
Bella mencak-mencak saat tahu Bima mendatangi kubikel Mika kemarin. Dengan teriakan histerisnya yang mencapai 7 oktaf Mika dibuat ngeri kalau-kalau Bella bakal pingsan. Gimana dramanya episode ini? Yuk mariii lanjut kaka.
Kamis siang. Entah muncul dari arah mata angin mana, Bella tiba-tiba saja menghampiri Mika dengan hebohnya. Ia nyaris kejengkang saking kagetnya. "Mikaaaa....! Kok bisa sih kemarin Mas Bima ke meja kamu, iri deh Bella". Bella mencak-mencak dengan mimik duck face yang mirip sama bentuk masker.
"Haaa, apaan Bel?" Mika melongo (pura-pura) bloon. "Ih Mika gitu deh. Ituu, tuu… cowok keren yang Bella cerita waktu di kantin dua hari lalu". “Oh, iya dia ngajakin gua nonton sabtu besok! Goda Mika. “Haaaa..! kok bisa? Seriusan?” Bella teriak seperempat histeris.
“Sudah terima kenyataan aja Bel!” masih lanjut menggoda Bella. “Ah ga mungkin deh, Mika pasti bohong!” Bella nyaris menangis. ”Lu tanya dia deh masa’ sih gue bohong." Mika makin mendrama.
"Kenapa kok Mika sih?” Bella teriak setengah histeris. Mika jadi takut sendiri kalau-kalau Bella sampai pingsan saking histerisnya. “Iye, iye kagak. Gue bohong, doi engga ngajak nonton. Lu lebay gitu sih Bel! Mas Bima lu itu minta volume loading, trus sama Pak Wira disuruh nemuin gue.” Jelas Mika akhirnya demi menyudahi drama tak penting itu.
Bella masih belum terima, mukanya manyun didepan kaca toilet, sambil touch-up dan nyisir rambut. "Udah sabar, rejeki ga bakal salah nemplok." Kataku sambil menepuk-nepuk ubun-ubun Bella yang dibalas dengan cipratan air kran segayung.
"Awaaas yaa!
Mika buru-buru kabbur dari toilet sebelum Bella berubah jadi pembasmi kebahagiaan orang lain.
^^
Seperti biasa, Mika makan siang di kantin kantor. Menu yang dipilihnya sedikit berbeda. Biasanya duet sayur asem-ayam goreng. Sekarang sayur asem-ayam rica-rica. Asih tersenyum. Siang ini otaknya sedikit enteng, today to-do list beres. Dia happy ngebayangin bisa santuy sambil intip olshop setelah makan siang.
Saat suapan terakhir, mata Mika terasa kedutan. Kata Budenya yang masih percaya banget sama 'pertanda', itu artinya ada yang lagi ngomongin kita. Mika berharap itu adalah obrolan Pak Wira dengan HR soal kenaikan gajinya. *Ngarep.
Sementara itu, di sudut lain ruang kantin matanya menangkap sosok yang lagi hype. Bima si KW premium aktor asal Inggris Tom Hardy. Sesaat mereka bertemu pandang. Kontan membuat jantung Mika berdebar 2x lebih cepat. Gila. Hanya bertemu pandang saja efeknya seperti kardio 20 menit. Ngos-ngosan. Belum lagi ngebayangin otot bisep di balik seragamnya. *Adek pengen di gendong Bang. Otak 21 tahun ++ Mika berkelana.
Bima dengan tenang menganggukkan kepala tanda hormat -lah dalah demi pluto yang sudah terdepak dari jajaran planet tata surya, dia bisa setenang itu- Mika lalu meniru gerakannya. Tak lama, Teja masuk kantin. Berhenti di meja Bima, ngobrol sebentar, terlihat akrab satu sama lain.
Saat akan berdiri menuju kasir untuk membayar makan siangnya, Teja berjalan menghampiri. "Hi Mik, gua duduk sini ya?" Tanyanya. Mika mengangguk tanda mengiyakan sambil menandaskan es jeruk yang tinggal seperempat gelas. Ia menahan diri untuk tidak bertanya mengenai keakrabannya dengan Bima.
"Kok, lo baru makan Ja?"
"Baru kelar bikin laporan overtime. “Lu keknya santuy amat Mik. Teja bertanya balik.
“Yup, kerjaan gua udah kelar dan sekarang gua mau leha-leha".
Dengan sigap Teja meraih lengan Mika yang sudah beranjak dari kursi "Mik, tolong bayarin makan siang gua dong”!
"Ogah." Jawab Mika sambil terus berjalan menuju kasir.
"Please!!"
Dan Mika pun membayarnya "Thanks Mika, I heart you". Teriakan Teja spontan membuat beberapa orang di kantin bersuit-suit.
Apes.
**
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
