Bahan Latihan Bikin Komik (Coloring)

Visual storytelling komik dalam 5 panel. Di video ini kita akan memakai halaman komik dari Green Arrow no 29, tahun 90, ditulis oleh Mike Grell, penciller Dan Jurgens, inker Dick Giordano dan Frank McLaughlin, letterer John Costanza, Colorist Julia Lacquement. Editor Mike Gold dibantu oleh Katie Main.Visual storytelling adalah seni bercerita lewat gambar, karena komik memiliki cerita yang dibuat oleh penulis naskah, Visual storytelling itu soal bagaimana seorang komikus menceritakan ceritanya. Kita akan membahas 2 halaman ini dari sisi informasi yang disampaikan dan bagaimana informasi itu mengalir.Panel satuLong Shot yang juga berfungsi sebagai establishing shot. Kita melihat karakter berupa siluet di antara latar tempat. Dari prinsip 5W1H kita bisa tahu, Where, di mana - di hutan pegunungan Amerika Utara. When, kapan, di musim dingin. Who, dari kotak dialog narasi dan menunjuk ke arah siluet, dia adalah tokoh kita. Dan  kita lihat ada serigala mengendap-endap di depan, menjadi karakter dalam komik ini. Ada dua “who”, Green Arrow, dan Serigala. Itu adalah informasi yang mau diceritakan, sekarang kita lihat bagaimana info itu diceritakan. Perhatikan posisi box narasi, dipasang tepat di atas Green Arrow. Sebagai kalimat pertama, box narasi ini menguatkan fokus agar  pembaca melihat green arrow, yang oleh Dan Jurgens dijadikan siluet dengan alasan yang sama. Kedua, di depan Green Arrow ada sang serigala, tokoh lain dalam komik ini, yang menariknya, diletakkan di dalam hutan, di “seberang” untuk menghadirkan “kontras” antara kedua tokoh ini. Kontras ini diperkuat lagi dengan pewarnaan yang minim di area tempat serigala berada. Satu manusia. Satu binatang. Satu memasuki hutan. Satu sudah di hutan. Kontras ini dihubungkan dengan detil sederhana, pohon tumbang, seolah jadi simbol yang menghubungkan kedua tokoh ini.Panel duaInset. Menandakan kita masuk lebih dalam di adegan yang sama. Close up sang serigala.Kita melihat ekspresi tatapan dan gesture mengendap misterius. Kita dapat informasi baru. What, apa? Yang diberikan oleh naskah dalam box narasi. What di halaman ini adalah apa yang dipikirkan oleh sang serigala. Kebingungannya, Dengan informasi ini, pembaca bisa mulai menebak arah cerita, apakah yang akan dipelajari sang serigala.Panel tiga,Full Shot, pertama kali kita melihat Green Arrow secara utuh. Box narasi memberikan keterangan Green Arrow bergerak senyap dan waspada. Gambar yang dipilih menunjukkan itu, dan perhatikan bagaimana digambarkan Green Arrow memanfaatkan lingkungan, menggunakan akar pohon untuk bantu ia bergerak. ini memperkuat narasi sang serigala. Perhatikan bagaimana box diletakkan di depan green arrow, meski tempatnya terbatas. Kenapa? Untuk menunjukkan kalau narasi ini adalah hasil pengamatan, disimpulkan setelah sudah melihat. Adegannya terjadi dulu, lalu dikomentari oleh serigala. Ini adalah HOW, Bagaimana serigala menjawab kebingungannya. Dengan Pengamatan.Panel empat,Close up Green Arrow, melanjutkan panel sebelumnya lewat gesture full body, sekarang kita lihat ekspresi kewaspadaannya. Perhatikan cara sang artist memberikan kelanjutan panel, Green Arrow menaikkan tudungnya, seolah dia mendengar apa yang dipikirkan oleh serigala, dia lengah tidak “membaca” angin, sebagai sosok senyap yang selalu waspada, ada yang tidak dia tutupi dan dipanel ini langsung ditunjukkan dia menutupi kepalanya. Ini juga semiotika visual yang cantik, karena bisa saja diinterpretasikan di panel sebelumnya, tudungnya tertiup angin dan terbuka, lalu dinaikkan kembali.Panel lima,Long shot, penutup halaman, yang memberikan kesimpulan sementara (karena komik ini masih berlanjut di halaman-halaman berikutnya, bahwa atribut “pemburu” yang disematkan oleh serigala pada Green Arrow, itu benar adanya. Kita lihat elk di foreground, di posisi “mangsa” ada di bawah, dan dalam jangkauan panah Green Arrow. Lagi, ada permainan visual simbolik di sini. Green Arrow diposisikan berdiri di atas tebing batu, menyimbolkan kokoh, kuat, dengan pose “seperti” bersiap memanah. Sementara Elk, diposisikan lengah, asyik memakan daun, menunjukkan dia lebih lemah. TAPI… jangan lupa ada narasi yang melanjutkan cerita kelengahan Green Arrow, ia lupa menutupi bau yang ia bawa, bau pembunuh. Pembaca diberikan kesempatan menerka, hmm Elk mungkin tidak selengah itu, karena dia mencium bau sang pemburu. Benar kah?Dari halaman ini kita bisa mempelajari HIRARKI dan DINAMIKA PANEL. Panel pertama paling besar tapi dengan lapang pandang paling jauh. Lalu pembaca dibawa masuk ke pikiran serigala di inset panel 2. Setelah “menyatu dalam sudut pandang serigala” kita melihat panel 3 dengan lengkap, seolah ikut mengamati, kemudian makin jeli mengamati dan membuat asumsi. Ditutup di panel 5, seolah sudah cukup mengamati, serigala, dan kita, pun membuat kesimpulan.Meskipun halaman ini hanya satu dari puluhan halaman cerita komiknya, kita bisa belajar, komik sebagai media, perlu menyampaikan informasi.Dari 5 PANEL ITU, kita mendapat informasi WHO DID WHAT, WHEN, WHERE, HOW. Serigala di Hutan saat musim dingin punya pertanyaan mengenai manusia yang ia lihat, kemudian ia mengamatinya. Menyisakan satu pertanyaan yang disembunyikan, WHY, agar pembaca penasaran dan terus mencari jawaban di panel-panel berikutnya.Nah semoga informasi ini bisa membantu kita menambah ilmu mengenai visual storytelling dan menyusun panel dalam komik kita.