
"Namanya Sari. Sari itu anaknya Wak Ningsih, anak pemilik warung. Dia meninggal secara sadis. Telanjang dan perut sama wajahnya dicabik-cabik parang. Ih, Ayuk dak berani liat, Berli. Dak kuat." Rosalina bergidik sambil mengelus lengannya yang berlemak.
"Kasihan Sari. Padahal dia itu masih muda lho, baru 17 tahun, tapi meninggal secara tragis. Dak tau lah siapa orang yang jahat dan tega melakukan itu ke dia," timpal Wardah.
Berlian langsung teringat dengan hantu perempuan yang kemarin menerornya. Ia...
Mereka yang Tak Kasatmata
1.0k
354
51
Selesai
Berniat healing dengan mengunjungi desa neneknya, Berlian justru diteror oleh sesosok hantu perempuan dengan wajah dan tubuh penuh luka cabik. Hantu itu bernama Sari.Hantu Sari meminta bantuan kepada Berlian untuk mencari orang-orang yang telah membunuhnya. Berlian menolak karena ia tidak ingin berurusan dengan arwah. Sayangnya, Berlian diancam akan dibunuh jika tidak mau membantu Hantu Sari. Bahkan, Hantu Sari terus menerus meneror Berlian semakin parah. Berlian hampir mati kehabisan napas karena dicekik, serta mulutnya dimasuki gumpalan rambut oleh Hantu Sari. Bahkan tak hanya Berlian, neneknya pun juga ikut diteror oleh Hantu Sari.Karena terus-terusan mendapat teror, akhirnya Berlian menerima tawaran Hantu Sari untuk mencari siapa sang pembunuh. Sebab, Berlian tidak ingin mati konyol di tangan hantu itu.Lantas, mampukah Berlian menemukan sang pembunuh?
1,091 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
MYTKM 7 - Romlah Diteror
18
15
Wanita tua itu menghentikan aktivitasnya dan melihat sekeliling dengan curiga. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres.Tiba-tiba saja tengkuknya terasa seperti ditempeli es batu. Dingin sekali.Siapa kau? tanyanya seraya berdiri sambil mengelus tengkuknya. Ia masih memperhatikan sekeliling dengan was-was. Jangan ganggu aku! Aku di sini kerja. Aku dak ganggu kau, lanjutnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan