
Deskripsi
Di ruang rawat rumah sakit, aku kembali mengimam sholat tahajjud untuknya. Sholat berdua dan berdoa berdua juga.
Dia yang bilang, pakai Bahasa Indonesia saja. Sebab tahu aku belum hafal doa-doa pakai Bahasa Arab. Allah Maha Paham segala bahasa, katanya. Bahkan bahasa yang tak dipahami manusia sekalipun. Bahasa hewan, bahasa tumbuhan, segalanya.
“Kalau bahasa hati?” tanyaku menguji.
4,217 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Paket
28 konten
Akses 30 hari
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Batal Cerai
Selanjutnya
Batal Cerai 51 - 52
31
3
CATATAN PENTING : Dilarang keras SCREENSHOT dan menyebarluaskan bab premium terkunci novel ini kepada siapapun. Baik di medsos pribadi untuk menaikkan followers atau bahkan untuk diperjualbelikan kembali. Kami tak segan akan memperkarakan secara hukum ttg pelanggaran hak cipta dan pembajakan (tuntutan 2 tahun penjara dan denda 300.000.000 tiga ratus juta rupiah). Terimakasih sudah berkenan dan menghargai hasil karya. Aku melangkah tergesa, meninggalkan pertemuan yang baru saja selesai. Usai menerima telepon dari Neli yang terdengar kebingungan di ujung telepon, lalu cepat menuju apartemen dan menemukan Miranda sedang menunduk dalam di sofa ruang tamu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan