Rena dan Revan - Bab 1 (18+)

Cuma digesek, sayang. Enggak akan masuk pinta Revan, masih belum menyerah untuk membujuk.Emang kamu enggak kasian sama aku? Mulut kamu enggak akan pegel, malah aku yakin kamu juga pasti dapet enaknya Revan masih belum menyerah untuk membujuk. Tangannya juga tak berhenti menyentuh bagian-bagian sensitif yang ada di tubuh Rena untuk semakin memancing gairah gadis itu.Usahanya itu membuahkan hasil yang baik ketika Revan melihat anggukan pelan yang Rena berikan.Ya udah balas Rena, pasrah, yang membuat Revan langsung menghujami wajahnya dengan kecupan-kecupan mesra.Rena menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan saat kini seizinnya Revan mulai melepaskan celana yang ia pakai. Jantung Rena sudah berdebar tak karuan karena untuk pertama kalinya akan ada seorang pria yang melihat langsung bagian paling intim dari tubuhnya. Rena belum berani membuka matanya tapi ia yakin dibawah sana Revan sudah berhasil melepas celana juga celana dalamnya. Tapi, karena tidak ada pergerakan apapun, Rena memilih membuka kedua tangan yang menutupi matanya untuk melihat Revan yang sudah duduk di antara kedua pahanya yang terbuka. Terlihat pria itu tengah mengamati sesuatu yang ada di antara pahanya.Mas... Lirih Rena, merasa malu. Wajah bahkan telinganya sudah memerah. Rena mencoba untuk merapatkan pahanya tapi tubuh Revan menghalanginya.Aku malu, Mas... Cicit Rena, mencoba menutupi vaginanya dengan tangannya tapi Revan menyingkirkan pelan tangannya itu.