
Dengarlah, anak muda, sesungguhnya musuh terberat bukanlah di luar sana, melainkan ia bersembunyi di dalam diri kita. Dari segala nikmat yang kita terima, ada secuil hak orang lain di sana. Tenangkanlah hati dengan kecukupan, dan semoga Mandau serta Talawang itu membimbingmu melihat apa yang tak kasat mata bagi orang lain
Adakah ia, Talawang, akan terjerumus ke dalam lingkaran kezaliman yang sama? Haruskah ia membalas dengan kekerasan, ataukah ada cara lain yang lebih bijak?
Namun, bagaimana mungkin...
Dengarlah, anak muda, sesungguhnya musuh terberat bukanlah di luar sana, melainkan ia bersembunyi di dalam diri kita. Dari segala nikmat yang kita terima, ada secuil hak orang lain di sana. Tenangkanlah hati dengan kecukupan, dan semoga Mandau serta Talawang itu membimbingmu melihat apa yang tak kasat mata bagi orang lain
Adakah ia, Talawang, akan terjerumus ke dalam lingkaran kezaliman yang sama? Haruskah ia membalas dengan kekerasan, ataukah ada cara lain yang lebih bijak?
Namun, bagaimana mungkin ia menahan diri saat kezaliman begitu nyata di depan mata? Apakah kebijaksanaan leluhur bisa menuntunnya di tengah kehancuran ini? Rasa sakit itu menjangkiti kembali, serupa luka lama yang terbuka. Ia tak ingin nyawa lain melayang sia-sia.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
