ISTILAH - ISTILAH UMUM DALAM DUNIA HAFALAN AL QUR’AN

1
0
Deskripsi

Menghafal Al Qur’an merupakan keputusan paling benar yang diambil oleh siapapun. Mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan menghafalkan kalam-kalamnya merupakan amalan yang mulia. Namun, terkadang penghafal Al Qur’an pemula kerap kali awkward ketika memasuki komunitas penghafal Al Qur’an dan mendengar istilah-istilah baru yang asing di telingan. Tidak semua orang berani untuk menanyakan makna istilah umum yang digunakan dalam komunitas penghafal Al Qur’an. Oleh sebab itu, sebelum berpanjang lebar...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Persiapan Menyetorkan Hafalan Al Qur'an
3
0
Satu hal yang luput dari penghafal Al Qur'an saat awal-awal menyetorkan hafalan: kondisi batin. Biasanya kita fokus pada ingatan dan kesiapan agar lancar membacakan ayat Al Qur'an yang sudah dihafalkan pada waktu-waktu sebelumnya. Padahal, sejatinya saat menyetorkan hafalan Al Qur'an (juz 30 misalnya) kita sedang menorehkan sejarah setoran hafalan Al Qur'an kita. Bacaan Al Qur'an Juz 30 yang kita setorkan tidak hanya disimak oleh ustaz/ustazah yang menerima setoran tetapi juga disimak oleh Allah Swt., Sang Pemilik kalam. Setoran pertama itu adalah bagian awal terselesaikannya setoran 30 juz Al Qur'an. Oleh sebab itu, kesadaran ini perlu ditanamkan sejak awal setoran hafalan.Bagaimana persiapan terbaik sebelum menyetorkan hafalan Al Qur'an?1.Tahsin TilawahMemperbaiki bacaan Al Qur'an adalah hal terbaik yang bisa kamu siapkan sebelum menyetorkan hafalan. Apabila bacaan Al Qur'anmu sudah benar dari sisi tajwid dan makhrajil huruf, kamu tidak akan banyak menerima koreksi saat menyetorkan hafalan. Tahsin tilawah juga merupakan hal yang menjadi syarat keikutsertaan dalam program hafalan Al Qur'an pada mayoritas lembaga tahfiz. Apabila tahsin tilawahmu belum memadai untuk menghafalkan Al Qur'an biasanya lembaga akan menawarkan program pratahfiz. Kamu akan mendapatkan bimbingan untuk memperbaiki bacaan Al Qur'an sebagai persiapan menghafal. Apabila kamu mengalami hal ini, jangan kecewa ya. Keikutsertaanmu dalam program pratahfiz sesungguhnya akan sangat memperlancar proses hafalan Al Qur'anmu selanjutnya.2. Keyakinan Tidak Akan LupaTips ini saya dapatkan dari Ustazah Hanna, muhafizah yang menerima hafalan juz 30 saya saat memulai hafalan Al Qur'an di luar pondok tahfiz. Beliau adalah salah satu ustazah dari Pondok Qur'an Bandung yang sudah beberapa kali tasmi' Al Qur'an 30 juz sekali duduk. Keyakinan tidak akan lupa ini merupakan husnuzan kita kepada Allah Swt. Kita yakin bahwa Allah Swt. akan menganugerahkan ingatan atas ayat Al Qur'an yang kita hafalkan dan tidak akan mencabutnya lagi. Lupa sedikit mungkin saja, tetapi ketika murojaah, kita yakin Allah Swt. akan mempermudah kita mengingatnya kembali. Keyakinan tidak akan lupa ini merupakan sesuatu yang amat mahal bagi penghafal Al Qur'an pemula. Biasanya ada perasaan Ah, saya mah bentar lagi juga lupa. Ah saya mah abis setoran juga bakalan lupa lagi. Huuss! Terkaan demikian adalah prasangka buruk yang sebaiknya dibuang jauh-jauh dari benak penghafal Al Qur'an.3. Air Minum SecukupnyaAir minum adalah amunisi penghafal Al Qur'an agar tidak kehausan dan tetap dapat berkonsentrasi. Menghafal Al Qur'an adalah kegiatan mengulang-ulang ayat yang biasanya akan membuat kerongkongan mengering. Apalagi bila kita terbiasa menghafal dengan suara nyaring. Saya sarankan, saat menghafal, kamu sudah menyiapkan sebotol air sebagai teman menghafal Al Qur'an. Menghafal sambil duduk pun biasanya rawan membuat sakit pinggang apabila kekurangan cairan. Persiapan air minum tidak bisa dilewatkan.4. Pakaian Yang Nyaman dan SopanSebagai pelajaran, ketika di pesantren dulu, pakaian merupakan PR terbesar saya saat menghafal Al Qur'an. Penghafal Al Qur'an yang mengambil program pesantren biasanya menghafal dan menyetorkannya sambil menggunakan mukena. Terkadang ada juga yang menyetorkan hafalan menggunakan baju tidur atau pakaian yang tidak layak. Sampai saat ini pun, setelah menjadi ibu-ibu yang menyetorkan hafalan secara online, pakaian yang digunakan biasanya sekenanya. Setoran hafalan memakai jilbab bergo atau mukena dengan baju daster seadanya. Padahal sebetulnya yang sedang dihafal dan disetorkan adalah kalamullah, Robbul 'alamin. Ini bagian yang menjadi cerminan penghormatan kita terhadap Al Qur'an. Saat akan sidang skripsi biasanya kita menggunakan pakaian terbaik. Menyetorkan hafalan Al Qur'an pun tidak berbeda dengan ujian skripsi bahkan jauh lebih mulia dari itu. Selayaknya kita menggunakan pakaian terbaik dalam menyetorkan hafalan Al Qur'an. 5. Perbanyak IstighfarSaat menyetorkan hafalan biasanya kita dihadapkan pada rasa tidak percaya diri. Ketidakpercayaan diri itu membuat kita tidak lancar dan terbata-bata. Pada beberapa kondisi, terutama di kalangan penghafal perempuan, saat lupa ayat, biasanya malah tersenyum, cengengesan, atau berkata afwan lupa ustazah dan pernyataan lain. Daripada mengucap perkataan dalam bahasa Indonesia, saat lupa ayat, lebih baik beristighfar untuk memanggil hafalan ayat yang terlupa. Ini sebagai penghormatan terhadap ayat Al Qur'an agar tidak terpotong dengan kata-kata lain. Demikian tips persiapan menyetorkan hafalan Al Qur'an. Saya pun masih berjuang untuk menjalankannya. Semoga kita dimudahkan untuk melaksanakannya. Aamiin..   
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan