
Menghafal Al Qur’an merupakan keputusan paling benar yang diambil oleh siapapun. Mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan menghafalkan kalam-kalamnya merupakan amalan yang mulia. Namun, terkadang penghafal Al Qur’an pemula kerap kali awkward ketika memasuki komunitas penghafal Al Qur’an dan mendengar istilah-istilah baru yang asing di telingan. Tidak semua orang berani untuk menanyakan makna istilah umum yang digunakan dalam komunitas penghafal Al Qur’an. Oleh sebab itu, sebelum berpanjang lebar...
Menghafal Al Qur’an merupakan keputusan paling benar yang diambil oleh siapapun. Mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan menghafalkan kalam-kalamnya merupakan amalan yang mulia. Namun, terkadang penghafal Al Qur’an pemula kerap kali awkward ketika memasuki komunitas penghafal Al Qur’an dan mendengar istilah-istilah baru yang asing di telingan. Tidak semua orang berani untuk menanyakan makna istilah umum yang digunakan dalam komunitas penghafal Al Qur’an. Oleh sebab itu, sebelum berpanjang lebar berbicara tentang lika-liku kehidupan menghafal Al Qur’an, kali ini saya akan berbagi istilah-istilah umum dalam dunia hafalan Al Qur’an agar kamu tidak mati gaya ketika mendengarkannya pertama kali.
Penjelasan saya ini buka berdasarkan semantik apalagi etimologi ya. Informasi ini murni berdasarkan pengalaman
1. Tahfiz
Tahfiz dari sisi bahasa berarti menjaga. Dalam konteks hafalan Al Qur'an, tahfiz berarti menghafal. Secara filosofis, menjaga Al Qur'an memiliki lapis-lapis makna. Pada lapis pertaman, menjaga Al Qur'an berarti menyimpannya dalam ingatan. Pada lapis kedua, menjaga Al Qur'an berarti mempelajari dan mengajarkannya. Pada lapis ketiga, menjaga Al Qur'an berarti mengimplementasikannya dalam akhlak, kehidupan, dan mendakwahkannya. Huhuhu, bagian terakhir ini berat juga memang ya. Kita bisa bertahap melakukannya.
2. Hafiz - Hafizah
Hafiz artinya laki-laki penjaga, hafizah artinya perempuan penjaga. Hafiz - hafizah diartikan juga sebagai penghafal Al Qur’an. Hafiz- hafizah juga merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang sudah menyetorkan hafalan Al Qur’an 30 juz. Namun, acap kali orang-orang yang sudah menyetorkan hafalannya 30 juz justru enggan disebut hafiz-hafizah karena beratnya pertanggung jawaban gelar tersebut.
3. Ziyadah
Ziyadah arti asalnya adalah menambah atau bertambah. Ziyadah dalam konteks hafalan Al Qur’an adalah menambah hafalan baru. Apabila kamu sudah baru menghafalkan sebuah halaman kemudian menyetorkannya kepada gurumu, berarti kamu sedang ziyadah. Ziyadah juga disebut-sebut sebagai proses hafalan yang memerlukan guru sebagai penyimak hafalan. Cepat atau lambat ziyadah bergantuk kesungguhan kamu menghafalkan Al Qur’an.
4. Murojaah
Murojaah dapat diartikan sebagai mengulang hafalan. Mengulang hafalan berarti membaca kembali hafalan yang sudah disetorkan kepada guru. Dalam beberapa program hafalan Al Qur’an, murojaah dibagi dua jenis: murojaah hafalan baru dan murojaahhafalan lama. Murojaah hafalan baru berarti mengulang hafalan yang sudah disetorkan kepada guru pada pertemuan sebelumnya. Murojaah hafalan lama berarti mengulang hafalan yang sudah disetorkan lengkap 1 juz pada waktu sebelumnya.
5. Setoran Hafalan
Sampai saat ini saya masih belum menemukan istilah bahasa Arab pengganti istilah ini. Setoran hafalan berarti membacakan hasil ziyadah hafalan kita kepada guru. Setoran hafalan bisa berupa ziyadah atau murojaah. Namun, yang wajib disetorkan kepada guru adalah ziyadah hafalan. Murojaah hafalan dapat disetorkan kepada siapapun yang dapat menyimak. Kalau ziyadah hafalan berbatas waktu dan harus disetorkan kepada guru. Murojaah hafalan sifatnya sepanjang hayat dan dapat dilakukan sendiri atau kepada siapapun yang bisa menyimak.
6.Tasmi’
Tasmi’ secara umum berarti memperdengarkan. Tasmi hafalan berarti memperdengarkan hafalan Al Qur’an yang sebelumnya sudah disetorkan kepada guru. Tasmi’ biasanya juga digunakan sebagai momen ujian hafalan. Oleh sebab itu, tasmi bisa berkisar 1 juz, 5 juz, 10 juz, bahkan 30 juz sekali duduk. Saat tasmi’ kamu benar-benar tidak boleh melihat Al Qur’an sedikit pun. Di beberapa lembaga biasanya diadakan parade tasmi pada momen tertentu sebagai ajang latihan dan ujian. Pada tahap awal, kamu bisa tasmi’ 1 juz berpasangan dengan temanmu yang sedang menghafalkan juz yang sama. Saat tasmi’ temanmu dapat menyimak dan memberikan peringatan apabila kamu salah membaca atau nyasar ke ayat lain. Pokoknya parade tasmi’ ini seru.
7. Muhafiz, muhafizah, musyrif, musyrifah
Muhafiz - Muhafizah adalah orang yang dipilih untuk mendengarkan hafalan Al Qur’an kita. Musyrif - musyrifah adalah pembimbing kita dalam setoran hafalan Al Qur’an. Istilah-istilah ini intinya mengacu pada satu orang yaitu guru hafalan Al Qur’an kita. Biasanya kita cukup menyebutnya ustaz atau ustazah. Namun, apabila kita mengikuti komunitas atau lembaga hafalan Al Qur’an, guru-guru tersebut secara kelembagaan diberi posisi sebagai muhafiz atau musyrif, muhafizah atau musyrifah. Syarat menjadi guru tahfiz tentu saja memiliki hafalan Al Qur’an 30 juz baik baru disetorkan atau pun sudah mutqin. Mengenai istilah mutqin, kita bahas berikutnya ya.
Istilah selanjutnya saya sampaikan pada artikel berikutnya ya…
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
