Podcast - POV Cowok Gelagapan Ditembak Cewek

0
0
Terkunci
Deskripsi

Selamat menikmati konten menjijikan ini. Sebuah gambaran gimana gelagapannya cowok kalo lagi vidcall dan ditembak ceweknya.

1 file audio

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
68 konten
Akses 30 hari
200
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Podcast
Selanjutnya Setelah Semua Mendingan
4
0
“Anjinglah,” kata Adipati. “Pokoknya gue tagih semua yang ngomong ‘Setelah semua mendingan, nanti kita bakal gini bakal gitu.’”Ini film anak muda. Sutradaranya Upi Avianto, yang bikin Realita, Cinta, dan Rock & Roll. Adipati matiin rokok, diinjak pakai converse-nya. Dia duduk di depan rumah. Batuk. Lalu menatap layar handphone. Ada tiga orang bergaya di depan toko roti tempat mereka biasa nongkrong. Adipati, dan dua orang yang kita belum tahu namanya.“Anjing lo berdua. Pokoknya beneran gue tagih nanti.” Adipati ngomong kayak gitu, tapi dalam hati. Aslinya dia diam aja. Tapi kita tahu ngomong kayak gitu.Gue lagi duduk di kloset kamar mandi. Air gue nyalain, biar ada suara dan Nyokap gak ngerasa aneh. Gue ngebayangin kalau ada film dengan skenario kayak tadi pasti keren. Gue bisa bilang, ‘Sialan! Ini yang lagi gue rasain sekarang!’Tapi kita hidup di dunia yang bukan film dan membuat adegan cuma demi memenuhi gengsi itu nyusahin.Belakangan ini gue lagi banyak mendapatkan janji-janji kayak tadi. Setelah situasinya membaik, kita akan melakukan hal-hal yang kita mau. Entah sekadar ketemuan untuk ngomongin hal yang menurut kita ‘lebih asik kalau diomongin langsung’ sampai janji untuk pergi naik bus keliling Bali.Masalahnya, kita semua tahu bagian paling menyebalkan dari ini: kita tidak pernah benar-benar tahu kapan situasinya membaik. Sekarang, hidup jadi lebih rentan daripada biasanya. Dalam satu menit kita bisa tertawa karena tontonan yang kita temui dari Netflix, dan di menit yang lain kita terpuruk karena demam yang entah dari mana. Kita bahkan gatau apakah this whole situation akan benaran bisa kembali jadi kayak dulu atau nggak.Bisa jadi iya. Tapi, apakah kita masih hidup? Apa ketika waktu itu tiba, kita tidak kehilangan orang-orang yang kita sayang?Gue nggak sanggup membayangkan ini semua. Berita-berita di luar sana. Satpol PP yang menyiram toko es buah (iya, ini beneran dan gue ketawa, sial). Pikiran gue ruwet banget. Stres. Padahal ini semua gak berkaitan langsung sama gue. Tapi tenggorokan gue panas. Gue perlu sembuh dari penyakit yang nggak ada ini. Apa gue kebanyakan pikiran? Gue mengambil air dari gayung, lalu menyiram muntahan milo di bawah. Gue butuh mandi. Gue butuh menyiram muka dengan air.Gue sehat, tapi nggak merasa baik-baik aja.Satu hal yang gue tahu, janji-janji akan melahirkan harapan. Dan harapan akan membuat seseorang lebih kuat bertahan hidup. Maka, itu yang coba gue pikirkan sekarang. Maka, sambil menunggu momen sialan ini mereda, gue akan berusaha jadi sehat dan baik-baik aja.Pokoknya, gue akan tagih semua janji yang pernah lo bilang ke gue. Nanti. Setelah semuanya mendingan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan