
Sebelumnya sudah dipublikasikan di https://www.wattpad.com/story/176660493?
Status : completed
—
Aksa benc*i istrinya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Kebenc*ian itu bertambah dengan Eden yang menurutnya hamil anak pria lain.
—
"Tidak ada jalan keluar lagi bagi kita." Aksa memandangnya dengan sorotan yang penuh amarah. "Kamu ubah sikapmu atau kita selesai."
Usia keduanya sudah hampir mencapai kepala empat. Namun seiringnya berjalannya waktu, tidak ada yang menunjukkan kedewasaan di antara...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Masih Mencinta
1
0
🔞 Kafi tidak mau Lindy, istrinya, menjadi pole dancer untuk menopang hidup mereka. Datanglah Lena, perempuan kaya raya, yang naksir berat pada Kafi.Kafi menikahi Lena dengan menyembunyikan statusnya yang sudah menikah. Dia pikir dia bisa mudah saja memanfaatkan kekayaan Lena dan kembali pada Lindy.Lindy tidak mau menerima Kafi. Tak pernah terpikirkan olehnya Kafi menikahi perempuan lain untuk uang. Setelah Kafi menikah dengan Lena, Lindy pergi ke kota lain, di mana dia bertemu Rasid, pria yang membuatnya nyaman.
Tw: mengandung adegan dewasa ‼️Status cerita: completed~~~Harus ya? Kafi menatap istrinya tajam. Harus dirimu bekerja di sini? Menjual diri! Pela*ur! Kau itu istriku. Di mana kau simpan harga dirimu?Matahari baru saja terbit. Sedari tadi Kafi siaga menunggui istrinya keluar dari kl.. malam. Rahangnya mengeras. Cuplikan-cuplikan liar menghampiri benaknya.Istrinya yang telanja*g dan meliuk-liukkan tubuhnya di depan pria-pria yang menyawernya. Tak menutup kemungkinan juga mereka menjulurkan tangan mereka untuk mencolek istrinya, dan bahkan... lebih daripada sekadar mencolek! Mencium? Meremas? Menungga*g??Begitu istrinya berdiri di hadapannya, Kafi langsung menegurnya. Terlihat Lindy yang masa bodoh amat dengan kemarahan suaminya.Oh.... diamlah! sahut Lindy sama kesalnya. Aku tidak sekotor yang ada di pikiran picikmu itu! Aku ini pole dancer. Menari dengan berbagai gaya di tiang. Aku tidak jual diri!Apa bedanya! Kau tunjukkan hal-hal yang seharusnya boleh dilihat olehku! balas Kafi berang. Kau puaskan mereka, Lin. Kau buat mereka senang dengan tubuhmu!Lalu apa? Kau mau melarangku? Lindy menggeleng masam. Kafi, kita harus bayar sewa rumah kita. Apa penyelesaian yang kau beri untuk masalah kita?Lin! Kondisi finansial kita akan membaik. Aku... ya aku akan nyanyi di lebih banyak kafe! Ya! Kita akan baik-baik saja. Kau tak harus.... Kafi menarik napas berat. Dilanjutkannya kalimatnya, Kau tak harus melakukan itu di kl.. malam!Lindy menggeleng lagi. Tidak. Aku akan tetap melakukan ini. Bukan aku mau, tapi memang harus. Apa kau mau kita tinggal di jalanan? Tidak kan?Lin...Sayang. Suara Lindy melemah. Kita sedang terpuruk. Kau baru saja ditipu ayahmu. Kita tidak bisa bergantung pada uangmu dari hasil nyanyi di kafe.Aku tidak mau kau merendahkan dirimu...Kafi! Aku tidak melakukan itu selain denganmu. Tubuhku ini hanya untuk dirimu. Mereka tidak menyentuhku. Mereka hanya menonton.Kau bahan fantasi mereka.Apa masalahnya! Itu bukan urusanku. Yang penting kenyataannya aku tidak tidur dengan mereka!Maafkan aku ya, Lin, kata Kafi pelan. Kau tidak seharusnya bekerja di tempat seperti ini kalau bukan karena kebodohanku. Andai saja aku tidak menyerahkan semua uangku pada ayahku, barangkali kita tidak seperti ini.Lindy mengangguk. Dia memeluk suaminya. Sudah, aku pulang ya. Kau mau ke kafe, kan?Kafi mengangguk. Dikecupnya pipi istrinya. Hati-hati ya pulangnya, Sayang.Jangan marah lagi ya, Suami, kata Lindy, melepas pelukannya. Perempuan itu menatap suaminya dengan sorotan sendu. Aku sedih kalau suamiku marah.Aku juga tidak mau marah. Kau sih.Aku apa?Kau terlalu kucintai! Makanya aku jadi posesif!Kau nih! Kupikir apa. Lindy mengulas senyum. Sudah sana ke kafe. Aku mau istirahat.Kafi tak langsung bergegas. Dia memperhatikan istrinya berjalan sampai hilang dari pandangannya. Ketika dia hendak berlalu, seorang pria memanggilnya.Pria itu mendekati Kafi. Kau suaminya dia?Ada apa ya?Kau ajari apa dia? Mengapa dia tak mau penari-penari lain di klub malam saya?Anda...Panggil saya Jack, pemilik klub malam ini. Nah kembali ke topik tadi. Kenapa kau tidak izinkan dia jual dir*? Kau tahu, banyak pria yang siap masang harga tinggi untuknya? Dan dia hanya jadi pole dancer! Hah!Anda tidak harus dengar jawaban saya, kan?Ya ya saya paham, Lindynata dulunya pebalet, dan suka menari, tapi kalau ada tawaran bahkan sampai seratus juta, apa dia waras menolak?Ada yang menawar sampai seratus juta? tanya Kafi kaget.Yup.Secercah kelegaan menyergapi hati Kafi. Dia senang istrinya masih setia padanya daripada menerima uang banyak tapi harus menjual tubuhnya. Di sisi lain, Kafi merasa bersalah karena tadi bicara ketus.Istrinya terlalu baik untuk Kafi yang ceroboh. Dulu Kafi bisa menghidupi istrinya dengan pekerjaannya sebagai marketing di perusahaan furnitur. Sampai ayahnya dan istri baru ayahnya datang ke rumah.Kafi polos dan mau-mau saja saat ayahnya mengajaknya buka usaha. Dia gelontorkan semua uangnya. Uang yang ludes untuk membeli barang-barang mewah istri ayahnya, dan bukan itu saja yang buat Kafi murka. Ayahnya juga terlibat dengan judi daring.Judi itu membuat ayahnya bukan hanya menipu Kafi, tapi dia juga berutang sana-sini dengan Kafi sebagai penjamin dia akan bayar utang-utangnya. Habislah semua uang Kafi. Ayahnya masuk rumah sakit jiwa. Istri baru ayahnya pergi menghilang.Karena terlalu stres dengan urusan ayahnya, performa Kafi di kantor juga menurun. Dia diberhentikan.Kini Kafi dan istrinya tinggal di rumah kontrakan pinggir kota. Mereka hidup tanpa penghasilan yang pasti. Kafi menggunakan keahlian bermain gitar dan menyanyinya untuk tampil di kafe-kafe kecil, sementara Lindy yang dulu pemain balet sebelum menikah dengan Kafi, melihat peluang sebagai penari di kl.. malam.Dia tidak bisa kembali lagi jadi pebalet. Dia sudah tidak muda dan badannya tidak selentur dulu. Penari tiang pekerjaan yang dirasa tepat karena tak sulit untuk dilakukannya serta uang yang didapat lumayan untuk meneruskan hidupnya dengan Kafi.Lindy tidak menghardik Kafi atas kebodohan pria itu. Hal itu membuat Kafi bertekad untuk segera mengubah nasib mereka, setidaknya bisa sebaik sebelum Kafi jatuh miskin.Lena. Dia bisa mengangkat Kafi dan Lindy dari lubang keterpurukan.Pagi itu Kafi sedang bermain gitar. Belum banyak pengunjung yang datang. Seorang wanita yang duduk di meja dekat panggung, mendesis, Ssst! Sini kau.Saya? tanya Kafi bingung.Ya dirimu.Kafi menaruh gitarnya di tempat penyangga. Didekatinya perempuan yang memanggilnya barusan. Begitu dia duduk, dia bertanya, Ada apa ya, Bu?Bu? Enak saja! Kau pikir aku tua!Eh? Ma... maaf, Kak, sahut Kafi tak enak.Kakak! Kita palingan seumuran. Aku tiga satu.Oh ya ya.. saya tiga dua. Ada yang bisa saya bantu?Kulihat-lihat kau ganteng. Punya pacar?Ma.. maksud Anda? Maaf.. nama Anda...Lena. Kau?Saya Kafi.Oh baiklah. Mungkin saya lancang, tapi beberapa hari terakhir saya ke sini, memperhatikanmu. Saya ini... tidak suka berpacaran, tapi orangtua saya mendesak terus.Oh begitu.Ini... Saya bukan merendahkanmu, bukan sama sekali, tapi saya.. saya suka padamu. Saya tidak tahu gimana caranya mendekati laki-laki. Perempuan itu diam.Kafi menunggu sampai perempuan itu bicara lagi. Terlihat jelas perempuan itu malu dan gugup bicara dengannya.Orangtua saya ingin melihat saya menikah, terutama ayah saya yang lagi sakit. Dia malah mengancam kalau saya tak menikah, warisannya tak akan diberikannya kepada saya. Karena itu jika kau berkenan mengenal saya...Tapi saya...Tenanglah! Saya... saya akan kasih bagian. Berapa? Lima? Sepuluh?Lima? Sepuluh?Milyar!Nominal yang menarik. Jika perempuan itu jujur, pastilah perempuan ini putus asa, atau justru dia pintar. Dia cari pria yang mau menerima sepuluh milyar sementara warisan ayahnya jauh lebih banyak daripada itu.Sepuluh milyar. Uang yang sangat banyak. Kalau Kafi menikah dengan Lena, bagaimana dengan Lindy?Anda pasti pikir saya akan terima karena saya mau dibeli, kata Kafi, menggeleng. Tidak. Saya tidak akan menikah dengan Anda.Oh! Bagaimana saya meyakinkanmu kalau aku memang suka padamu?Hm...Mereka pergi ke hotel…. (( Unlock untuk baca lebih lengkapnya ))
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan