MAID

3
0
Deskripsi

Happy Weekend :))

MAID

Nola sudah setahun ini menjadi pembantu di rumah Nyonya dan Tuan Wijaya, sejak lulus SMA Nola yang tertipu ajakan bodong dan terlantar di kota orang akhirnya harus mau menjadi seorang pembantu walaupun pada awalnya Nola sempat sedih dan malu, tapi keluarga Tuan Wijaya memperlakukannya dengan sangat baik. Mereka mempunya satu anak tunggal bernama Juan yang lebih muda 2 tahun darinya dan kini menginjak kelas 12 SMA.

Awalnya kedekatan mereka hanya sebatas pembantu dan majikan biasa sebelum akhirnya Juan yang suka memperhatikan Nola karena memiliki paras yang cantik dan badan yang bagus akhirnya berani bertindak lebih jauh dari sebatas pembantu dan majikan. Dimulai dari Juan  yang sering meminta dibuatkan makanan pada malam hari saat semua orang sudah tertidur, sering meminta Nola membersihkan kamarnya, bahkan hari ini Juan meminta diambilkan handuk saat sedang mandi.

"Nola!! kak Nola! tolong ambilin handuk gue dong bawain kesini" teriak Juan dari dalam kamar mandi, Nola yang sedang mnegerjakan tugasnya berhenti sejenak dan mengambilkan handuk Juan.

"Ini Juan handuknya digantung depan pintu ya" ujar Nola dengan suara lembutnya, namun saat hendak pergi Juan menarik Nola menuju kedalam kamar mandi.

"Mau kemana? Temenin gue ya?" Juan dengan badannya yang masih basah dan tanpa sehelai benang pun memeluk Nola yang kaget karena tiba tiba ditarik, "Ju kamu gasopan."

"Gasopan? Lebih gasopan kakak dong yang suka ngeliatin muka gue kalo ketiduran di sofa." Juan mendekatkan wajahnya pada Nola dan mencium pipinya dengan perlahan, ciumannya semakin bergeser hingga menyentuh bibir Nola.

"Hmpphh" walaupun Nola menolehkan kepalanya tapi Juan menahannya dan melumat habis bibir Nola, mengemut layaknya permen manis serta menjilatinya layaknya eskrim.

"Hmpphh janganhmpp ahh shh" Juan semakin memperdalam ciumannya, mengigit bibir Nola agar mau membalas permainan lidahnya dan meremas bokong sintal milik Nola.

"Nola, kamu dimana? bisa tolong saya?" Nyonya Wijaya yang baru saja memanggil Nola membuat dua sejoli yang sedang saling memangut menghentikan aktivitasnya, Nola mendorong Juan dan keluar dari kamar mandi, merapikan pakaiannya dan menghampiri majikannya.

"Ck mama ganggu banget, padahal mau enak kontol gue" Juan merutuk dan memilih memakai bajunya, turun ke bawah dan melihat Nola yang sedang mengepel dengan posisi menungging. "Kenapa ngepelnya pake kain? pelnya kemana?" tanya Juan saat menghampiri Nola, "nyonya gasengaja matahin pelnya jadi saya bersihin pake kain aja" jawab Nola seadanya dan melanjutkan pekerjaannya.

"Sekarang mama kemana?"

"Lagi beli makanan ke luar" Juan mengedarkan pandangannya, memastikan rumahnya aman sebelum akhirnya mendekati Nola dan memeluknya yang sedang menungging.

"Ju ngapain lagi sih lepas saya lagi kerja" Nola yang kesusahan melepaskan diri karena posisinya dan beban berat Juan membuat Juan semakin mudah untuk melakukan aksinya, "diem kak, ini enak kok" Juan menurunkan celana Nola, meludahi tangannya dan mengusapkannya pada vagina Nola.

"Ahhss Ju kamu ngapainhh" Nola meremas kain pelnya dengan keras saat Juan mengusap klirotisnya dengan cepat, "kita quick sex aja ya hmm??" Juan menciumi pelipis Nola dan mengocok penisnya yang sudah basah oleh precum, meludahinya lalu memasukannya pada vagina Nola yang berkedut kedut.

"Anghhh hmphhh ahhh"

"Lanjutin ngepelnya kak, gue aja yang genjot dari belakang" Juan menggerakan pinggulnya dengan tempo sedang, menikmati pijatan vagina Nola yang melebihi ekspetasinya sangat nikmat dan membuat kepalanya pusing

"akhh Ju janganhhh anghh ahhh ahh"

Plok Plok Plok Plok

"Anghh s-saya susahh anghh ahh ngepelnyaa shh" Nola yang kesusahan mengepel dengan posisi menungging dan dengan Juan yang menggenjotnya dari belakang membuatnya harus bersusah payah, sedangkan Juan tak mendengarkan Nola dan sibuk memuaskan hasratnya yang sudah lama ia bendung, menggerayangi tubuh Nola dan memperdalam tusukannya membuat tubuh Nola maju mundur tak beraturan, "anghhh ahh Ju ahh ahh."

"Eunghh ahh ssh pelanhhh" tangannya masih sibuk mengepel lantai dengan satu tangan lagi yang digunakan untuk memegangi tangan Juan yang memainkan bibir vaginanya agar berhenti karena lendir yang keluar dari vaginanya menetes kemana-mana.

"Ahh kak kok gabilang punya memek enakkhh ahh" Juan semakin mempercepat genjotannya membuat badan Nola semakin bergetar dan tidak fokus mengepel dan malah harus membersihkan tetesan cairan kental yang keluar dari selangkanganya.

"Ahh anghh Ju shh ahhh"

"Enak kan dientot kontol gue yang gede hmm??"

"Hmpphh ahhmm shh anghh ahhh"

Namun, terdengar suara pintu gerbang yang dibuka membuka Juan semakin brutal menggenjot Nola untuk mencapai titik putihnya, "Anghh akhh akhh!! Jur ahh cepethh anghhh"

Plok Plok Plok Plok

"Ahh gue keluar akhh"

"Anghh ahh akhhh ahh!!!" Nola dan Juan mengejang saat mencapai klimaks masing masing, badan Nola bergetar namun segera melepaskan penis Juan dari vaginanya walaupun sperma Juan yang meluber kemana-mana tapi ia segera memakai kembali celananya dan mengepel seperti tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Juan langsung memasukkan penisnya dan pergi mengambil tisu ke ruang tengah, mengelap keringatnya yang mengucur karena menggenjot dengan cepat.

"Nola, belum beres ngepelnya?" tanya Nyonya Wijaya saat melihat Nola masih sibuk dengan kegiatannya, "b-belum bu ini sedikit lagi beres"

"Yaudah kalo gitu, nanti tolong jemurin pakaian ya, ada selimut juga yang harus cepet-cepet dijemur"

"iya bu nanti saya jemurin" Nyonya Wijaya hanya mengangguk dan pergi menuju kamarnya. "Ju, lagi ngapain?" tanya sang ibu saat melihat Juan yang sibuk mengambil tisu dan mengelap keningnya.

"Lagi ngelap keringet abis olahraga" jawab Juan santai dan hanya mendapat anggukan dari ibunya. 'kontol gue masih pengen ngentot anjing' batin Juan, ia diam beberapa saat di ruang tamu sembari memainkan smartphonenya sebelum akhirnya melihat Nola yang berjalan ke arah jemuran belakang.

Mengikuti Nola dari belakang dan memeluknya dengan tiba tiba, "pengen lagi kak" bisik Juan pada Nola yang kini sedang menjemur selimut putih besar, "jangan Ju itu salah, kita harusnya gak ngelakuin itu" tolak Nola, jujur dirinya merasa tidak enak pada Tuan dan Nyonya Wijaya karena mereka sudah baik pada dirinya tapi ia malah melakukan hubungan dengan anak mereka.

"Sebentar doang kok kaya tadi, memeknya enak kan dipejuin kaya tadi?" untung saja ada selimut besar yang sedang dijemur sehingga nyonya Wijaya tidak bisa melihat anaknya yang sedang menciumi leher pembantunya.

Cup Cup

"Hmpphhh mmhh" Juan menyingkap kan baju Nola dan memilin putingnya, satu tangannya ia masukan ke dalam celana Nola dan memainkan vaginanya yang ternyata masih becek akibat pelepasannya tadi.

"Peju gue masih netes dari memek kakak" Juan mengeluarkan jarinya dan memperlihatkan spermanya di depan wajah Nola. "Udah Ju saya gamau lagi" Nola berusaha pergi namun Juan menahannya, membuka kaki Nola lebar agar bisa memasukan penisnya.

"J-jangan Ju ini di luar" mereka yang sedang dalam posisi berdiri dan berada di area belakang yang terbuka membuat jantung Nola berdegup dengan kencang "sstt kakak tau enak aja memeknya"

"Anghhh"

"Ssshh sambil berdiri gini kontol gue makin dijepit ahhh shh makin enak kak" Nola menggelengkan kepala, kakinya berjinjit karena penis Juan yang melesak sangat dalam.

Plok Plok Plok Plok

"Anghmpphh hmmpp" Nola membekap mulutnya menahan desahan karena takut terdengar Nyonya Wijaya, "Ju hmpphh anghh ahh ahh"

"Kenapa hm?? enak? Mau lebih cepet?" Juan menjilati pipi Nola, mengusap klitorisnya dan memeluknya dengan erat, "udahh anghh ahh sshh ahmpphh"

"Ahh shh udah apaan, ngentot gini harus dituntasin sampe crot sayang."

"Lanjutin aja kalo lagi ngejemur sayang" tambah Juan membantu Nola mengambil baju basah yang akan dijemur, menggeser posisi mereka yang masih bersetubuh dan Nola berusaha menjemur baju dengan badan bergetar.

"Shhh ahh anghhh aahh ahh" menjemur satu baju saja membuat Nola kesusahan karena Juan yang tidak berhenti menyetubuhinya. "Sering sering ya kita ngentot"

"Aakhh Ju anghhh shh ahh anghh" Nola menggelengkan kepalanya, meremas tangan Juan dengan keras agar mengeluarkan penisnya, "Anghh ahhh udahh ahhh"

"Gamau? Ngomong sekali lagi."

Plok Plok Plok Plok

"Akhh anghh ahhh ahh!!" Juan menggenjot dengan sangat cepat, membuat Nola bergetar dan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya yang sedikit lagi ambruk sebelum Juan mengangkat sebelah kakinya membuat vagina Nola terekspos kemana mana. "Anghh i-iya angh iyaa Ju akkhh anghh ahh ahh" Nola tidak ada pilihan lain selain mengiyakan ajakan Juan untuk bersetubuh lebih sering dan menikmati tumbukan penis Juan pada vagina miliknya.

"Good girl shh ahh"

"Anghh ma-mau keluarrhh anghh ahh ahh" Juan menggaruk klitoris Nola dan mempercepat temponya, membuat Nola menggelinjang tak karuan dan merapatkan kakinya yang sedang dipegangi oleh Juan.

"Juuhh ampunhh anghh ahh ahh akhh eumhppp"

"Sshh kontol gue mau muncrat ahh"

"Akhh ahh anghh ahh iyaa ahh!-!!" badan keduanya ambruk, Nola menutup wajahnya yang memerah karena klimaks yang sangat memuaskan dan belum pernah ia rasakan seumur hidupnya, begitu pun dengan Juan yang kini memeluk Nola dengan nafas yang terburu-buru.

"J-juu saya mau lanjutin jemurin baju dulu" Ujar Nola yang bangun dari duduknya walaupun badannya masih bergetar tapi ia harus melanjutkan pekerjaanya. "Mulai sekarang gaada penolakan. kalo gue pengen ngentot mau lo lagi ngapain harus langsung layanin gue." Telak Juan yang tidak melepaskan tangan Nola dan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Iya"

"Iya apa?"

"I-iya nanti saya layanin." Juan tersenyum dan memagut bibir Nola sekali lagi sebelum akhirnya meninggalkan Nola yang melanjutkan pekerjaannya.

***

Sejak kejadian kemarin Juan menjadi lebih sering berdiam di rumah tidak seperti biasanya yang selalu keluar rumah, nongkrong tak kenal waktu bahkan pulang saat dini hari. Orang tua Juan sempat curiga pada anaknya kenapa berubah drastis, bahkan sempat khawatir jika anaknya mengalami bullying atau hal buruk lainnya, tapi mereka tidak tau saja jika alasan Juan sering di rumah adalah karena ingin menyetubuhi pembantu mereka setiap saat.

"Ju, tumben sekarang pulangnya cepet banget?" tanya Nyonya Wijaya saat melihat Juan yang pulang dengan seragam dan jaket nya serta helm yang masih dipakainya, "ya emang udah jam nya pulang aja ma" jawab Juan yang membuka sepatunya.

"Yaudah makan dulu sana, Nola udah masakin tadi"

"Iya ma" Juan pergi menuju kamarnya untuk membersihkan badan dan berganti pakaian sebelum akhirnya turun untuk mengisi perutnya yang kosong. Juan melihat Nola yang sedang menyiapkan makanan tersenyum miring, mendekatinya dengan perlahan sebelum mencium pipi kanannya sekilas.

Cup

"Cantik banget sih kak" ucap Juan yang merangkul pinggang Nola mesra, "lepas Ju mama kamu ada di ruang tv" Bukannya melepaskan Juan malah semakin menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher Nola menjilati pelan dan menciuminya dengan intens

"Suapin ya?" pinta Juan dengan mata memelasnya yang berbanding terbalik dengan tangannya yang sudah masuk ke dalam celana Nola.

"Sshh nggak Ju nanti keliatan Ibu"

"Gaakan, kalo lagi nonton mama fokus banget kak" bujuk Juan sekali lagi sebelum akhirnya membawa Nola menuju pangkuannya dan menghadap ke arahnya, "cepet ya makannya, saya gak nyaman." Ujar Nola yang kini duduk di selangkangan Juan dan mendapati gundukan yang mengganjal.

"kalo mau nyaman harus dimasukin" Juan mencium bibir Nola sebelum akhirnya Nola melepaskannya dan mengambil makanan untuk disuapkan pada Juan. Selama menyuapi Juan, Nola hanya menunduk dan fokus menyuapi Juan, sedangkan Juan menerima suapan dari Nola seraya memandangi kesukaannya yaitu wajah Nola yang sangat manis dan cantik.

"Cantik banget, jadi sayang." ucap Juan setelah selesai makan dan minum, saat Nola hendak berdiri Juan menahannya dan mencengkeram tangan Nola, "dessertnya belum"

"Mau apa?"

"Eskrim aja" Nola mengambil eskrim serta sendoknya dan kembali duduk di pangkuan Juan, "suapinnya pake bibir, gaada penolakan." Nola yang mendengarnya hanya mematung masih mencerna bagaimana menyuapi eskrim dari mulut ke mulut.

"Gini caranya" Juan menyendokkan eskrim dan memasukkannya pada mulut Nola lalu Juan menjilatinya dengan lahap, "mana, mau lagi" ucap Juan setelah eskrim di mulut Nola habis, Nola pun hanya menuruti dan menyendokkan eskrim ke mulutnya sebelum Juan melahapnya habis.

"hmpphhh mmmhh ckpphh"

"ck, kontol gue ngaceng" Juan menarik Nola menuju kolong meja makan rumahnya yang tertutup oleh taplak meja sehingga tidak terlihat, "J-jangan Ju selangkangan saya masih perih"

"Iya sayang, sini biar ga perih gue jilatin" Juan membuka kaki Nola lebar, mengoleskan sisa eskrim pada vagina Nola yang memerah dan menjilatinya. "Anghhmpp dinginhh" Nola merasakan geli dan dingin saat lidah Juan bermain di bibir vaginanya, menjilati klirotis Nola dengan pelan tapi pasti membuat Nola memejamkan matanya.

Slurppp Slruppp

"U-udahh juu anghh" Juan semakin liar memainkan lidahnya membuat vagina Nola semakin berkedut dan berusaha mengapitkan kakinya. "Anghh ahh a-awas Ju anghh" Nola berusaha menyingkirkan kepala Juan dari vaginanya yang sebentar lagi mencapai klimaks namun alih-alih melepaskan Juan malah semakin mempercepat jilatannya seolah meminta vagina Nola agar segera memuncratkan cairan kenikmatannya.

"Akhhh anghh ahh!!" Nola mengejang saat mencapai pelepasannya dan Juan langsung melahap habis vagina Nola menjilati semua lendir yang keluar dan tak menyisakan setetes pun.

"Sekarang udah ga perih kan?" tanya Juan mendekati Nola, mengusap keringat di keningnya dan menatapnya lembut sedangkan Nola yang masih bergetar hanya diam mengigit jarinya, "diem berarti udah ga perih. kontol gue udah pengen ngentotin lo kak."

Juan menindih tubuh Nola dan mengaitkan kaki Nola pada pinggangnya, mengocok penisnya yang sudah berdiri dan mengarahkannya pada vagina merah Nola yang sudah meminta disetubuhi dengan brutal. "Sorry kalo gue ngentotinnya kenceng, gue kepalang sange." Juan membekap mulut Nola sebelum akhirnya melesakkan penisnya sekaligus membuat mata Nola berair dan mencakar tangan Juan.

"hmphh!!"

Plok Plok Plok Plok

"Ahh anjing enak banget" Juan menumbuk dengan cepat sesuai apa yang dikatakannya, gara-gara di sekolah tadi ia menonton video porno membuatnya horny sejak di sekolah dan buru-buru pulang untuk melampiaskan nafsunya pada Nola.

"aanghmpphh hppmmh" Nola mengkerutkan jari kakinya saat penis besar dan panjang Juan menyentuh titik nikmatnya dan membuat vagina Nola menjadi sangat becek.

"Jumphhh anghhhhmpp eunghhmpp anghh ahhhmpphh" wajah Nola memerah berusaha mendorong Juan dari atas tubuhnya namun Juan malah semakin mempererat pelukannya dan menggenjot dengan brutal, "anghhmpp ahh ahhh ahh"

"Sshhh kalo dientotin tuh diem."

Plok Plok Plok Plok

"Anghhh ahhhmppp stophh eunghmpph" Nola semakin menekukkan kakinya meremat rambut Juan melampiaskan rasa perih dan nikmat yang datang bersamaan. "anjinghh ahh ahh" Juan yang akan mendapatkan titik putihnya memperdalam tusukannya hingga batang penisnya terbenam seluruhnya di dalam vagina Nola. "anghh akhh akhh akhh Juh akhh!!" Juan segera mencium Nola agar tidak berteriak, melumat seluruh bibir seksi yang sedari tadi terbuka karena mendesah keenakan

"hmpphhh hahh hahh ... " Nola menghirup oksigen sebanyak banyaknya saat Juan melepaskan ciumannya, bibirnya bengkak memerah dengan saliva miliknya dan Juan yang menetes dari sudut bibir Nola.

Juan mengelap semua sperma yang menetes di lantai, memakaikan kembali celana Nola dan merapikan bajunya sendiri sebelum keluar dari kolong meja, berjalan ke arah ruang tv dengan santai sebelum meminta sesuatu kepada Nyonya Wijaya, "ma bilangin kak Nola suruh beresin baju di lemari Juan dong, berantakan banget" ucap Juan dengan serius, sedangkan Nola yang mendengarnya hanya meringis karena sepertinya Juan akan meminta berhubungan intim kembali di dalam kamar.

"Nola, tolong bereskan baju Juan ya? kayanya dia kalo ngambil baju ga rapi jadi berantakan" titah Nyonya Wijaya yang melihat ke arah Nola, "iya bu saya bereskan."

Nola berjalan menuju kamar Juan dengan Juan yang mengekori dari belakang, setelah di dalam kamar Nola segera membuka lemari dan membereskan semua baju Juan yang berantakan. Tanpa sepengetahuan Nola, Juan mengunci pintu dan melepaskan semua pakaiannya.

Juan memeluk Nola mendorongnya ke arah lemari dan menimpa tumpukan baju Juan yang sedang dibereskan, "udah tau kan harus ngapain?" Juan tersenyum miring saat melihat Nola ketakutan namun tetap mengangguk Nola melepaskan semua pakaiannya hingga telanjang seutuhnya, Juan yang gemas dan tidak kuat langsung menyerang Nola dengan setengah tubuhnya yang ada di bagian dalam lemari.

"Anghh ahh ahh" Juan semakin melebarkan kaki Nola yang sedang menungging dan menampar pantat bulatnya sesekali.

Plak Plak

"Akhh sakithh Ju anghh "

"Kerja yang bener, bukannya mama nyuruh beresin baju? kok malah diremes-remes baju gue?"

Plok Plok Plok Plok

"Anghhh ahh i-ya saya beres-in anghh ahhh" Nola sedikit bangun dari posisinya yang menungging, berusaha melipat semua baju Juan yang berantakan.

"Juhh anghh eeumhh ahhh"

"Gak denger gue ngomong apa? Kerja yang bener!!" Juan semakin mempercepat genjotannya membuat Nola tersungkur ke arah baju baju Juan.

"Akhh anghh ahhh iya s-saya bereskan anghh ahh!!"

"Ampunhh ahh s-sakithh anghh hmphhh" Nola yang ditumbuk dengan cepat tidak bisa fokus, penglihatannya buram kala penis Juan masuk semakin dalam. Dengan tangan yang gemetar Nola masih berusaha membereskan baju Juan, "ahhh shhh anghh ahhh" selama beberapa saat Nola harus di posisi sulit seperti itu, bekerja dengan badan yang disetubuhi majikannya sendiri, sebelum akhirnya harus berdiri karena harus menggantung baju di bagian atas lemari.

"Juhh anghh ahh s-susahh anghhh" Juan membawa Nola agar berdiri tanpa menghentikan genjotannya, "shh ahh gaada alesan susah sayang, ngentot bisa pake posisi apa aja ahhh" ucap Juan yang kini sibuk mengusap vagina Nola dan mencubit nipple merah mudanya.

"Anghhh hiks Juhh aahh ahh selangkangan anghh saya perihh akhh ahh" Nola yang merasa perih karena gesekan penis Juan yang terlalu cepat dan sering hanya bisa merengek tanpa digubris. "Akhh ahh hiks pelannhh anghh!!"

"Akhh peju gue mau keluar" Juan membawa Nola ke posisi tidur miring dan mengangkat sebelah kaki Nola, memelintir niple dan memainkan klirotis Nola dari belakang serta menyetubuhi dengan cepat membuat titik klimaks mereka semakin dekat

"Sshh ahh anghhhh Juhh ahhh anghhh ampunhh eunghh akhhhhh!!!"

"Akhh anjingh shhh gue keluar" Juan merapatkan jaraknya, semakin memeluk Nola dengan badan yang berkeringat mengusap perut rata Nola dengan pelan dan membiarkannya istirahat sejenak.

Cup

"Nikmat banget, memeknya nikmat banget. Kak?" Juan yang tidak mendapat respon sedikit bangun dari tidurnya dan melihat ke arah Nola yang ternyata hampir tertidur karena kelelahan. "Cape banget hmm ngelayanin gue?" Nola hanya mengangguk lemah sebagai jawaban, Juan tersenyum dan mengusap pipi Nola lembut. "Maaf, kontol gue kalo sange emang nyusahin"

"Jangan kapok layanin gue ya kak, gue cuma mau ngentot sama kak Nola" Dan berakhir dengan Juan yang membersihkan tubuh pembantunya itu di kamar mandi serta menggantikan bajunya karena tidak ingin sang ibu curiga, walaupun baju baju di lemarinya tidak rapi tapi setidaknya nafsunya sudah tertuntaskan.

 

END

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Dewasa
Selanjutnya Rebut Pacar Kakakku
1
0
Tania Kakak Arabella lagi berantem sama Reinaldi pacarnya. Mas Rei lalu datang ke rumah untuk meluruskan kesalahpahaman, tapi Tania menolak pulang untuk bertemu. Di saat bersamaan hujan badai mengguyur membuat Rei yang tengah tergoda dengan penampilan polos Ara terjebak bersama Ara berduaan di rumah. KODE VOC: 3RPK (untuk 3 orang tercepat)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan