ONE AND ONLY (G/G!P)

1
0
Deskripsi

PROLOG — CHAPTER 3 (FREE)

                 

 

                     PROLOG

     

       “Aku masih ga percaya, bentar lagi aku nikah!!”

 

Kim Jennie (21 tahun)  tampak sangat cantik memakai gaun putih pernikahan yang pastinya akan memukau banyak orang. Setelah memakai riasan, ia duduk disofa di dalam ruang tunggu mempelai wanita bersama Bae Joohyun sahabatnya. Joohyun memakai midi dress berwarna hitam dengan rambut yang digerai. Ia menjadi pengiring pengantin untuk Jennie.

“Ya Jennie, I’m happy for you! Kamu cantik banget 
pake gaun ini!” Puji Joohyun dengan mata berbinar tampak takjub

“Aw, thanks my bestie~” Jennie membalas sambil 
beraegyo. 

“Gezzz!” Memutar bola mata malas, Joohyun melanjutkan, “Okay! Too cute. Stop Aegyo!!” 

Tak lama kemudian, Kim Seulgi—kakak Jennie 
datang. Ia seorang interseks, mempunyai wajah 
seperti beruang, nampak terlihat tampan dengan 
setelan Jasnya yang dilengkapi pita warna putih 
di kerah leher bukan dasi. 

“Wah! Adikku bisa cantik juga seperti perempuan 
dewasa rupanya~” Goda Seulgi sambil mencolek - colek dagunya. 

 

BUGH! 


“Aw!” 

“Rasain! C’mon! Aku udah dewasa gumdori! Aku 
21 tahun dan sebentar lagi akan menikah!” 

Seulgi mengeluarkan eyesmile nya. Detik kemudian yang terjadi selanjutnya adalah mereka berpelukan erat. Setelah menciumi pucuk kepala sang adik, ia mengurai pelukan mereka. 

“Ya, Apa kamu udah siap kakakmu ini menuntunmu di lorong, Jennie?” 

“Beneran?! Apa ini sudah waktunya?!” Balas Jennie excited lengkap dengan gummy Smile nya.

“Hampir. Bagaimana kamu siap?” 

“Ya! Aku siap!” 

“Baiklah. Aku mau keluar sebentar. Take your time Jennie. Dan — um…."
Seulgi melirik kearah Joohyun yang tak kalah cantiknya dengan sang adik.

“Gaun hitam itu buat kamu jadi lebih cantik, ah 
Anniyo~ Maksudku.. Sangat sangat sangat cantik! 
Hyunnie.” 

Setelah mengatakan itu, Seulgi pergi meninggalkan Joohyun yang sudah memerah sementara Jennie memasang senyum jahil kepada sang sahabat yang sudah tersipu malu.

“Acieeee~”

“Apasih Jen!”

“kkkkk~”


.......


Semua tamu telah datang, semua nya duduk manis 
didalam gereja sambil bercanda gurau. Hari ini, 
Kim Jennie akan menikah dengan tunangannya—

“Babyyy~” 

“Eomma! Aunty!” 

Jessica Kim & Tiffany Kim. Ibu Jennie dan Tante 
nya masuk kedalam ruangan dengan cepat menghampiri Jennie. 

“Anak Eomma cantik banget!” Puji Jessica sambil 
membelai rambut anaknya.

“Makasih Eomma!” 

Beberapa detik kemudian, suasana menjadi hening. Jennie melihat raut wajah ibu dan tante nya yang menunjukkan senyum palsu. Merasa gusar dan tidak beres, ia menatap dalam mata ibu nya. 

“Ada apa Eomma?! Apa Lisa baik-baik aja?!” 
Lalisa Manoban Bruchweiler (21thn), Tunangan 
Kim Jennie, calon suami yang akan menikahinya 
hari ini.

Jessica mengenggam kedua tangan anaknya, sementara Tiffany membelai pucuk kepalanya. 

“Ya baby, Lisa baik-baik aja. Dia cuma.... 
Kabur." 

“APA?! Hahaha~ Mommy jangan bercanda..."

Tersenyum pahit dan berusaha tegar, sang ibu membalas, “Kami minta maaf, baby."

“Kami ada disini untukmu…”

“ANDWE!!!!”

 

——————————————————————————————

 

                            01

       "LISAAAAA!!” 

“AAAAAAAAA AAAAAA LISAAAAA LOOK AT ME!” 

“YOU’RE SO COOL!” 

“STUNNING LISA!” 

“LALISAAAAAAAA MARRY ME!” 

“I LOVE YOU LALISAAAAA” 

“AAAAAAAA” 

“LALISA ARE U REALLLLL?!!!” 


Suara teriakan dari penggemar menggema didepan gedung saat Lisa turun dari mobil sport warna hitam di dampingi dengan manajernya Roseanne Park atau biasa dipanggil akrab Rose. Ia dikawal dengan 4 bodyguard di depan dan dibelakang mereka. 

 

Lalisa Manoban Bruschweiler yang kini berusia 29 tahun. Mempunyai kaki panjang cantik dengan tinggi badan 189cm. Mata bulatnya nampak berkilau bak mutiara, bulu matanya sangat lentik, hidung mancung, bibir tebal, garis rahang yang tegas membuat parasnya nampak cantik dan tampan secara bersamaan. Ia berprofesi sebagai Model, Akris Laga, Dancer, dan Rapper terkenal di dunia. Namanya sudah termasuk artis yang berpengaruh di Hollywood. Dimulai dari karir Modelnya bergabung di Agensi terkenal IMG Los Angeles. 
 

Namanya sudah dikenal penjuru dunia. Apalagi 
setelah project Film Laga nya yang sukses besar 
—Tomb Riders yang selesai 6 bulan kemarin. Sebagai Muse Celine, ia kini tengah menghadiri The Celine Men’s Fashion show – Paris Fashion Weeks. Ia berhasil memukau penggemar dan orang yang 
berada disana hanya dengan memakai kaos putih 
yang dilapisi jaket hitam, dilengkapi dengan sling 
bag warna merah dan Celana Jeans biru dibalut 
sepatu boots hitam. Semua merk Celine.

Media, OP, Penggemar berlomba-lomba menyoroti dirinya. Bahkan ada juru kamera yang terjungkal saat mengambil gambar Lalisa. Setelah semua media selesai melakukan tugasnya, ia akhirnya bisa duduk dengan tenang dibarisan bangku penonton depan.

Fashion Show pun dimulai. 

Seluruh Model melakukan catwalk, berpose, memperkenalkan baju dan accessories Celine keluaran terbaru. Banyak deretan artis, dan orang berpengaruh lainnya yang mengambil foto 
mereka. Sedangkan Lisa, Ia hanya duduk diam dan menatap kosong kearah depan. Seperti biasa, pikirannya melayang kedalam masa lalu. 

Sampai acara selesai. 

.......

“Good Job Lalice! Kamu mau pergi ke Celine Club 
Party malam ini?” Rose menepuk pundaknya saat mereka sudah masuk ke lift Hotel. 

“Nope. Dimana kartu kamar ku?” 

Rose memberikan kartu kamar yang segera diambil oleh pemiliknya. 

“Kamu yakin? Kita bisa berse—“

“No, Chipmunk. Ah ya, Aku ingin Whisky dan 1 
big box Fried Chicken dikamarku dalam waktu 30 
menit. Aku sangat lelah.” Potong Lisa bersamaan dengan pintu lift yang terbuka. 

“Okay, Monkey.” 

Lisa melambaikan tangan, pergi ke kamarnya 
meninggalkan sanag manager bersama para bodyguard. 

*Ceklek 

membuka knop pintu, masuk kedalam kamarnya. 
Melepas semua sepatu, accessories dan semua 
pakaiannya, menaruh di keranjang cucian. Ia sekarang hanya memakai sport bra dan boxer hitam 
pendek. 

Ia berjalan ke lemari, mengambil handphone jadulnya yang dia pakai saat SMA dulu, Nokia N93. 

Mendudukkan dirinya di sofa, Ia kembali membuka ponsel itu, menaruhnya ke telinga kanan seperti menelfon, Dan mulai menangis lagi. 


Keesokkan harinya.....

 

“Good Morning, Lalice!! Hyak bangunlah ini sudah 
pagi!” 

Kim Jisoo. Sahabatnya sekaligus suami dari Rose, sudah berada diatas kasur sambil melompat-lompat membangunkan Lisa yang tertidur seperti orang mati. 

“Bangun! Bangun! Bangun! Wohooo! Abs mu semakin bagus!” 

“Apa perlu malam ini kita mencari gadis sexy? SMA?!” 

Jisoo masih saja melompat-lompat membuat yang sedang tertidur akhirnya terbangun dengan kesal. 


Crack!!


Detik kemudian, Mata Lisa melebar saat Jisoo tidak sengaja— menginjak ponsel nya. Namun Ia masih tidak menyadari dan terus melompat–lompat.

“Hei Jisoo! Ya!! Stop!!!” Pekik Lisa bangkit dan mengambil ponselnya. Ia membukanya, namun 
nihil.

Ponselnya mati.

Astaga! Jisoo! Kamu merusak ponselku!!” Panik Lisa membuat Jisoo ikutan panik. 

“Benarkah?! Sorry lice aku tidak lihat~” 

“Ck lupa kan!” 

Lisa bergegas memakai baju kaos dan celana jeans nya dengan tergesagesa, setelah itu berlari seperti flash keluar hotel tanpa alas kaki. 

“HYAK LALICE KAMU MAU KEMANA?! ROSE AKAN MEMOTONG LEHERKU!! OH MY GOD!” Pekik Jisoo frustrasi

……..

       Lalisa menghampiri Meja CS Hotel dengan tergesa-gesa berkata, “Permisi, Apa kau tau tempat untuk memperbaiki handphone lamaku di kota ini?!” 

CS melongo melihat Lisa, ia segera memperbaiki rambutnya. Wajahnya memerah dengan malu–malu, lalu berkata, “Hm Ms Lisa, Ada yang bisa saya bantu?” 

“W-what?! Um Ya! Aku mencari counter yang bisa memperbaiki ponsel lamaku didekat sini. Apa kamu tau dimana tempatnya?!” 

Mata Lisa menelisik kesekeliling. Orang-orang 
yang berada disana mulai menyadari keberadaannya. Ia Lantas melihat kembali ke arah CS wanita itu, 

“Hei bukankah itu Lalisa?!” 

“Wow rupanya ia tinggal di hotel ini?!” 

“OMG DIA SANGAT CANTIK DAN TAMPAN!” 

“Jika kau tau cepat beri tahu aku!” Tanya Lisa 
lagi nampak mulai frustrasi

“Ah? Um ya! Ke arah Utara, tidak jauh dari hotel ini anda bisa memakai motor atau sepe—"

“Thank You!” Lalisa memotong ucapan lalu 
berlari keluar hotel. Meninggalkan sang Cs yang 
melongo sementara penggemarnya ikut berlari 
mengejar Lisa. 

“Seriously? Berlari tanpa alas kaki?!” 

Alhasil, semakin banyak orang yang berada di kota ini ikut berlari mengejar Lisa sambil meneriakkan namanya. 

Ia berlari sekuat tenaga menghindari fans dan fokus mencari tempat memperbaiki handphone lamanya. Dan sampailah ia melihat tempat perbaikan handphone, lansung masuk kesana, menutup pintu rapat-rapat. Meninggalkan fans yang berhasil dicegat security diluar, berusaha untuk ikut masuk juga kedalam. 

“Hahhh... ghahh....” 

Nafas ngos-ngossan Lisa dengan kaos yang dibanjiri keringat, dia mengangkat ponselnya tinggi-tinggi kepada pegawai disana. 

“Aku ingin memperbaiki ponsel! Ada yang bisa memperbaiki ponselku?! Aku akan memberikan imbalan seribu dollar!!” 

“......” 

Pegawai disana sepertinya juga mengangumi 
Lisa. Mereka menatap Lisa takjub dan penuh 
cinta membuat Lisa jengah dan menepuk-nepuk 
tangannya ingin membuat sadar. Namun hasilnya masih nihil. Hingga seorang pria memakai kemeja biru langit datang menghampirinya.  

“Miss Lisa, perkenalan namaku Steven, selaku owner disini. Masuk lah ke ruanganku. Aku akan memperbaikinya.” 

“Perfect! Terimakasih banyak Steven!!” 

 

——————————————————————————————

 

                            02

“Model dan akris terkenal, Lalisa Manoban.. Terlihat berlari tergesa-gesa dari hotel tanpa penyamaran membuat penggemarnya heboh dan berlomba-lomba menyusul sang idola demi untuk melihatnya. Dikabarkan Jika ia pergi ke tempat perbaikan handphone dengan tergesa-gesa untuk memperbaiki handphone nya—“


Tut.


“HOLY MOLLY CRAZY MONKEY LALICE MANOBAN!!”

“OH TIDAK— KEPALAKU AKAN MELEDAK SEBENTAR LAGI!” 

“BAGAIMANA BISA KAMU BERLARI DARI HOTEL?!!” 

Rose berteriak frustrasi kepada Lisa yang sudah merebahkan tubuhnya di sofa panjang kamar dengan kedua tangannya kini menutup telinga karena teriakan managernya yang menggema keseluruh kamar hotel ini. 

“C’mon chipmunk, Aku hanya berlari untuk memperbaiki handphone ku karena suami chicken mu itu tidak sengaja menginjaknya. ” Jawab Lisa santai membuat Rose melotot.

“Iki hinyi birliri intik mimpirbiiki hindphin ki YOUR ASS!! SETIDAKNYA PAKAI ALAS KAKI, MASKER DAN TOPI MU STUPID! Lihatlah! Aksi berlari mu itu masuk ke seluruh media pagi ini!! C’mon lalice! Berhentilah memakai handphone jadulmu itu dan berganti lah dengan IPhone or Android!! OMG....” 

“Okay okay.... I’m sorry.. Berhentilah mengomel 
chipmunk, untuk sekarang Aku ingin memakai handphoneku yang ini. Cha! Sekarang... Aku perlu 
mengisi makanan kedalam perut ku.” 

Rose mengatur nafasnya, mencoba untuk 
merendahkan emosinya. Lalisa tidak pernah absen membuatnya sakit kepala. 

“Hahhh.. Baiklah. Sebaiknya mandi dan perbaiki pakaianmu. Makanan mu akan diantar kesini dan bersiaplah untuk penerbangan ke Newyork. Kamu ada undangan makan malam dengan Prada.”

Setelah mengatakan itu Rose keluar dari kamar dengan Lisa yang sudah menghela nafasnya 
berat. 


.......


       Sekarang ia sudah rapi memakai celana ripped 
jeans dan T-shirt Levi’s strangers things. Steak sudah tertata rapi di meja dilengkapi dengan whisky seperti biasa. Ia segera duduk disofa melahap makanannya dan mengambil remote TV mengganti saluran berita Internasional.


“Kecelakaan terjadi pada jam 03.00 pagi ini. Park Jimin 29 tahun, Anggota Dewan Daegu, Seoul. Sedang dalam perjalanan menuju pertemuan kota ditabrak truk yang diduga seorang pengemudi mabuk. Pengemudi itu dalam kondisi kritis dan Park Jimin 
meninggal ditempat. Mereka berdua sudah dilarikan ke Rumah Sa—


Tut. 


Lisa mematikan televisi itu. Ia menggosok kasar wajahnya frustrasi mendengar berita tersebut. Tanpa pikir panjang, 1 botal whisky dia babat habis membuat beberapa menit kemudian Tubuhnya merosot ke lantai. 
 

Untuk sekian kalinya air matanya kembali 
menetes. 


.......

 

       Memakai topi putih Balenciaga dan kaca mata 
hitamnya, dengan langkah terhuyung Lisa keluar dari lift dengan Bodyguardnya. Sekarang mereka sudah di baseman. 

Rose yang sudah berada disana sejak tadi lansung menghampirinya, "Seriously Lisa?! Kita seharusnya sudah berada dalam perjalanan! Astaga ada apa denganmu?! Kamu minum whisky sialan itu sampai habis? Haishh yang benar saja.. Bajumu basah..” 

Lisa hanya fokus berjalan sempuyungan menuju 
mobil, tidak menghiraukan Rose. 

Mengetahui mood Lisa yang sangat buruk, Rose kembali berkata lembut, “Oke Baiklah.. Aku akan mengambil T-shirt baru sebentar. Masuklah kedalam mobil dulu ” 

Rose pergi setelah memastikan Lisa sudah masuk kedalam mobil. Supir menghidupkan radio membuat pemberitaan kecelakaan yang sama seperti tadi kembali terdengar ditelinga nya. Lisa tampak berkelut pada pikirannya, setelah agak lama memutuskan pilihan, ia menepuk bahu si supir yang sudah menoleh merespon. 

“Yes Miss?"

Lisa segera berbisik, “Aku akan memberimu seribu dolar jika kamu bisa membawaku pergi ke bandara dan naik ke pesawat menuju Korea.”

“Pastikan pakai seatbeltmu, Miss.” Balas Supir itu membuat Lisa menyunggingkan senyumnya.

 

BRUMMM! 
 

——————————————————————————————

 

                            03

       Disinilah Lisa sekarang. Terduduk didepan gereja 
sambil membawa tas nya. Ia mengintip semua orang yang sudah berada didalam sana bersiap untuk waktu berdoa, semua kerabat, temannya dan Ayahnya, Pastur Marco Manoban, sudah berada didalam disana memakai baju serba hitam. Tapi ia tidak menemukan—


“Ayo baby.. Kita hampir terlambat!” 

“Ya mommy~” 

 

Lisa terperanjat kaget lansung berdiri mendengar suara yang sudah lama tidak didengarnya. Suara yang selalu ia rindukan selama delapan tahun 
terakhir……

Suara Kim Jennie……

Tunangannya. 

Sama kagetnya mendapati Lisa, Jennie
mematung ditempat. Mata mereka lansung bertemu, beradu tatap. Terlihat dari tatapan keduanya saling menyiratkan kerinduan yang mendalam, namun wanita pemilik mata kucing itu lansung segera tersadar jika luka dalam lama yang kembali terbuka.

Jennie kembali menuntun anak kecil perempuan yang bersamanya masuk kedalam tanpa menghiraukan Lisa yang masih memandangi 
dirinya. Ia duduk dikursi gereja depan disebelah 
Seulgi yang sudah memangku anak perempuan 
tersebut. 

“Hei ada apa dengan wajahmu?” Tanya seulgi 
menyadari raut wajah adiknya yang murung. 

“Dia ada disini….” 

Dahi Seulgi mengerut, tampak bingung, “Dia? Siapa?”

“Lisa. Dia kembali gomdori... Di pintu gereja."

Mata Seulgi membelak kaget, lansung saja menoleh ke belakang, mendapati Lisa yang masih berdiri di pintu gereja. Amarah didalam dirinya mendadak meluap, ia sebisa mungkin mengepalkan tangannya menahan untuk tidak berlari memukul wajah yang sudah membuat adiknya sangat menderita.

Sampai di sesi pemakaman selesai pun. Lisa ikut, namun bersembunyi di jarak 3 meter dibalik pohon. Saat semua sudah orang pergi, Jennie menyuruh Seulgi untuk membawa Lia lalu setelah itu bergegas menghampiri tunangannya itu dengan tatapan garangnya. 

Eyesmile Lisa mengembang saat Jennie sudah berada di hadapannya. 

“J—“


BUGH! 


“Ouchhhh!!!” 

Lisa yang hendak membuka suara lansung mengadu kesakitan karena Jennie tanpa pikir menendang perutnya sampai Lisa tersungkur terduduk keatas tanah setelah itu ia berjalan pergi. 

Marco yang merupakan orang terakhir disana 
lansung menghampiri Lisa, “Hei kiddo.” 

Dipanggil seperti itu ia lansung menoleh keatas menatap ayahnya. “Hey Dad. Long time no see hehe~” 

Marco hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan sang anak, ia lalu berjalan pergi meninggalkan Lisa sendirian. 

.......


       Kini ia sudah kembali kerumah orangtuanya
setelah sekian lama. Ia tampak tak menghiraukan guratan mata kecewa sang ayah yang ditinggalkannya tanpa alasan apapun . 

Terbaring di sofa panjang ruang tamu dengan ponselnya. Lisa menghubungi Rose, 


Tutt.. 

 

“WHAT’S WRONG WITH YOU FUCKER?!!! ASTAGA MONKEY! YOU— ARGH! SETELAH KABUR, DIMANA KAMU SEKARANG BERADA?!!! YOU MAKE ME FUCKING CRAZY YOU KNOW?!!"

“Ya chipmunk i’m sorry... Bisakah aku mengambil cuti—"

“DAN SEKARANG KAMU INGIN MENGAMBIL CUTI 
DISAAT SCHEDULE MU YANG PENUH INI SELAMA 
3 BULAN KEDEPAN?! ARE YOU KIDDING ME?!”

“Please Chipmunk~ Aku mohon urus pengunduran jadwal ku 1 bulan kedepan ini.. Setelah itu aku berjanji tidak akan kabur lagi. ” Lirih Lisa membuat Rose berfikir sejenak lalu menghela nafasnya,

 “Hahh.. Baiklah aku akan usahakan. Sekarang katakan kepadaku kamu dimana? ada urusan apa?”

“Aku di daegu, Korea. Sahabatku baru saja meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dan juga.. Aku perlu memperbaiki sesuatu yang terpenting dalam hidupku chipmunk…aku rasa ini sudah saatnya."

“Oh.. Aku turut berduka cita Lalice.. Dan sesuatu yang terpenting dalam hidupmu? What? About someone?” 

“Ya Rosie.. About someone.. I love.” 

 

Tut.. tut....


Lisa mematikan sambungan telfonnya. Dan mencoba tertidur menunggu esok pagi datang. 

“Good morning dad.” Sapa Lisa kepada Marco 
yang sudah terduduk dihalaman depan membaca 
koran dengan secangkir kopinya. 

“Ya. Morning.” Balas Marco Acuh, masih marah 
kepada anaknya. 

“Hm, dad.. Aku ingin membeli minuman dingin di supermarket, boleh aku pinjam mobil?” 

“Aku sebentar lagi akan pergi. Sepeda mu masih 
tersimpan rapi digudang belakang” 

“Tapi dad, jarak dari sini sangat jauh..” 

Mendengar itu, Marco mendengus lalu melipat menjadi empat bagian korannya lalu menatap datar sang anak, 

“oh? Really? Sejak kecil kamu terbiasa memakai itu. Sekarang mengeluh? Oh ya! Kamu adalah Lalisa. Sang Idola dunia! Kebanggaan semua orang! Apa kata orang jika Lalisa Manoban memakai sepeda butut huh?” Marco memberi tatapan mengejek membuat Lisa mengepalkan tangannya 

“Tapi sayangnya tidak untuk ku, tidak untuk semua orang disini. Bagi kami, kamu adalah Lalisa yang tega, jahat, lari dari tanggung jawab. Tidak gentle. You are los—“

“Dad! Stop!! Aku tau!! Aku tau!! Aku tau!! But i’m not loser!! Aku kesini akan memperbaiki semuanya!” 

“YA SEHARUSNYA BEGITU!” 

Menghela nafas dalam, Lisa mengalah, “Masih 
terlalu pagi untuk memulai pertengkaran, Oke. Aku pergi dulu dad. I love you.” 

Lisa pergi mengambil sepeda nya digudang lalu mengayuh nya meninggalkan perkarangan Rumah. 

Meninggalkan Marco yang menatap 
sedih anaknya. 
 

“Andai kau ada disini istriku, lihatlah Lisa kita 
yang sekarang.” Batinnya sedih. 


.......


       Hampir 30 menit Lisa duduk termenung dibangku mini market kota dengan secangkir kopi yang dibelinya tadi. Baju nya banjir keringat karena mengayuh sepeda. Tak lama kemudian, ia lansung berdiri dan membulatkan matanya begitu mendapati Jennie yang sangat cantik memakai maxi dress motif bunga-bunga keluar dari mobil memasuki toko bunga diseberang jalan didepan. Tanpa pikir panjang ia lansung menyebrangi jalan menyusul tunangannya.

Lisa memasuki toko. Matanya menatap Jennie yang duduk di meja depan sedang menulis sesuatu, sementara pegawai yang berada didalam sana sudah menatap datar dirinya. 


“Apa ada pengunjung yang datang?” Tanya 
Jennie masih sibuk menulis, 

“Ya sajangnim.” Balas salah satu pegawai perempuan disana

“Kenapa kalian tidak menyambut— Lisa?” Jennie yang hendak marah berhenti saat matanya melihat Lisa yang sudah berdiri didepannya sambil tersenyum manis. 

“Hai J. Aku mau beli 1 bucket bunga daisy..” Jennie mendadak memalingkan wajahnya, efek yang diberikan Lisa sangat memberi pengaruh kepada dirinya. Sudah 8 tahun ia tidak melihat eyesmile itu. Getaran didalam dirinya masih ada.

“Ya, Baiklah.” Balasnya acuh

Lisa memandangi wajah Jennie dari dekat. Tunangannya itu semakin bertambah cantik. Ia 
sedang menata bunga daisy pesanannya. Setelah semuanya selesai Jennie memberikan bucket bunga daisy cantik itu kepada Lisa. 

“Semuanya 13 ribu Won.” 

Lisa ngambil 10 lembaran 50ribu won di dompetnya setelah itu memberikannya kepada Jennie.

“Terimakasih. Tolong buatin 9 lagi. Aku masih 
mau pandangin muka kamu hehe..”

Wajah Jennie bersemu merah, ia buru-buru menatap sinis Lisa. Dan berkata, “Sekarang Aku udah ga mudah terbuai Lisa. Pergilah, gombalanmu sekarang—aniya. Lebih tempatnya kamu sekarang sudah ga penting lagi di hidup—“


Ceklek! 


“SIANG MOMMY!!” 

“Lia sudah aunty bilang jangan lari— Lisa sedang apa kamu disini? “ Joohyun menatap tajam Lisa. 

Seulgi suaminya sudah memberikan kabar ini kepadanya. Tapi ia tidak menyangka akan bertemu dengannya disini. 

“Dia siapa mommy?” Tanya Lia sambil menunjuk 
Lisa yang mematung ditempat tengah memandanginya 

“Umm.. Dia temen mommy sweetheart..” Jawab 
Jennie sambil mengusap pucuk kepala sang anak, pandangannya lalu beralih kearah Joohyun 

"Eum...Irene bisa kamu bawa dia ke toko cupcakes kesukaannya sebentar?” Kode Jennie membuat Joohyun mengerti. 

“Ayo sayang ikut sama Aunty dulu..” 

“Sebentar Irene.. Aku ingin berbicara dengannya.” Kata Lisa yang sudah berjongkok didepan Lia, menyesuaikan tinggi gadis kecil itu.

“Lisa—“

“Please, Jennie?“ Lisa memotong kalimat Joohyun, ia memberikan tatapan memohon kepada Jennie.

“Hurry Up.” Balas Jennie membuat Joohyun mendengus

“Hei.. Siapa namamu?” Tanya Lisa sambil memamerkan eyesmile nya. 

“Aku Lia, dan siapa namamu?” 

“Oh nama yang cantik seperti dirimu. Namaku Lisa.” 

“Gumawo, Lisa. Kamu lebih cantik.. dan tampan. Aku sangat menyukai bulu matamu.” Tangan kecil Lia terangkat menangkup kedua pipi Lisa memamerkan senyumnya. 

Lisa mendadak tertengun melihat eye smile Lia yang begitu mirip dengannya. Beberapa detik selanjutnya, ia segera tersadar,

 “Ah, ya... Aku senang mendengarnya Lia.. Berapa umurmu cantik?” 

“7 Tahun. Oh ya! Apakah kamu Lisa yang sering muncul di televisi?! Daebak! Mommy sering 
melihat acara showmu di—#$&@()=!*”

Mendadak panik, Jennie lansung membungkam mulut Lia, “Oke sayang sudah cukup. Mommy mau berbicara penting sama Lisa. Kamu ikut sama Aunty Irene dulu ya?” Potong Jennie membuat Lia akhirnya menganggukkan kepalanya 

 

Cup 


“Oke Mom, I love you.” Lia berkata setelah mencium bibir Jennie. Ia lalu pergi meninggalkan toko bersama Joohyun.
 

Begitu mereka sudah pergi, Jennie membawa 
Lisa masuk kedalam ruang kerjanya. dengan linglung, kedua tangannya Lisa terangkat meremas bahu Jennie. Matanya nampak sudah berkaca – kaca menatap nanar tunangannya, 

“Okay.. 7 tahun dan punya eyesmile sepertiku.. Jelas dia anakku J. Benar? Huh?” Lirih Lisa nya membuat Jennie menundukkan kepalanya sedih.

“TELL ME THE TRUTH KIM JENNIE!!” Bentak Lisa membuat emosi Jennie lansung meluap

 

TO BE CONTINUED……

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Oneandonly
Selanjutnya ONE AND ONLY (G/G!P)
0
0
CHAPTER 3 – CHAPTER 5
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan