
Laila Anindya, first impression waktu saya bertemu dengan kamu, you're not a pretty girl dengan pakaian paling lusuh di antara teman-teman panti lainnya. Kamu adalah sosok yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang menonjol dari diri kamu.
Perempuan yang sok tegar dan tabah, berusaha menghibur teman-temannya yang merasa kehilangan tetapi ternyata nol besar. Kamu tidak sekuat kelihatannya. Sangat cengeng. Suka menyendiri dan menangis di tempat sepi.
Saya nilai kamu adalah pembohong ulung. Munafik sekali.
ISTRI PILIHAN BUNDA
38
1
20
Selesai
Gema Langit Ramadhan, nama laki-laki yang telah sah menjadi suamiku setelah selesai mengucapkan ijab qobul. Aku berdoa kepada Allah semoga pernikahan ini bisa menghadirkan cinta diantara kami.Sejak awal aku sudah tahu, bahwa hatinya bukan milikku. Hati mas Langit milik seorang perempuan yang sangat dia cintai. Perempuan yang memilih mengejar impiannya dan meninggalkan mas Langit.Meskipun aku adalah pilihan dari Bunda Mas Langit, aku sudah bertekad untuk meluluhkan hatinya lewat pernikahan halal ini. Namun diawal pernikahan kami, masa lalu Mas Langit hadir kembali. Mampukah aku meluluhkan hati Mas Langit? Akankah pernikahan ini berakhir bahagia? Ataukah kandas karena pihak ketiga?
1,027 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
IPB-POV Langit: Caca Kembali
0
0
Kerjaan yang menumpuk membuat saya lupa waktu. Tidak enak rasanya pada Laila karena saya datang terlambat. Benar saja, perempuan berjilbab peach itu sudah duduk manis di dalam café. Laila dengan kesederhanaannya selalu mempesona di mata saya.Laila hanya menunduk dan irit bicara saat bersama saya. Bahkan makanan yang saya pesankan hanya habis setengah bagian saja. Saya tidak tahu makanan apa yang disukai Laila. Saya hanya memesankan makanan yang highly recomend di cafe ini. Nyatanya hal itu juga tidak menarik bagi Laila.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan