
Behind The Scene [Jayden - Keysha]
Tags: young-adult, sexual harassment in public, non-con
Tentang Keysha seorang aktris yang sedang naik daun dan mendapat job sebagai pemeran utama perempuan di sebuah mini series. Jayden, aktor yang menjadi pemeran utama pria memanfaatkan kesempatan ini untuk menggoda Keysha demi menuntaskan rasa penasarannya.

"CUT!"
Keysha mengusap bibirnya dengan teramat kesal. Ia melangkah mundur menjauhi tubuh cowok di depannya. Separuh jiwanya ingin menampar cowok itu.
Ini sudah take kesekian kali hanya untuk adegan ciuman dan cowok itu selalu melakukan NG untuk beberapa alasan yang menurut Keysha tidak masuk akal. Posisinya yang aneh lah, lehernya pegal, dan alasan-alasan lain.
Irasional banget.
Mau tak mau Keysha harus mengulang adegan itu dan terpaksa menyambut bibir cowok itu dengan bibirnya berulang kali. Tapi nyatanya dari tadi, adegan kissing itu belum bisa memenuhi ekspektasi sutradara.
Keysha yakin cowok itu melakukan ini agar bisa menciumnya berkali-kali. Buktinya adalah senyum mencurigakan yang terulas dari bibir Jayden setiap adegan itu harus diulang. Seolah begitu menikmati permainan yang ia rancang.
Ralat soal pandangan Keysha yang dulu mengira Jayden adalah tipe cowok yang ia inginkan untuk jadi pacar.
Sekarang, tidak. Tidak sama sekali.
Ia menyesal pernah berpikiran seperti itu. Keysha dulu hanya sebatas orang biasa yang tidak tahu banyak kalau selebritas memasang persona dan image nya sendiri di industri hiburan.
Mungkin benar, kelakuan Jayden seburuk rumor yang pernah dibicarakan oleh manajernya. Seharusnya Keysha percaya dengan hal itu dan tidak memasang ekspektasi lebih terhadap Jayden.
Keysha lalu menoleh ke arah sutradara dengan tatapan memelas.
"Kak. Aku mau istirahat bentar," lirihnya pelan.
"Oke semua, kita istirahat dulu. Balik setengah dua," ucap si sutradara, mengabulkan permintaan Keysha. Para kru lalu membereskan alat dan tidak butuh lama bagi mereka untuk mengosongkan ruangan shooting ini. Termasuk team Jayden.
Keysha menghela napas panjang saat manajernya menghampiri. Berbeda dengan team Jayden yang punya banyak staff, ia hanya memiliki dua orang, manajer dan stylist. Hal ini dikarenakan agensinya tengah berjuang di ujung jurang melawan kebangkrutan. Akibatnya artist di bawaha agensinya terpaksa bekerja keras siang malam hanya ditemani dua-tiga orang staff.
Hal yang lebih parah. Bahkan pihak agensi tidak meminta pendapatnya terlebih dahulu soal script dan kontrak series ini. Kalau tahu series-nya menyerempet vulgar begini, Keysha tidak akan mau menjalaninya.
Penuh kekesalan, Keysha lalu memutuskan masuk ke ruang ganti Jayden tanpa mengetuk pintu meski telah dicegah oleh manajer dan stylistnya.
Semua orang yang ada di dalam otomatis menaruh pandangan padanya. Termasuk Jayden. Tapi cowok itu tidak repot-repot membalikkan tubuh. Ia memilih untuk tetap duduk dan hanya menatap Keysha lewat pantulan cermin.
"Lo sengaja, kan?" cecar Keysha langsung.
Jayden tersenyum kecil, menikmati raut marah Keysha.
Ia lalu melirik ke arah manajer dan team nya yang lain lalu memberi isyarat agar mereka keluar meninggalkan ruangan ini.
Setelah hanya tersisa mereka berdua, Jayden beranjak dari duduknya.
Keysha tanpa sadar bergerak mundur meskipun jarak di antara mereka terbilang jauh. Aura Jayden terasa begitu mengintimidasi dan memaksa nyalinya untuk ciut.
"Okay," ucap Jayden setelah berdehm kecil. "Pertama. Lo masih newbie di entertainment ini dan umur lo lebih muda daripada gue. Lo harusnya lebih sopan dan manggil 'kak' atau semacamnya."
Jayden lalu tersenyum menatap Keysha yang bersikap defensif. Ia senderkan tubuhnya pada ujung meja rias.
"Kedua. Sengaja? Konteksnya?" tanya Jayden, pura-pura tidak mengerti pembicaraan ini.
Keysha mendengus kesal. Menatap tidak percaya pada cowok tampan ini. Bisa-bisanya cowok ini bersikap seolah tidak tahu apa-apa setelah apa yang dia lakukan demi keuntungannya sendiri.
"Semua NG yang lo lakuin tadi.... biar bisa nyium gue berkali-kali, kan?" tuduhnya penuh keyakinan.
Jayden sontak tertawa.
"Untuk ukuran aktris baru, kepercayaan diri lo tinggi juga," ucap Jayden ketika tawanya reda.
"Untuk ukuran aktor lama, tingkat kemesuman lo tinggi juga," balas Keysha. Tangannya terlipat di dada, berusaha menunjukkan bahwa ia akan meladeni perdebatan ini sampai dirinya merasa menang.
Jayden menghela napas. "Justru lo sendiri yang gak paham interpretasi soal script ciuman di sini," ujarnya.
"Harus intim," tekan Jay. "Sedangkan lo... kaku banget kayak kanebo kering," lanjutnya dengan nada geli.
Wajah Keysha memerah, menahan segala emosi akibat dari kalimat Jayden yang penuh ejekan. Pikirannya sibuk mencari-cari kalimat untuk balik menyerang.
Jayden lalu mendekat. Ia meraih dagu Keysha yang langsung ditepis oleh cewek itu.
"Lo apa-apaan! Brengsek!" bentak Keysha cepat. Ia bergerak mundur dengan cepat.
Senyuman kembali terulas di bibir Jayden. Keysha terlihat begitu cantik saat marah. Terutama pipinya yang memerah secara alami. Cewek ini jauh lebih cantik dilihat secara langsung ketimbang dari foto-foto di instagram.
Cowok itu melangkah maju, mengikis sedikit demi sedikit jarak yang terentang di antara mereka.
Saat Keysha benar-benar terpojok, Jayden meraih pinggang cewek itu. Tangannya yang lain kembali meraih dagu Keysha.
"Lepasin! Anjing!" maki Keysha sambil memberontak.
Raut wajah Keysha kini ketakukan setelah teriakan yang cewek itu lakukan tidak membuahkan hasil. Tidak ada satu orang pun yang datang ke ruangan ini menyelamatkan dirinya. Keysha tidak tahu, staff Jayden hanya berisi orang-orang loyal. Salah satu staff cowok itu justru berjaga di depan pintu agar kegiatan Jayden kali ini tidak akan terganggu.
"Gue bakal ngajarin lo caranya ciuman yang bener biar nanti gak NG lagi,"
***
Kembali Jayden melumat bibir atas Keysha. Erangan kecil yang keluar dari mulut cewek itu membuat Jayden bangga kepalang tanggung. Tapi ia berusaha menekan gairahnya agar Keysha tidak kewalahan. Mengendalikan tempo dan alur ciuman jelas adalah keahliannya.
Tetap pada alurnya, Jayden lalu meraih pinggang Keysha. Merapatkan tubuh mereka tanpa ada rentangan jeda. Tidak ia biarkan cewek itu mencoba membuat jarak.
Jayden kemudian bisa merasakan pergerakan dari dada Keysha. Hal yang membuat gairahnya melesak semakin naik.
Ciuman Jayden lalu berubah menjadi lebih bernafsu. Ia memberi gigitan kecil pada bibir bawah Keysha. Ia bahkan dengan sengaja melibatkan lidahnya untuk menyapu bibir itu dan menikmati sisa rasa liptint yang cewek itu pakai. Sial. Ia hanya mengecap bibir plump ini, namun kenikmatan begitu memuncak di kepalanya.
Apalagi jika....
"CUT! OKE!" ucap sutradara kemudian setelah tanpa sadar ia ikut hanyut dalam suasana panas yang diciptakan oleh Keysha dan Jayden. Ia nyaris lupa bahwa series ini seharusnya tidak seeksplisit ini. Ciuman itu membuat semua orang yang berada di lokasi menontonnya sambil menahan napas.
"What a fast learning," bisik Jayden pada Keysha, seolah bangga dengan hasil pelatihan yang ia berikan pada cewek itu sebelumnya di ruang ganti.
Keysha mendorong tubuh Jayden dengan cepat. Matanya menyipit tajam penuh kesal terhadap wajah songong yang Jayden tampilkan kali ini.
Keysha akui ciuman tadi benar-benar gila. Baru pertama kali ia dicium seperti itu hingga membuat tubuhnya begitu panas terutama bagian bawahnya yang tanpa ia sadari juga telah basah.
Setelah kembali dari toilet untuk diam-diam mengganti celana dalam, ia masih merasakan jantungnya berdebar dengan teramat kencang. Tangannya terkepal di kedua sisi tubuh dengan gemetar. Ia menerima storyboard untuk adegan selanjutnya dengan penuh keraguan. Untuk sebuah adegan ciuman saja, Jayden bergerak hingga luar batas. Apalagi untuk adegan selanjutnya??
Kesekian kali, Keysha kembali menyesali semua hal.
"Keysha.. udah siap?"
Keysha mengangguk ragu. Seharusnya ia tidak boleh ragu kan. Toh adegan ranjang di sini hanya implisit. Dan dari storyboard yang ia lihat, mereka hanya akan berciuman dan berpelukan di kasur seolah-olah melakukan seks.
Tapi melihat gelagat Jayden dan mengingat tabiat cowok itu, keraguannya menjadi memuncak. Apalagi kini cowok itu tersenyum seolah menyembunyikan sesuatu.
"Rileks, Key," bisik Jayden menyadari Keysha terlihat gugup.
Keysha menggeleng. Suara Jayden yang terdengar sedalam lautan justru membuatnya semakin panik.
"G-gak bisa. Gue... mau break dulu,"
"Kru udah kerja dari pagi, adegan ini harusnya selesai tadi. Kasian line producer juga. Lo tega bikin mereka pulang malem?"
"Lo gak bakal macam-macam kan?" tanya Keysha berusaha memastikan.
Jayden lalu memberi isyarat agar syuting kembali dimulai tanpa berniat menjawab pertanyaan Keysha.
Adegan dimulai ketika Jayden membuka kemeja Keysha. Mereka duduk berhadapan dengan begitu dekat di atas kasur berukuran queen bed.
Keysha menahan napas saat merasakan bibir Jayden mengecup pundaknya dengan begitu lembut. Tangan cowok itu berada di tulang selangka Keysha, mengusapnya dengan pelan sembari menurunkan tali tanktop dan bra di saat bersamaan.
Kamera yang ia punggungi hanya akan menyorot bagian kepala dan bahunya. Ia tidak perlu melepaskan seluruh tanktopnya. Ia harusnya bisa rileks. Tapi bagaimana ia bisa rileks itu saat ciuman Jayden pada bahu dan lehernya terasa semakin agresif.
Keysha bersumpah ini tidak ada di script.
Terutama gestur yang baru Jayden lakukan. Saat tangan cowok itu berada di pinggangnya dan beringsut naik, Keysha bisa merasakan ibu jari cowok itu bergerak mengelus dan menekan bagian bawah dadanya. Seolah sengaja mengincar itu sejak tadi.
Tapi Keysha tidak bisa melakukan NG. Ia tidak mau mereka mengulang adegan ini lagi dan hanya akan membuat Jayden merasa diuntungkan. Akhirnya ia hanya bisa menahan hal itu hingga sutradara mengatakan CUT.
Adegan selanjutnya adalah hal yang paling Keysha khawatirkan. Kamera berada di samping kanan mereka dan hanya akan memperlihatkan bahu dan kepalanya. Ia dan Jayden berada dalam selimut, dengan posisi Jayden yang berada di atas.
Bagi Keysha ini adalah malapetaka yang lain.
Mereka kembali berciuman setelah clapper board atau slater sebagai tanda mulai dibunyikan.
Hal yang Keysha takutkan benar-benar terjadi. Tidak ada yang tahu. Di balik selimut, tidak ada yang bisa menghentikan keliaran tangan Jayden.
Tangan cowok itu mulai mengangkat tanktop yang ia pakai, menyusup ke dalamnya demi meremas dadanya dari balik bra. Jemari cowok itu berganti-gantian menekan dada Keysha lalu kembali meremasnya dengan kuat. Detik selanjutnya, dadanya terasa ditarik dan puncaknya ditekan.
Keysha menggelengkan kepala. Memohon dengan isyarat agar Jayden tidak melakukan hal lebih daripada ini.
Tapi hal itu tidak akan menghentikan Jayden.
Keysha mengambil napas di sela ciuman mereka berikutnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Posisinya sebagai aktris baru dan agensinya yang kecil membuatnya terpaksa 'patuh' dan harus berpikir panjang sebelum melawan orang-orang yang memegang kendali industri hiburan.
Bagaimana jika keputusannya untuk berteriak malah mengantarkannya pada jurang pengangguran? Ada ribuan fans yang akan memasang badan untuk membela Jayden jika seandainya Keysha membesarkan masalah ini. Sedangkan dirinya? Siapa yang akan mau berada di pihaknya? Bahkan agensi akan langsung memecatnya.
Tangan Keysha akhirnya berhenti menghalangi gerakan tangan Jayden dan membuat cowok itu lebih leluasa daripada tadi.
Apa yang Jayden lakukan sebenarnya memang membuat gairah Keysha memuncak tinggi. Ia tidak bisa bohong soal ini. Jayden menawarkan gairah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Hal yang benar-benar terasa asing dan ternyata mampu membuat jantungnya berdetak menyalahi aturan tempo dan pusat tubuhnya semakin memanas.
Seolah ada sejumput rasa candu yang membuat Keysha mengabaikan kewarasannya dan memilih untuk menikmati ini. Setiap gerakan yang Jayden lakukan pada dadanya membuat bagian bawahnya berkedut penuh gelora.
Keysha tidak paham. Cowok itu hanya menggunakan tangan namun Keysha sudah bisa dibuat segila ini.
"Hngg..." Keysha mendesah kecil di sela ciumannya. Ia nyaris terpekik ketika merasa ibu jari dan telunjuk Jayden menjepit puncak dadanya. Lagi-lagi getar aneh ia rasakan seolah sentruman listrik kecil dan membuat bagian bawahnya perlahan mengeluarkan cairan hangat.
Sial. Cowok ini benar-benar menghempaskan harga diri Keysha begitu saja.
"CUT!"
Keysha menatap lelah pada Jayden. Cowok itu hanya tersenyum sambil merapikan kembali tanktop dan bra Keysha sebelum kru film memergoki apa yang telah terjadi diam-diam saat syuting.
"Wahh. Pantas kamu dijuluki Goddes ya Key. Selain cantik, akting tadi bagus banget! Kayak real!" puji beberapa kru di lokasi syuting.
Keysha hanya tersenyum penuh canggung sambil memasang outernya.
Ia tidak akting sama sekali. Mereka tidak tahu kegilaan apa yang telah dilakukan Jayden pada dirinya.
***
Siapa sangka mini series yang hanya delapan episode itu benar-benar meledak di pasaran. Tawaran iklan membanjiri Keysha dan membuat agensinya diakuisisi oleh MG Ent. Agensi yang menaungi Jayden.
Akun-akun dan fanbase yang mengatasnamakan fans Jay-Key bermunculan. Kemistri yang mereka tampilkan di series tersebut membuat orang-orang memasangkan mereka berdua. Hal ini masih berlangsung bahkan setelah satu tahun sejak series itu rilis dan meledak di pasaran.
Sejujurnya Keysha senang karena kini ia diperlakukan lebih baik oleh orang-orang di industri hiburan. Jika sebelumnya syuting yang ia jalani dari pagi hingga pagi, sekarang ia tidak perlu bekerja sekeras itu. Ia memiliki waktu luang sedikit lebih banyak. Lalu karyawan di kantornya juga tidak khawatir lagi tentang keuangan.
Tapi melihat antusiasme berlebihan ini tak pelak membuatnya resah. Apa yang penggemar lakukan semakin berlebihan. Ada puluhan tag foto atau video editan dirinya dan Jayden.
Setiap melihat ada orang yang mengunggah potongan video dari miniseries-nya, Keysha merasa kesal setengah mati. Meskipun scene yang ditampilkan dalam series tidak seeksplisit aslinya, tetap saja membuatnya malu.
Keysha juga terpaksa menutup kolom komentar di media sosial karena banyak fans fanatik Jayden mulai menyerangnya. Setidaknya MG ent tidak tinggal diam dan mengeluarkan pernyataan akan menuntut orang-orang yang meninggalkan komentar tidak pantas atau yang mengirimkan hate speech padanya.
Keysha yakin kegilaan ini tidak akan berhenti di situ saja.
Dan firasat Keysha benar. Ia terjebak dalam beberapa job bersama Jayden. Terutama sekarang. Endorsment untuk travel agent dan tempat wisata.
Entah kegilaan siapa yang menempatkan mereka di kamar yang sama untuk seminggu ke depan.
Begitu Jayden keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir di pinggangnya lengkap dengan senyum miring, Keysha meneguk ludah, sadar bahwa kehidupannya setelah ini akan jauh berbeda.
"Lo bukan anak kecil lagi buat gak tau apa yang akan terjadi bentar lagi, kan, Key?"
***
end
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
