasi untuk arya serta juga lauk dan sayurnya.

Sedang manda, ia sudah memindahkan tangannya ke bawah meja dan berada diatas pahanya. Ia menggaruk sisi sisi kukunya dibawah meja sebagai tanda bahwa manda merasa tidak nyaman saat ini. Kebiasaan buruk manda sejak kecil.

Arya bisa melihat bagaimana berubahnya wajah manda, ia tau wanita itu pasti tengah merasa cemburu saat ini. Namun salah nya sendiri kenapa tidak duduk di dekat arya dan juga tak mengambilkan nasi serta lauk untuknya.

Sedang Manda menahan dirinya, ia sebenarnya sudah tak nyaman dan tak berselera saat ini. Namun karena ada reyna manda menahan itu semua, ia tetap diam dan berpura-pura tak melihat adegan seperti seorang isteri yang tengah melayani suaminya ketika di meja makan.
Sungguh romantis sekali bukan dua orang itu? Namun maaf bagi manda sikap keduanya terlalu memuakkan.

"Ayo silahkan dimakan." Ajak arya yang tentunya menatap manda.

"Mari makan." Balas manda singkat.

Dengan gerakan lembut tentu nya manda mulai memakan masakan arya..namun sungguh rasanya manda tak bisa menelan makana ini karena masih merasa sangat kesal.

"Enak ga mba?" Tanya reyna di sela kunyahannya.

"Reyna telen dulu sayang makananya." Tegur arya menggelengkan kepalanya pada sang adik.

Manda yang telah menelan makananya terlihat tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Enak kok, makasih ya sudah ajak mba manda makan dirumah kamu." Balas manda dengan amat lembutnya.

"Iya mba, masakan mba sya juga enak. Reyna suka sop nya." Ucap reyna dengan polosnya. Tanpa tau mood manda kembali rusak karena ucapan bocah cantik ini.

Sepertinya syafa memiliki tempat tersendiri di hati arya dan juga reyna. Keduanya terlihat begitu dekat dengan wanita berhijab itu. Dan manda merasa tak suka dengan itu.

"Ooh.." jawab manda mengangguk-anggukkan kepalanya.

Lalu setelah itu ke empatnya makan dengan hening, hanya arya yang diam-diam terus memperhatikan manda dari ujung matanya.

Setelah makan malam yang cukup dingin itu usai, manda langsung berpamitan kepada reyan dan juga arya tentunya. ia ingin segera pulang apartementnya, karena mood nya benar-benar sudah hancur.

"Sya, tolong titip reyna ya, aku mau antar manda dulu."

Arya berkata setelah manda berjalan lebih dulu menuju mobilnya. Ia berlari menyusul manda dan mencekal tangan wanita cantik itu.

"Aku anter ya." Ucap arya dengan cepat.

"Tidak usah saya bisa sendiri." Tolak manda berusaha melepaskan cekalan tangan arya di lengannya.

"Ga mau, aku antar. Sini kunci mobilnya." Pinta arya mengulurkan tangannya.

"Tidak."

"Manda," geram arya sebal, "nurut sama aku.." lanjutnya lagi dengan tegas.

Manda mendengus kesal, namun wanita itu juga menurut saja. Ia memberikan kunci mobilnya pada arya.

Tentu saja arya tersenyum puas, ia menggandeng tangan manda dan mebawanya ke arah mobil untuk duduk di kursi penumpang. Ia mempersilahkan wanita pujaannya itu masuk dan menjaga kepalanya agar tidak tetantuk.

Setelah manda masuk, kini arya pun telah ada di sisi manda. Ia menyalakan lebih dulu musik sebelum melajukan mobil sedan milik manda.

"Kenapa mukanya non?" Tanya arya dengan senyuman meledeknya.

Manda menaikan sebelah alisnya, ia memiringkan kepalanya dan menatap arya.

"Kenapa memang muka saya?" Tanya manda dengan nada sewotnya.

"Jutek gitu, cemburu ya sama syafa?" Tanya arya dengan nada jailnya.

"Tidak sama sekali..!" Balas manda cepat dan tegas tentunya.

Arya tertawa, bagaimanapun manda menyembunyikannya arya tau bahwa manda merasa cemburu dengan syafa.
Perlahan tangan arya meraih tangan kanan manda, dan wanita itu dengan cepat berusaha menarik tangannya kembali.

Namun arya berhasil menahan tangan manda, ditariknya tangan manda dan diarahkannya ke arah bibirnya serta di kecupnya dengan begitu penuh kelembutan.

"Aku tuh cinta banget sama kamu man." Aku arya yang begitu tulusnya. Manda terdiam, ia bisa merasakan semua kasih sayang arya.

Perlakuan dan ucapan pria itu benar-benar bisa membuat hati manda menghangat. Dan sungguh manda sangat bahagia ketika bersama dengannya.

"Kapan kamu membuka hati kamu untuk aku?" Tanya arya lagi sejenak melirik manda dari samping. Namun wanita cantik itu hanya diam saja dan menatap lurus ke depan.

"Aku serius mencintai kamu manda." Lanjut arya lagi memberi elusan di pundak telapak tangan manda.

"Ar.."

"Kenapa? Status sosial lagi?" Potong arya mulai memasang wajah sebalnya. Ia menepikan sejenak mobil manda, dan kini pria itu memiringkan tubuhnya menghadap manda.

"Apa kamu tidak takut dengan itu? Apa kamu siap dengan semua resikonya." Tanya manda yang juga merasa tak tahan dengan semuanya.

Ia menyerah, harus akui ia telah jatuh dalam perangkap arya. Dan rasanya manda pun tak bisa jika tak bersama arya. ia takut, ia takut arya akan meninggalaknnya dan berpaling hati.

"Kenapa harus takut? Aku akan berjuang manda."

Manda terkekeh kecil, dulu evan pun pernah mengatakan hal yang sama. Namun kenyataannya? Pria itu tak tahan dengan kekayaan, jabatan dan nama besar manda.

Pada nyatanya sebagai manusia biasa evan bisa merasa rendah diri. Pria itu merasa manda lebih unggul darinya dari segi finasial yang tentu sangat jauh berbeda. Dan kenyataannya, evan tak bisa melanjutkan hubungan mereka dan menyerah begitu saja dan bahkan yang terparah adalah pria itu menghianati dirinya.

"Evan dulu pernah mengatakan itu juga."

"Jangan samakan aku sama dia." Potong arya dengan kesalnya.

Kembali ia menggenggam tangan manda dan menatap lembut wajah cantik manda. "Beri aku kesempatan, maka kamu ga akan ada kesempatan untuk bersedih ataupun kecewa sama aku." Janji arya dengan bersungguh sungguh.

Sejenak manda terdiam, pikirannya terasa tidak jernih saat ini. Ia tiba-tiba saja menganggukkan kepalanya dan membuat arya melebarkan senyumannya.

"Jadi? Pacaran?" Tanya arya dengan mata berbinarnya.

"Tapi sekali saja kamu menyakiti saya, maka tidak akan ada kesempatan lagi arya." Tegas manda memberi peringatan.

Arya menganggukkan kepalanya, ia memang tak bisa menebak bagaimana kehidupan mereka selanjutnya. Namun dengan manda mau membuka hatinya dan menerima cintanya saja membuat arya merasa begitu bahagia.

Pria itu menarik manda kedalam pelukannya dan mencium puncak kepala manda dengan lembut.

"Kamu adalah wanita yang aku cintai, tidak akan pernah aku menyakiti kamu man." Bisik arya masih menciumi puncak kepala manda.

Betapa beruntungnya bukan arya mendapatkan manda? Wanita cantik yang sudah membuatnya jatuh hati. Dan arya akan berusaha membuat manda bahagia dan juga menjaga manda dengan sekuat tenaganya.

Sedang manda, ia merasa bingung sendiri. Apakah ini adalah keputusan yang tepat?

Namun manda ragu bahwa hubungan mereka bisa berjalan dengan lancar nantinya. Ia tau di depan akan banyak masalah yang akan mereka hadapi.

Dan biarlah, anggap saja itu semua adalah rintangan untuk arya dan manda pun bisa melihat seberapa besar keseriusan pria itu kepadanya.
Dan manda berharap bahwa arya akan menjadi pelabuhan terakhirnya

***

Arya mematikan sambungan teleponnya setelah dirinya selesai menghubungi syafa. Ia memang meminta wanita itu untuk menemani reyna malam ini karena dirinya tidak akan pulang dan menginap di apartement manda.

Setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku arya memasuki kembali kamar manda yang begitu harum. Kekasih nya itu memang begitu menyukai aroma yang wangi, dan beruntung arya selalu wangi sepanjang hari.

Saat masuk ke kamar, kebetulan sekali manda pun baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Wanita cantik itu terlihat sudah menggunakan piyama tidur berwarna abu-abunya.

"Kamu tidak pulang?" Tanya manda sambil mengeringkan rambutnya.

Arya menggelengkan kepalanya, ia menarik lembut tangan manda dan menyuruh wanita itu duduk di sisi ranjang nya.

"Engga, aku udah minta tolong syafa jaga reyna."

"Memang siapa yang mengijinkan kamu menginap disini?" Tanya manda dengan santainya.

Arya berdecak sebal, mulut manda ini memang selalu keterlaluan.

"Jadi ga boleh?" Tanya arya dengan nada sebal.

"Ya, karna sudah disini dan menyuruh syafa jaga reyna. mau bagaimana lagi?" Ucap manda akhirnya melemah. Ia tersenyum kecil, rasanya begitu bahagia sekali bersama arya.

Aryapun akhirnya ikut tersenyum di belakang manda, ia mulai mengeringkan rambut manda yang begitu harum. Ahh kenapa semua hal yang berhubungan dengan manda sangat ia sukai.

"Wangi.." puji arya mencium puncak kepala manda dengan dalamnya.

Lalu arya memeluk tubuh manda dari belakang dan meletakkan dagunya di atas bahu sang kekasih.

"Aku sepertinya punya satu stok? Apa boleh?" Tanya arya setengah berbisik tepat di telinga manda.

Bulu kuduk manda terasa begitu gamang mendengar ucapan arya. ia tau betul maksud dari pria ini. Dan jika boleh jujur, manda pun sedang meginginkan arya saat ini.

"Apa saya boleh menolak?" Tanya manda tanpa bergerak dari posisinya.

Arya tersenyum puas, jawaban manda seperti ijin untuk dirinya. Dengan begitu bersemangat arya membalikan tubuh manda menatap intens wajah cantik manda.

Manda adalah miliknya, dan selamanya takkan arya biarkan pria lain menatap wajah cantik itu dan menyentuh tubuh manda walau se inci saja.

Perlahan tapi pasti dengan senyuman diwajahnya arya menyentuh bibir manda dan menyatukannya dengan bibir miliknya.

Arya mulai mencumbu bibir sang kekasih dengan lembut, namun lama kelamaan akhirnya ciuman itu berubah menjadi ciuman memburu antara keduanya.

Manda pun mulai bisa mengimbangi arya, ia sudah mulai belajar cara membalas ciuman pria itu yang semakin membuat hasrat arya semakin menggebu saja.

Perlahan arya mulai membaringkan tubuh manda, dan kali ini pria itu mencumbu bagian leher manda yang juga masih tercium harum aroma sabun. ia terus saja menguasai manda, dan ia tau betul manda pun menikmati setiap sentuhan dan ciumannya karena beberapa kali manda terdengar medesahkan nama arya.

"Ah ar.." entah sudah desahan keberapa kalinya yang manda ucapkan. Dan sepertinya manda sudah benar-benar tak tahan, ia bergerak gelisah ketika arya tengah bermain dibagian dadanya.

Mungkin manda sudah gila, dulu manda selalu menjunjung tinggi harga dirinya, kesuciannya.
Namun arya,pria sialan ini benar-benar mampu merubah sikap manda.
Kini manda benar-benar seolah ketagihan dengan kenikmatan dunia yang diberikan oleh arya, dan manda tidak pernah menyesalinya sama sekali. Bodoh? Ya, anggap lah manda bodoh. Namun hanya arya yang mampu mengubah dirinya dari wanita yang terhormat menjadi seperti wanita liar di luar sana. Namun itu hanya di depan arya saja. Kekasih hatinya.

Semoga bisa mengobati rasa rindu kalian.

Mau buat pengumuman hiatus tp takut kalian kecewa. Tp apalah daya, waktu ku benar-benar full. Jadi kita sama2 bersabar ya.

Yg kmrn nitip sendal, segera di ambil dan dipake yak. Wkwk authornya blm tau kapan balik lg soal ne. 😀😂

She Is Mine 25