Helicopter Eela: Seorang Single Mother yang Over-Protective

0
0
Deskripsi

Kali ini aku mau share opini dan ulasanku untuk film Helicopter Eela yang dibintangi Kajol. Adakah di sini yang sudah menonton filmnya atau memang penggemar Kajol?

Nah, film ini mengangkat salah satu konsep parenting di mana orangtua bersikap sangat over protective atau disebut Helicopter Parenting. 

Oke, yuk langsung baca aja.

Salah satu genre film yang paling aku suka adalah yang genrenya tentang Parenting. Nah jadi pada postingan kali ini aku mau memberikan sedikit insight, pendapatku sekaligus review terhadap film yang berjudul Helicopter Eela yang rilis pada tahun 2018. Film ini dibintangi oleh salah satu aktor favoritku yaitu Kajol.

Di IMdB film ini mendapatkan rating 5,4. Memang jika dilihat dari rating IMdB film ini tidak mencapai rating yang tinggi bahkan masih di bawah 6. Tapi meskipun begitu mari kita ambil pembelajaran yang ada dalam film ini. Seperti biasa bagiku waktu yang kita habiskan untuk menonton film selain sebagai hiburan haruslah ada pembelajaran hidup yang bisa direnungkan. 

Konten ini mungkin saja mengandung spoiler. :)

Jadi hal-hal yang menjadi perhatianku adalah sebagai berikut.

Alur Cerita Film

Film ini mengisahkan tentang seorang single mother yang membesarkan anak laki-lakinya dengan model Helicopter Parenting. Intinya sepanjang film kita akan melihat beragam drama ibu dan her son di mana Eela (Kajol) mendidik anaknya yaitu Vivan (Riddhi Sen) sesuai dengan apa yang dia anggap baik dan seharusnya. Sikap yang Eela terapkan adalah salah satu jenis pengasuhan yang selalu berusaha terlibat dan mengatur apa yang harus dilakukan anaknya selayaknya mengendalikan helikopter. Itulah kenapa film ini berjudul Helicopter Eela. Jika ingin penjelasan lebih lanjut tentang sinopsis alur cerita filmnya kalian bisa baca di Wikipedia. Jadi dalam artikel ini aku akan lebih fokus pada review-ku terhadap film ini.

Pembelajaran Hidup yang Bisa Direnungkan

Dari film ini aku mengambil banyak pembelajaran hidup yang sangat relate dengan kehidupan realitas.

  1. Eela terlalu cepat memutuskan untuk menikah disaat karirnya sedang bagus. Eela ini berkarir sebagai seorang penyanyi yang cukup terkenal, ia menikah dengan laki-laki yang sudah cukup lama menjadi pacarnya. Yang menjadi awal permasalahan adalah ketika Arun, suaminya, menyadari sebuah "fakta" bahwa paman, ayah, kakek, serta keturunan keluarganya yang laki-laki semua meninggal di usia yang belum 30-an tahun. Nah tapi Arun malah memutuskan pergi dengan alasan ingin melakukan apa mimpi-mimpinya sebelum ia mati.
  2. Sikap yang diambil Arun untuk meninggalkan Eela beserta anaknya, menurutku adalah keputusan yang sangat tidak bijak. I mean, bukankah ada cara lain yang lebih bisa diterima daripada memutuskan untuk pergi. Bagaimana bisa seorang ayah begitu egois jika memang ia menyayangi keluarganya. Apakah jalan yang ia pilih bisa dibenarkan? Menurut kalian gimana?
  3. Jikalau memang merasa takut usianya tidak akan panjang, justru normalnya seorang pria apalagi sudah berkeluarga akan memutuskan menghabiskan sisa hidupnya membersamai istri dan anaknya. Mengukir sebanyak mungkin kenangan indah. Bukankah lebih baik seperti itu tanpa harus menyakiti banyak orang sekaligus. Dan plot twist-nya ternyata Arun belum meninggal, guys.
  4. Cara Eela membesarkan anaknya dengan begitu over protective menurutku disebabkan banyak faktor. Pertama, karena ia takut kehilangan untuk kedua kalinya. Ia merasa trauma dengan apa yang suaminya lakukan sehingga ia sebisa mungkin selalu berada di dekat Vivan sebisa mungkin. Kedua, karena ia merasa bertanggung jawab terhadap segala kehidupan anaknya sebagai single parent tanpa ia sadari justru malah membuat anaknya merasa terkekang dan tidak memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan atas kehidupannya sendiri. Ketiga, Eela merasa harus menjadi orangtua yang sempurna untuk anaknya, padahal bagaimanapun tidak ada yang benar-benar menjadi orangtua yang sempurna. We are humans, make mistakes, and that's ok.
  5. Bahwa menjadi orangtua itu tidak mudah, bahwa menjadi orangtua itu adalah tanggung jawab yang sangat besar. Meskipun begitu, orangtua tidak seharusnya terlalu terlibat dalam every single thing yang berkaitan dengan anaknya biarkan anak belajar memahami, mengambil keputusan, dan mengekspresikan dirinya sebagaimana mestinya. Jangan sampai trauma masa lalu berimbas pada kehidupan anak di masa sekarang dan masa depan.

Lagu Favorit yang Heart-touching

 


Kesimpulan

Aku lihat di Wikipedia ternyata penghasilan film ini tidak terlalu tinggi bahkan tidak menutupi budget-nya. Menurutku tiap konflik dalam film ini terlalu cepat muncul dan terlalu cepat juga selesai jadi seakan-akan tiap scene terasa terlalu melompat-lompat. Mungkin jika diambil beberapa konflik yang signifikan film ini akan cukup menarik. Apalagi konflik yang diangkat adalah tentang parenting

Kemudian alasan Arun pergi pun menurutku terlalu aneh dan kurang logic. Aku juga kurang puas dengan ending scene film ini. Overall, jika aku menempatkan diri sebagai orangtua yang menonton film ini akan cukup menambah wawasan, tapi bagi mereka yang kurang tertarik dengan alurnya, pasti cukup membosankan film ini. Makanya tidak heran ratingnya pun di bawah 6. Aku beri rating 6.0 karena pesan yang terkandung dari film ini, dan akting Kajol cukup baik. 

Oke, jadi teman-teman itulah sedikit opini dan review-ku terhadap film Helicopter Eela. Semoga ada manfaat yang bisa dipetik. Jadi apakah teman-teman sudah menonton film ini? Adakah di sini yang punya pengalaman seperti karakter film di atas? Share pendapat kalian di kolom komentar, ya.

See you next time. Stay healthy and happy.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Kategori
Education
Selanjutnya Raazi: Bagaimana Jika Istrimu Ternyata Seorang Agen Rahasia?
0
0
Siapa yang suka genre thriller? Film ini salah satu rekomendasiku bagi kalian pecinta film genre thriller dan spionase. Sangat menguras emosi dan membuat kita bingung harus memihak siapa.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan